Mohon tunggu...
lailiyati .
lailiyati . Mohon Tunggu... Guru - GURU

Dimana kaki berpijak, disitu langit dijunjung.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Nabiyullah Ibrahim Alaihissalam

22 Maret 2022   10:24 Diperbarui: 22 Maret 2022   10:28 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Diresum oleh : Lailiyati

Segmen Khusus Kisah Nabi.

Kisah Nabi Ibrahim as. Ke-1

Nabi Ibrahim bersambung nasabnya hingga ke Nabi Musa.

Nabi Ibrahim lahir di negeri Babilonia ditengah masyarakat yang sangat kental dengan kesyirikan. Nabiyullah Ibrahim selalu mengajak kaumnya keluar dari kesyirikan yang di perbuat sehari-hari.

Masyarakat Babilonia melakukan kesyirikan berupa menyembah patung. Ada saat hari raya, yang mengharuskan mereka memenuhi makanan pada wadah-wadah yang diletakkan didepan patung-patung yang mereka sembah, juga mereka harus keluar dari negerinya.

Saat itu Nabiyullah Ibrahim diajaknya untuk juga keluar dari negeri Babilonia. Namun sang Nabi menolak dengan alasan sakit.

Pada saat penduduk negeri Babilonia ini pergi. Sang Nabi mennghancurkan patung-patung sesembahan mereka, menyisakan 1 patung yang paling besar dan mengkalungkan kapak padanya.

Saat hari raya usai dan penduduk sudah kembali ke Babilonia. Mereka sangat terkejut saat mendapati patung sesembahan mereka terjungkal, dan ada yang hancur berkeping-keping. Lalu, curigalah mereka pada sang Nabi, dengan cerita yang kita ketahui bersama, yakni Nabi di sidang,
mereka bertanya "Apa anda yang menghancurkan para sembahan kami"
"Bukan"
"Lalu siapa?"
"Tanya saja padanya" menunjuk pada patung besar yang berkalung kapak.
Singkat kata, sidang memutuskan Nabiyullah Ibrahim dihukum dengan cara dibakar hidup-hidup karena mereka merasa terhina dengan perkataan beliau.
Dikumpulkanlah kayu bakar, siapa saja bersungut-sungut, dendam kepada Nabi dan berlomba mencari kayu bakar guna membakar sang Nabi. Hingga kayu bakar yang dikumpulkan mengangkasa membentuk bangunan yang besar dan tinggi. Dibakarlah sang Nabi, sebelumnya seorang yang bernama yahazan, penemu ketapel pertama, membakar kayu bakar untuk membakar sang Nabi dengan menggunakan ketapel itu. Diceritakan bahwa ia dihukum oleh Allah atas perbuatannya dengan cara dipendam dalam tanah dan meloncat-loncat hingga nanti hari kiamat.
Kembali ke pembakaran sang Nabi, Nabi Ibrahim dibakar atau ada dalam timbunan kayu bakar yang terbakar selama 40 hari, ada yang mengkisahkan juga hingga 50 hari, namun beliau keluar dalam keadaan sehat selamat, tidak terjadi apa-apa, apalagi terbakar. Ya Salaaaam..
Kemudian beliau menemui penduduk Babil, dan berkata : " Waallahi....................."
Yang artinya : " Demi Allah aku bersumpah pada yang telah membakarku, nikmat yang kurasakan selama di dalam api, tidak pernah aku rasakan sebelumnya. Semoga kehidupanku selanjutnya akan senikmat itu."
Inilah orang yang beriman, seorang yang ikhlas dan tawakkal. Pandangan orang mungkin susah, sedih dan perlu dikasihani, namun bagi orang yang bertawakkal mereka malah sebaliknya merasakan kenikmatan yang sungguh. Ya Salaaaam..
Lalu, raja namrud, seorang yang dikaruniai kekuasaan namun durhaka dan sombong kepada Allah, menemui beliau dan berkata :
"Bagaimana ceritanya, bagaimana bisa anda tidak terbakar di dalam api itu?"
"Itu karena Allah, Tuhan seluruh alam menghendakinya."
"Bukankah aku tuhan. Lihatlah para tawanan itu, hidup dan matinya ada di tanganku." Inilah versi tuhan menurut namrud.
"Kalau kamu merasa diri sebagai tuhan. Lihatlah Allah menerbitkan matahari dari timur dan menenggelamkannya di arah barat. Coba kamu terbitkan matahari dari barat dan tenggelamkan di arah barat."
Singkat kata, Namrud merasa terhina dan mengumpulkan  bala tentaranya menjelang matahari terbit mau berperang dengan Allah. Di pagi hari itu, Allah jawab genderang perang dari Namrud dengan keluarnya tak terhingga nyamuk yang menyerang dan memakan daging para tentaranya, terkecuali namrud. Untuk namrud, nyamuk masuk ke kepalanya, tersiksalah ia selama 400 tahun tidak mati-mati. Diceritakan bahwa usaha namrud untuk mengeluarkan nyamuk dari dalam kepalanya sangatlah keras, bahkan dengan menjedot-jedotkan kepala ke tembok.

Setelah peperangan antara tuhan palsu dan Allah SWT yang niscaya kemenangan digenggaman-NYA. Berhijrahlah sang Nabi, dan disana menikah dengan Sharoh. Ibunda Sharoh di ceritakan sebagai seorang perempuan yang kecantikannya tak tertandinggi oleh para perempuan dimasanya.

Cerita yang mengenai, Nabiyullah menyembah Bintang, rembulan dan Matahari sebelum menemukan jawaban Allah sebagi Tuhan Alam Semesta adalah keliru. Yang benar adalah Sang Nabi mencoba menyadarkan kaumnya dengan berdiskusi dan mengambilkan bukti bahwa menyembah bintang, rembulan dan matahari bisa tenggelam. Padahal sifat Tuhan tidaklah demikian, apa jadinya jika tuhan bersifat demikian. Jadi hanya Allah yang patut disembah, Allah pencipta alam semesta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun