Ketika melihat pencapaian hebat orang lain, seringkali kita merasa kurang karena tidak bisa menjadi seperti mereka. "Kok dia bisa seperti itu ya?", "Duh aku b*doh sekali ya?", "Kok aku ngga bisa kaya mereka ya?", "Kenapa hidupku begini banget", dan masih banyak lagi perkataan yang secara tidak sengaja keluar dari mulut kita karena merasa diri ini tidak berharga dan tidak memiliki sesuatu yang bisa dibanggakan. Apakah kamu pernah merasa begitu? Atau bahkan sering? Ternyata ini semua ada hubungannya dengan harga diri loh! Harga diri yang baik tentu membuat kita menjadi seseorang yang berharga. Sedangkan harga diri yang kurang baik akan membuat kita menjadi selalu merasa kurang, tidak yakin, dan tidak berharga.
Karena kita sedang membahas harga diri, kira-kira apa nih yang terlintas di pikiran kamu ketika mendengar kata "harga diri"? Sebenarnya harga diri itu apa sih? Dan apa pengaruhnya dalam hidup? Sebelum berbicara lebih jauh mengenai hal tersebut, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu tentang apa itu harga diri.
Harga diri
Harga diri atau self esteem merupakan suatu proses pada diri seseorang terkait penerimaan terhadap dirinya sendiri. Beberapa proses yang terjadi didalamnya seperti penilaian individu tentang dirinya sendiri, bagaimana cara ia menghargai dirinya sendiri, dan hal-hal yang berkaitan dengan nilai positif maupun negatif tentang dirinya. Singkatnya, harga diri dapat dikatakan sebagai penilaian diri sendiri tentang nilai diri yang berharga dan diungkapkan dalam suatu perilaku terkait kelayakan dirinya.
Aspek-aspek harga diri
Menurut Rosenberg (dalam Tafarodi & Milne, 2002), ada beberapa aspek terkait harga diri, diantaranya:
- Self-competence
Hal ini berkaitan dengan penilaian terhadap diri sendiri sehingga dapat menganggap dirinya mampu, mempunyai potensi, dan dapat diandalkan. Nah, seseorang yang memiliki nilai self-competence yang baik biasanya akan merasa puas dengan kemampuan sendiri.
- Self-liking
Hal ini berkaitan dengan perasaan berharga seseorang terkait dirinya di lingkungan sosial. Self-liking juga berkenaan dengan penilaian sosial seseorang ketika menetapkan dirinya sendiri, terlepas dari pemikiran individu itu tentang pandangan orang lain mengenai dirinya.
Jika kedua aspek tersebut bernilai positif, maka secara tidak langsung akan membentuk harga diri seseorang menjadi lebih baik.
Faktor yang mempengaruhi harga diri
Beberapa faktor yang menyebabkan tinggi rendahnya harga diri diantaranya seperti:
- Jenis kelamin
Ada pendapat ahli yang mengemukakan bahwa self esteem remaja perempuan lebih kepada adanya kepuasan agar bisa diterima serta dihargai terutama tentang penampilan fisiknya. Sedangkan pada remaja laki-laki lebih kepada perkembangan kompetensi berdasarkan prestasi dan pencapaian. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Coopersminth (1959), self esteem pada perempuan itu lebih rendah dibandingkan self esteem pada lelaki. Bisa jadi hal ini disebabkan karena perbedaan harapan masyarakat kepada perempuan ataupun lelaki.
- Lingkungan
Lingkungan secara tidak langsung berperan dalam membentuk diri seseorang, terutama lingkungan keluarga. Hal ini karena keluarga merupakan orang-orang terdekat yang berada di sekitar kita. Oleh karena itu, keluarga berperan penting dalam proses pembentukan harga diri seorang anak. Perlakuan-perlakuan dan perkataan yang diberikan kepada anak baik secara sengaja ataupun tidak sengaja pun dapat mempengaruhi diri anak.
Selain itu, tidak hanya lingkungan keluarga saja, lingkungan sosial pun berperan dalam proses pembentukan harga diri seseorang. Tentang bagaimana dirinya diterima orang lain, perlakuan orang lain terhadapnya, hingga adanya pengalaman yang didapat dari lingkungan.
- Opini
Nah, ini dia salah satu faktor yang sering menyebabkan rendahnya harga diri seseorang. Apalagi di zaman sekarang ini banyak terdapat platform sosial media yang bisa menghubungkan banyak orang tanpa harus bertatap muka. Adanya sosial media ini tentu memiliki dampak positif dan negatif. Apabila kita tidak bisa menyaring mana dampak yang baik dan mana yang buruk pasti akan terjerumus juga kedalam pemikiran yang tidak-tidak.