Mohon tunggu...
lailiyati .
lailiyati . Mohon Tunggu... Guru - GURU

GURU

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Nyiur Pantaimu

20 Maret 2022   21:38 Diperbarui: 20 Maret 2022   21:42 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1#

Melambai nyiur pantaimu
Di pantai-mu,
Angin syahdu sempat menyapaku
Namun, panas teriknya bukan kepalang berisik menerpa kulitku

Meski begitu
Aku bertahan di pantaimu
Berharap beriak ombakmu, menggulung jiwa merinduku dengan syahdu yang tiada pernah berlalu

Menatap nyiur pantaimu
Di pantai-mu,
Tahukah kau, aku berteriak padamu
Jangan hanya diam membisu
Hingga aku merasa tersalah dan merangkum syahdu menjadi masa yang siap berlalu

2#

Ada bahagia menyeruak dirasamu
Ada pelita tersembunyi pada seyummu
Namun,
Bukankah, aku terlalu tahu
Bahwa pandangmu telah menipumu
Yang ada dianganmu, itu bukanlah aku
Maka dari itu
Berlalulah dari hadapku
Dan,
Aku.........,
Seorang pemberontak yang lemah hati. Ahh...biarlah saja begitu.

Bukan, bukan aku untukmu
Bukan, bukan kamu duniaku

Bangil, 12-03-2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun