Mohon tunggu...
Lailiyah Nurul Safitri
Lailiyah Nurul Safitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Hanya seorang mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Desa Wisata Gabugan, Wisata Edukasi Bernuansa Alam

15 Juni 2022   19:12 Diperbarui: 15 Juni 2022   19:18 1128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membicarakan soal destinasi wisata di Indonesia memang tidak ada habisnya. Indonesia selalu menawarkan banyak sekali destinasi wisata yang memperlihatkan keindahan alamnya yang sangat menakjubkan. Tidak hanya itu, bahkan kesenian dan keunikan di tiap daerahnya memberi nilai tambah dari destinasi wisata tersebut. Adanya keberagaman ini menjadikan setiap daerah memiliki ciri khasnya masing-masing. Hal itulah yang menyebabkan sektor pariwisata di Indonesia menjadi beragam dan memiliki peranan penting untuk membantu meningkatkan devisa negara. Jika dikelola dengan baik, maka berbagai potensi alam yang ada dapat dimanfaatkan untuk mensejahterakan masyarakatnya. Selain itu, juga bisa digunakan sebagai salah satu cara untuk mengenalkan budaya asli masyarakatnya kepada masyarakat luar.

Bagi kalian yang berstatus sebagai pelajar, wajib nih memasukkan daerah ini sebagai salah satu rencana destinasi wisata kalian. Apalagi jika kamu menyukai wisata bernuansa perdesaan yang masih asri, tempat ini cocok sekali untuk dikunjungi karena kamu tidak hanya bisa menikmati keindahan alamnya saja, melainkan kamu juga bisa mempelajari banyak hal baru, terutama yang berhubungan dengan edukasi. Dijamin deh bakalan cocok untuk mengisi waktu libur panjangmu sebelum kembali masuk ke sekolah.

Penulis saat berada di Desa Wisata Gabugan (Sumber foto: Dokumen Pribadi)
Penulis saat berada di Desa Wisata Gabugan (Sumber foto: Dokumen Pribadi)

Daerah tersebut bernama Desa Wisata Gabugan atau yang biasa disingkat Dewiga. Desa dengan slogan "Nuansa alami perdesaan" ini berlokasi di Jalan Dusun Gabugan, Donokerto, Turi, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Desa ini berada di lereng gunung Merapi dan berjarak sekitar 17 Km dari pusat Kota Jogja. Akses jalan yang ada pun terbilang cukup memadai karena kendaraan besar seperti bus dapat melaluinya. Pada tahun 2021 lalu dan juga pada tahun 2022 sekarang, Desa Wisata Gabugan ini masuk ke dalam 300 besar Desa Wisata dalam rangka ADWI (Anugerah Desa Wisata Indonesia) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf).

Lokasinya yang berada di daerah Yogyakarta menjadikan konsep Desa Wisata Gabugan sebagai desa wisata edukasi sosial masyarakat, sejalan dengan julukan Kota Jogja yaitu kota pelajar. Oleh sebab itu, target marketing Dewiga lebih diarahkan kepada para pelajar. Beberapa kegiatan edukasi yang dilakukan seperti belajar bersama masyarakat untuk mempelajari adat kebiasaannya, seperti etika, budaya, dan mata pencaharian. Tidak hanya itu, desa ini juga menawarkan banyak sekali kegiatan wisata yang dapat dilakukan. Mulai dari belajar membajak sawah, membuat batik, belajar dan bermain alat musik tradisional karawitan, belajar budidaya ayam, belajar membuat souvenir dari limbah, memanen ikan, tracking sungai, dan masih banyak lagi. Tentunya kegiatan ini dibimbing oleh warga lokal yang sudah berpengalaman di bidangnya. Banyaknya kegiatan yang ditawarkan inilah yang menjadi daya tarik tersendiri bagi Desa Wisata Gabugan. Selain itu, hal menarik lainnya dari desa ini yaitu kamu bisa melihat Gunung Merapi yang menjulang begitu indahnya tanpa harus pergi jauh.

Petunjuk arah Dewiga (Sumber foto: Dokumen Pribadi)
Petunjuk arah Dewiga (Sumber foto: Dokumen Pribadi)

Beberapa akomodasi yang ditawarkan, seperti misalnya homestay yang disediakan ini berkonsep rumah warga, yang berarti para wisatawan akan menginap serumah dengan warga lokal yang mengedepankan nilai kekeluargaan. Jadi, para wisatawan akan dianggap sebagai bagian dari keluarga tersebut. Fasilitas-fasilitas yang diberikan homestay pun tergolong lengkap, mulai dari jaringan internet, kamar tidur, kamar mandi, televisi, dan masih banyak lagi. Menariknya lagi, homestay yang ada memiliki ciri khas tersendiri karena masih berarsitektur tradisional. Selain itu, lokasinya yang berada di lereng gunung Merapi membuat desa ini terasa masih sejuk dan asri. Apalagi jika kamu menyempatkan berjalan-jalan pagi disekitaran desa, maka akan merasakan hawa dinginnya.

Area Persawahan di Desa Wisata Gabugan (Sumber foto: Dokumentasi Pribadi)
Area Persawahan di Desa Wisata Gabugan (Sumber foto: Dokumentasi Pribadi)

Sayangnya, semenjak adanya pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia juga berimbas ke desa ini sehingga menyebabkan sektor ekonomi dan pariwisatanya menjadi terdampak. Berdasarkan penuturan salah satu sie homestay Desa Wisata Gabugan, Anggit Wahyu, "Selama pandemi ini tepatnya sudah sekitar tiga tahun, tidak ada yang datang berkunjung ke Desa Wisata Gabugan. Hal ini karena adanya kebijakan pemerintah terkait PPKM dan juga sebagai upaya untuk lebih menjaga warga Dewiga (terhadap penyebaran virus Covid-19), serta memang belum ada wisatawan yang akan datang". Adanya pandemi ini juga memberikan dampak yang paling dirasakan warga Desa Wisata Gabugan, khususnya di bidang perekonomian. "banyak warga yang terdampak dari pandemi ini, seperti pemandu wisatanya yang tidak ada pekerjaan, KAS dusun dan RT tidak ada pemasukan, warga pemilik homestay tidak mendapatkan biaya sewa dan makan dari homestay-nya, narasumber tidak mendapatkan fee dari wisata, dan masih banyak lagi yang terdampak. Tetapi, baiknya selama pandemi ini Desa Wisata Gabugan mendapatkan dana hibah dari Kemenparekraf dan Dinas Pariwisata berupa perbaikan infrastruktur jalan dan perlengkapan new normal kurang lebih sekitar 300 juta-an.", lanjutnya.

Sekarang, dengan adanya kelonggaran yang diberikan pemerintah terkait kegiatan berwisata, Desa Wisata Gabugan telah bersiap untuk menerima kunjungan wisatawan. Anggit menuturkan bahwa penerimaan kunjungan wisatawan ke Desa Wisata Gabugan ini sudah dilakukan sejak awal tahun 2022. Ia juga menambahkan bahwa rencananya di bulan ini (Juni), Dewiga akan kedatangan tiga kloter wisatawan dari daerah berbeda, salah satunya berasal dari sekolah menengah pertama yang ada di Gresik. "Biasanya Desa Wisata Gabugan ini akan ramai dikunjungi anak-anak sekolah pada saat libur semester." ujarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun