Jumlah pengunjung yang membludak dan jumlah pedagang yang hampir setiap minggunya bertambah tidak hanya menimbulkan kemacetan tetapi juga menjadi pemicu banyaknya sampah yang dihasilkan.Â
Budaya membuang sampah sembarangan memang sudah melekat di masyarakat Indonesia. Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan menjadi pemicu mengapa masyarakat sering membuang sampah sembarangan.Â
Alih-alih Car free day yang seharusya menjadi ajang kampanye bebas kendaraan dan lingkungan sehat justru menjadi pemicu kemacetan dan sampah, bukannya mengurangi polusi udara seperti car free day di luar sana, tapi justru menyebabkan polusi asap kemacetan dimana-mana dan  mengundang polusi sampah.
Mirisnya bukan hanya anak-anak yang membuang sampah sembarang, tapi orang-orang dewasa juga melakukan hal yang sama dimana seharusnya orang dewasa memberikan contoh yang baik. Sepanjang jalur Car free day dapat ditemukan sampah-sampah plastik berserakan, mulai dari sampah botol, plastik bungkus minuman hingga sterofoam makanan.Â
Entah belum ada tindakan langsung dari pemerintah terkait atau memang sudah ada namun kurangnya kesadaran masyarakat terkait hal tersebut. Jika diperhatikan memang tidak disediakan tempat sampah di sekitar jalur Car free day karena jarang sekali ditemukan pejalan kaki setiap harinya dikarenakan ini merupakan bagian dari jalan tol yang tidak dilewati pejalan kaki. Namun sebagai masyarakat sudah sepatutnya sampah yang dimiliki dibawa pulang kembali ke rumah agar tidak mencemari lingkungan.
Tumpukan sampah banyak ditemukan di kolong Tol Andara yang menjadi pusat parkir dan di bawah JPO (Jembatan Penyebrangan Orang). Selain di bawah JPO, jika naik ke atas JPO akan ditemukan banyak sekali sampah plastik bungkus makanan karena JPO ini digunakan masyarakat untuk beristirahat setelah lelah berkeliling area car free day.Â
Selain tidak adanya tempat sampah, tidak ada juga plang larangan membuang sampah sembarangan menjadi salah satu sebab semakin rendahnya kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan.
Pengunjung car free day Andara 65% adalah perempuan dewasa. Mirisnya tujuan utama dari pengunjung ketika car free day bukanlah berolahraga, tetapi untuk pergi belanja.Â
Hal ini terjadi karena jika pada umumnya pedagang di car free day hanya menjual air, minuman segar, dan makanan ringan saja berbeda dengan  pedangang di car free day Andara yang menjual bermacam-macam, mulai dari minuman, makanan ringan, makanan berat, sayuran, ikan, lauk pauk siap makan, buah-buahan, tas, sendal, baju, parfum bahkan kebutuhan sehari-hari seperti detergen, sabun, shampo dsb. sehingga tidak heran alih-alih olahraga padahal tujuannya belanja dan cuci mata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H