Siapa yang tidak kenal dengan istilah CFD? Car free day pertama kali diadakan di Belanda pada tahun 1956 yang dilaksanakan di hari Minggu mulai 25 November 1956.Â
Indonesia menjadi negara ASEAN pertama yang menerapkan Car free day. Kegiatan ini dikoordinasi oleh pemerintah provinsi DKI Jakarta yang pada saat itu menggunakan ruas Jalan Thamrin dan Jalan Sudirman.
CFD atau singkatan dari Car Free Day yang dalam bahasa indonesia berarti Hari Bebas Kendaraan bertujuan untuk mensosialisasikan kepada masyarakat Indonesia untuk menurunkan ketergantungan mereka terhadap kendaraan bermotor. Kegiatan ini biasanya dilakukan dihari Minggu. Tema penting yang diusung dalam hari bebas kendaraan ini adalah tinggalkan kendaraan bermotor di rumah dan berjalan kakilah.
Kegiatan yang bisa dilakukan masyarakat ketika Car free day adalah bersepeda, senam, jalan--jalan pagi, dan banyak hal lainnya untuk kesehatan. Menurut Nena Zakiah pada IDN TIMES car free day  memiliki banyak sekali manfaat diantaranya mengurangi polusi udara hingga 78%, mengurangi kemacetan lalu lintas, mengurangi polusi udara, meningkatkan interaksi sosial, meningkatkan aktivitas fisik, bisa menghirup udara yang lebih segar, memotivasi kita untuk berjalan kaki.Â
Namun setalah pagi tadi tepatnya Minggu, 18 Desember 2022 saya mengunjungi kembali car free day di dekat rumah saya, rasanya ingin memastikan apakah seluruh Car free day di Indonesia benar-benar bebas kendaraan dan polusi??? Ini pertanyaannya.
CFD (Car free day) di pusat kota seperti di Senayan dan sekitar GBK (Gelora Bung Karno) memang benar-benar melarang masayarakat membawa kendaraan bermotor, jalan yang digunakan untuk jalur car free day  juga ditutup dan dialihkan sehingga tidak ada kendaraan yang melewatinya. Lalu bagaimana dengan Car free day di wilayah Jakarta yang lain???.
Kegiatan Car free day  juga terdapat di wilayah Jakarta Selatan tepatnya di ruas jalan Tol Andara Ciganjur Jagakarsa. Kegiatan Car free day disini berlangsung setiap Minggu mulai jam 06.00 -- 11.00 WIB dan berlangsung ruas tol tepatnya di dekat pintu masuk Tol Andara.Â
Car free day Andara yang ketika awal dimulai masih benar-benar bebas kendaraan, namun melihat kondisi pagi ini saya yakin kini car free day mulai mengalami pergeseran fungsi yang signifikan. Car free day yang pada umumnya melarang adanya kendaraan bermotor, justru di lokasi ini hampir 80% pengunjung membawa kendaraan bermotor.Â
Walaupun sudah disediakan parkiran namun masih banyak pengunjung yang mengelilingi lokasi Car free day dengan menggunakan motor. Tidak hanya itu, banyak juga terdapat stand makanan dan orang berjualan di samping jalan sehingga suasana justru bukan seperti Car free day yang bebas kendaraan bermotor dan udara sejuk melainkan nyaris seperti pasar kaget.
Car free day dimana umumnya menutup total jalan yang digunakan untuk jalur Car free day dan kendaraan bermotor dilarang beroprasi dan melewatinya tidak berlaku disini, jalan masih berfungsi sebagaimana biasanya. Tidak ada penutupan jalan sementara sehingga banyak mobil-mobil lewat yang pada akhirnya berujung pada kemacetan total di area Car free day. Polusi asap kendaraan akibat dari kemacetan tidak dapat dihindari. Polusi suara kendaraan yang bercampur dengan suara musik senam dan suara pengunjung sangat menggangu telinga.
Jumlah pengunjung yang membludak dan jumlah pedagang yang hampir setiap minggunya bertambah tidak hanya menimbulkan kemacetan tetapi juga menjadi pemicu banyaknya sampah yang dihasilkan.Â
Budaya membuang sampah sembarangan memang sudah melekat di masyarakat Indonesia. Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan menjadi pemicu mengapa masyarakat sering membuang sampah sembarangan.Â
Alih-alih Car free day yang seharusya menjadi ajang kampanye bebas kendaraan dan lingkungan sehat justru menjadi pemicu kemacetan dan sampah, bukannya mengurangi polusi udara seperti car free day di luar sana, tapi justru menyebabkan polusi asap kemacetan dimana-mana dan  mengundang polusi sampah.
Mirisnya bukan hanya anak-anak yang membuang sampah sembarang, tapi orang-orang dewasa juga melakukan hal yang sama dimana seharusnya orang dewasa memberikan contoh yang baik. Sepanjang jalur Car free day dapat ditemukan sampah-sampah plastik berserakan, mulai dari sampah botol, plastik bungkus minuman hingga sterofoam makanan.Â
Entah belum ada tindakan langsung dari pemerintah terkait atau memang sudah ada namun kurangnya kesadaran masyarakat terkait hal tersebut. Jika diperhatikan memang tidak disediakan tempat sampah di sekitar jalur Car free day karena jarang sekali ditemukan pejalan kaki setiap harinya dikarenakan ini merupakan bagian dari jalan tol yang tidak dilewati pejalan kaki. Namun sebagai masyarakat sudah sepatutnya sampah yang dimiliki dibawa pulang kembali ke rumah agar tidak mencemari lingkungan.
Tumpukan sampah banyak ditemukan di kolong Tol Andara yang menjadi pusat parkir dan di bawah JPO (Jembatan Penyebrangan Orang). Selain di bawah JPO, jika naik ke atas JPO akan ditemukan banyak sekali sampah plastik bungkus makanan karena JPO ini digunakan masyarakat untuk beristirahat setelah lelah berkeliling area car free day.Â
Selain tidak adanya tempat sampah, tidak ada juga plang larangan membuang sampah sembarangan menjadi salah satu sebab semakin rendahnya kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan.
Pengunjung car free day Andara 65% adalah perempuan dewasa. Mirisnya tujuan utama dari pengunjung ketika car free day bukanlah berolahraga, tetapi untuk pergi belanja.Â
Hal ini terjadi karena jika pada umumnya pedagang di car free day hanya menjual air, minuman segar, dan makanan ringan saja berbeda dengan  pedangang di car free day Andara yang menjual bermacam-macam, mulai dari minuman, makanan ringan, makanan berat, sayuran, ikan, lauk pauk siap makan, buah-buahan, tas, sendal, baju, parfum bahkan kebutuhan sehari-hari seperti detergen, sabun, shampo dsb. sehingga tidak heran alih-alih olahraga padahal tujuannya belanja dan cuci mata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H