Mohon tunggu...
Lailita NurulFajjrin
Lailita NurulFajjrin Mohon Tunggu... Relawan - BLOOD FOR MERCY

Assalamualaikum, selamat datang di Profil saya semoga saya dapat memberikan berita yang aktual bagi anda

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bersama SISTAMIS dari KKN 57 Unej, Desa Mengok Optimis Tangkis Covid-19

11 Agustus 2020   11:25 Diperbarui: 11 Agustus 2020   11:43 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kuliah Kerja Nyata atau KKN merupakan salah satu mata kuliah yang ditempuh mahasiswa di beberapa fakultas sebagai syarat SKS yang dibutuhkan untuk lulus. KKN adalah bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa dengan pendekatan lintas keilmuan dan sektoral pada waktu dan daerah tertentu di Indonesia, dengan bertempat di daerah setingkat desa. 

Setiap perguruan tinggi pasti mewajibkan mahasiswa untuk melakukan KKN. Tahun ini pelaksanaan KKN sedikit berbeda dengan pelaksaan KKN dari tahun – tahun sebelumnya dikarenakan pandemi COVID19 yang mewabah dan sudah menjangkiti sekitar 125.753 menurut Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID19 per tanggal 10 Agustus 2020. 

Untuk mencegah penyebaran COVID19 Universitas Jember memutuskan untuk melaksanakan KKN Back To Village atau KKN Pulang Kampung dengan tema yang berkaitan dengan COVID19. Salah satu tema adalah Program Inovasi Teknologi / Informasi dalam Penanganan COVID19 yang dipilih penulis.
Lahir dan dibesarkan di desa Mengok, kecamatan Pujer, kabupaten Bondowoso memuat penulis memilih untuk melaksanakan KKN di desa sendiri dengan harapan dapat membantu permasalah yang ada di desa Mengok. Dengan luas wilayah sebesar 465,40 hektar, desa Mengok dibagi menjadi 11 dusun dengan 9 RW dan 11 33 RT. 

Dusun Pagungan 1, dusun Pagungan 2, dusun Rancang Gawat, dusun Rancang Kencono, dusun Rancang Gati, dusun Taman Kosong, dusun Taman Rejo, dusun Krajan, dusun Mengok 2, dusun Jati Ko’ong, dan dusun Gumuk Gong. Saat ini desa Mengok dipimpin oleh seorang kepala desa Peralihan Antar Waktu (PAW) yang bernama Nur Fajriyah. 

Dari pengamatan yang dilakukan oleh penulis selama kurang lebih 1 minggu terhitung sejak tanggal 01 Juli 2020 hingga 07 Juli 2020, penulis menemukan bahwa masyarakat Mengok masih memiliki kesadaran yangrendah untuk melakukan cuci tangan. 

Hal ini dipengaruhi oleh kurangnya fasilitas yang ada di desa, cuci tangan merupakan salah satu langkah yang diperlukan untuk membasmi virus. Karena cuci tangan menggunakan sabun dipercaya dapat menghilangkan inang – inang tempat virus diam dan berkembang biak. 

Dengan tidak adanya kesadaran untuk melakukan cuci tangan muncullah ide untuk mengedukasi pemuda desa Mengok untuk bersama menjalankan tatanan hidup new normal dan mengajak pemuda untuk andil dalam pembuatan (SISTAMIS) sistem wastafel otomatis sebagai motivasi bagi penduduk agar memiliki sifat senang untuk mencuci tangan.

Dengan program kerja yang telah direncanakan penulis melakukan beberapa kegiatan di desa Mengok diantaranya adalah melaksanakan kelas LAKON (Belajar Komponen Online) sebagai kelas awal untuk membuat SISTAMIS. 

Pada Kelas ke 1 ini, sasaran yang melakukan pertemuan via video call Whatssap adalah saudara Maria Yohanna Angelia, Dianito Alif Pristianto, Halimatus Sakdiah, Devi Lifia Fibrianti, dan Laeli. Kelima orang ini adalah generasi muda di desa Mengok yang mendapatkan LAKON. LAKON sendiri merupakan kelas yang diadakan oleh kelompok 57 dan dilaksanakan pada hari minggu, tanggal 12 Juli 2020 pada pukul 15.00 WIB secara online. 

Kegiatan dimulai pada pukul 15.12 dengan menghadirkan saudara Rifqi Afkar A.Md selaku mentor 1 dan Maulana Yusuf A.Md selaku mentor 2. Kelas berlangsung cukup kondusif meskipun dilakukan lewat media sosial. Kelas ini membahas tentang komponen – komponen yang akan digunakan pada alat SISTAMIS, serta membahas fungsi dari masing – masing komponen yang akan digunakan.

Dokpri
Dokpri
Pelaksanaan Kelas LAKON

Pada pelaksnaan KKN penulis juga sempat membantu desa untuk pembagian BLT-DD. Di desa Mengok sendiri terdapat 281 kepala keluarga yang menerima BLT – DD yang berasal dari 33 RT dari seluruh dusun yang ada di desa Mengok. Dengan rata – rata 8 KKsetiap RT-nya yang menerima bantuan dana sebesar 600 ribu. 

Dengan diadakannya kegiatan KKN di desa Mengok anggota kelompok 57 KKN UNEJ diminta oleh ibu Kepala Desa yaitu ibu Nur Fajriyah untuk membantu jalannya penyaluran BLT – DD tahap 3 di desa Mengok. Pembagian BLT – DD berlangsung pada hari Jum’at tanggal 17 Juli 2020 dan acara dimulai pada pukul 08.00 – 11.30 WIB. 

Dengan dihadiri oleh seluruh perangkat desa Mengok, persiapan sebelum pembagian dimulai pukul 07.00 persiapan yang dilakukan berupa menata kursi, memasang spanduk kegiatan, memasang sound speaker, dan check sound.


Dokpri
Dokpri
Suasana Pembagian BLT-DD

Sementara kelas KKN kedua yang dilakukan oleh penulis adalah melaksanakan kelas MERKOBER yang merupakan kelas offline dan dilaksanakan di kantor desa Mengok. Pada tanggal 25 Juli 2020 diadakan kelas MERKOBER (Merakit Komponen Bersama) bertempat di Kantor Desa Mengok dan dimulai pukul 15.00. Sebagai pemateri hadir Rifqi Afkar A.Md, Maulana Yusuf A.Md, dan Lailita Nurul Fajjrin A.Md. Sebagai sasaran hadir 5 orang yaitu Devi Livia Fibrianti, Halimatus Sakdiah, Laeli, Maria Yohanna Angelia, dan Fajrina. 

Pertemuan dilakukan selama kurang lebih 60 menit. Selama 6o menit terdiri dari 3 sesi yaitu sesi pertama untuk mengulang kembali materi yang telah diberikan kepada sasaran, sesi kedua adalah sesi pertanyaan untuk materi yang telah diberikan, dan sesi ketiga yaitu sesi percobaan langsung yang dilakukan oleh sasaran dan didampingi oleh mahasiswa KKN UNEJ 2020

Semua orang yang mengikuti pelatihan mengenakan masker dan mencuci tangan sebelum masuk ke ruangan, peserta pelatihan duduk di kursi yang telah diatur agar tidak berdekatan. Dengan hal ini setidaknya, mahasiswa yang mengadakan kelas telah berusahauntuk menjalankan protokol kesehatan.

Dokpri
Dokpri
Pelaksanaan Kelas MERKOBER

Selasa pada tanggal 04 Agustus 2020 anggota kelompok 57 KKN UNEJ Back To Village tahun 2020 laksanakan kelas offline yang bertempat di Kantor desa Mengok. Pelaksanaan kelas ini dapat dibilang berlangsung cukup lama yaitu dari pukul 15.00 – 16.30, namun hal ini tidak mempengaruhi semangat para peserta kelas. Kelas yang dilaksanakan diajukan oleh anggota kelompok 57 KKN UNEJ bimbingan Bpk. Ir. Setiyono, MP pada hari Minggu tanggal 02 Agustus 2020. 

Kelas ini bernama “SINI KENALAN SAMA SDUNEJ”. Pelaksanaan kelas ini sendiri memiliki tujuan untuk mengenalkan situs sdunej.id yang dibuat oleh pihak LP2M UNEJ guna memfasilitasi mahasiswa KKN Back To Village, dan masyarakat sasaran mahasiswa KKN. Setelah mengenal situs sdunej.id lebih dalam, diharapkan masyarakat dapat turut aktif dalam mengelola sdunej.id seperti turut membuat berita, membuat kelas desa dll. 

Peserta yang hadir pada kelas ke – 3 anggota kelompok 57 KKN UNEJ ini sendiri berjumlah 5 orang, yaitu Devi Livia Fibrianti, Ikomatul Laeli, Halimatus Sakdiyah, Rina Indriyani, dan Maria Yohanna Angelia. Tidak lupa panitia selalu mewajibkan penggunaan masker pada peserta pelatihan guna memperkecil kemungkinan penularan virus COVID19 antar orang yang hadir dalam pelatihan.

Dokpri
Dokpri
Pelaksaan Kelas YUK KENALAN SAMA SDUNEJ

Sebagai bentuk perealisasian program kerja KKN kelompok 57 desa Mengok pada hari senin tanggal 10 Agustus 2020 pukul 11.00 penulis melakukan penyerahan SISTAMIS (Sistem Wastafel Otomatis) kepada pemilik perusahaan tape Agape 07 yang berlokasi di RT 002 RW 001 dusun Pagungan desa Mengok, kecamatan Pujer. 

Pemilik perusahaan bernama Robbiyanto yang diwakili oleh istrinya Ibu Eni Kusrini. Ibu Eni cukup antusias sewaktu mencoba alat secara langsung dan mengucapkan banyak terimakasih. Tempat ini dipilih karena banyak orang yang datang untuk membeli tape dan tidak melakukan cuci tangan terlebih dahulu sebelum memegang tape atau berinteraksi dengan orang lain. Sehingga penulis berpendapat tempat ini merupakan tempat yang tepat untuk meletakan alat SISTAMIS. Tidak lupa penulis memberikan tata cara perawatan alat yang benar.

Dokpri
Dokpri
Penyerahan SISTAMIS kepada Pemilik Perusahaan Tape Agape 07

Sebagai penutup penulis melaksanakan kelas ke – 4 yang berjudul “Aku, kamu, dia dan New Normal” merupakan kelas online yang dilaksanakan pada tanggal 10 Agustus 2020 pukul 15.00 via online live instagram di akun instagram jhu.mengok yang merupakan akun instagram KKN mahasiswa di desa Mengok. Kelas ini diikuti oleh 4 orang yaitu Devi Livia Fibrianti, Ikomatul Laeli, Maria Yohanna Angelia, dan Halimatus Sakdiyah.

Dokpri
Dokpri
Pelaksanaan Kelas Aku, Kamu, Dia dan New Normal

Diharapakan kelas – kelas yang telh dibuat oleh mahasiswa KKN kelompok 57 bimbingan bapak Ir. Setiyono, MP dapat menjadi motivasi dan edukasi yang dapat merubah kebiasaan masyarakat Mengok agar tidak ada masyarakat Mengok yang terjangkit virus – virus mematikan dan tetap beraktivitas seperti biasanya. (Lailita Nurul Fajjrin/kkn57/Bondowoso/Setiyono)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun