Tapi, tentu saja saya hanya bisa berucap, dan hanya bisa berpesan dengan tulisan. Tanpa bisa berbuat yang lebih dari itu, jika kawan yang saya sebut awam tadi menyebut nol sebagai kosong.
Kosong punya arti sendiri dalam matematika dan bukan nol.
Tapi, coba kita keluar sedikit dari hal benar menurut Matematika. Dan, kita ambil manfaat dari hal yang terlanjur membudaya di masyarakat.
Baiklah, ayo kita jawab terlebih dahulu pertanyaan berikut :
Berapakah, 5 x 0 ?
Berapakah, 18 x 0 ?
Berapakah, 56789 x 0 ?
Jawabnya atau jawaban yang benar dari ketiga pertanyaan diatas adalah sama yakni 0.
Ya ..., Berapapun besarnya suatu bilangan kalau dikalikan 0, hasilnya adalah 0.
Begitulah dengan saya, anda, ataupun mereka. Setinggi apapun, sebesar apapun bilangan atau perkataan kita, bila perbuatan kita 0. Maka, sebutan 'omong kosong'. Itulah yang khaq/benar.
Hingga, pada sebesar apapun kekayaan, keilmuan dan jabatan bila tak ada manfaat/kebaikan yang berarti atau bernilai. Maka, sebutan 'nol besar'. Itulah yang khaq/benar.
Pun, pada ketaqwaan. Apakah masih bertaqwa jika sebaris doa saja untuk saudara kita, utamanya yang terlunta di negeri terjajah, tiada pernah atau 0 ?
Bangil, 12 Agustus 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H