Era digital telah membawa dampak yang besar terhadap berbagai aspek kehidupan, salah satunya yaitu dunia pendidikan. Peran guru tidak hanya sebagai pendidik dan teladan, namun mereka juga dituntut untuk menguasai teknologi yang semakin berkembang pesat dan mempelajari berbagai metode pembelajaran yang inovatif.
 Penggunaan teknologi dalam pembelajaran tentunya menjadi peluang baru bagi para guru untuk meningkatkan kualitas pendidikan, namun juga menghadirkan tantangan baru terkait etika guru.
Tantangan etika guru ini berkaitan dengan bagaimana menyeimbangkan antara profesionalisme dan personalitas seorang guru di tengah derasnya arus digital saat ini. Profesionalisme merupakan suatu keahlian, kompetensi, dan sikap yang harus dimiliki oleh guru dalam melaksanakan tugasnya.Â
Seorang guru harus menjaga profesionalismenya yaitu dengan cara menguasai berbagai aplikasi digital untuk mendukung proses pembelajaran, mempunyai keterampilan mengajar yang menarik, mampu menciptakan lingkungan belajar yang aman, serta menjunjung tinggi kode etik guru.
Sedangkan personalitas mengacu terhadap karakteristik yang dimiliki oleh setiap guru, seperti sifat, kepribadian, dan nilai-nilai. Personalitas yang baik dapat mempermudah guru dalam membangun hubungan yang positif dengan peserta didik.Â
Namun di era digital guru sering menggunakan media sosial untuk berkomunikasi dengan siswa, hal ini tentunya menjadi tantangan bagi guru untuk menjaga personalitasnya. Guru yang terlalu terbuka di media sosial dapat menciptakan rasa tidak nyaman bagi siswa dan dapat berdampak pada kualitas pendidikan.
Profesionalisme dan personalitas merupakan dua aspek penting dan saling melengkapi, namun menyeimbangkan keduanya di era digital tentu bukanlah hal yang mudah. Terdapat beberapa tantangan etika guru dalam mewujudkan keduanya antara lain:
- Batasan penggunaan media sosial. Guru harus dapat memanfaatkan media sosial dengan bijaksana untuk tujuan pembelajaran, tanpa melanggar privasi siswa dan tetap menjaga profesionalismenya sebagai guru.
- Guru harus menjaga privasi dan keamanan siswa. Seorang guru perlu berhati-hati dalam menggunakan data pribadi siswa dan menjaga kerahasiaannya.
- Guru harus bersikap objektif dalam memberi penilaian pada siswa
Keseimbangan antara profesionalisme dan personalitas merupakan kunci keberhasilan guru dalam menghadapi era digital. Guru yang profesional memiliki landasan yang kuat untuk menguasai materi pelajaran, sedangkan personalitas guru yang baik dan menarik menjadikan pembelajaran lebih menyenangkan dan bermakna.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI