Mohon tunggu...
Laili Suriani
Laili Suriani Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

Menempuh Pendidikan di Stain Mandailing Natal

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menjaga Kemurnian Bahasa Indonesia di Tengah Arus Bahasa Asing

17 Oktober 2024   18:19 Diperbarui: 17 Oktober 2024   18:24 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di era globalisasi saat ini, penetrasi bahasa asing, terutama bahasa Inggris, semakin menguat dan mempengaruhi penggunaan bahasa di berbagai aspek kehidupan. Dari komunikasi sehari-hari, media sosial, hingga dunia bisnis, kita dapat melihat bahwa penggunaan istilah-istilah asing kian mendominasi. Dalam konteks ini, penting bagi kita untuk menjaga kemurnian bahasa Indonesia agar tidak kehilangan identitas sebagai bahasa nasional dan budaya bangsa.

Arus Globalisasi dan Pengaruhnya

Globalisasi membawa banyak perubahan, termasuk dalam cara orang berkomunikasi. Bahasa Inggris, sebagai bahasa global, telah menjadi bahasa yang dominan di banyak bidang, mulai dari ilmu pengetahuan, teknologi, hingga media. 

Pengaruh bahasa asing ini sering kali diserap dalam bentuk istilah-istilah baru, baik secara langsung maupun melalui penerjemahan yang tidak tepat. Misalnya, istilah seperti "meeting," "deadline," dan "event" sering kali digunakan dalam percakapan sehari-hari, meskipun bahasa Indonesia memiliki padanan kata yang sesuai.

Kondisi ini menyebabkan kekhawatiran akan kemunduran penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Generasi muda, terutama, menjadi lebih akrab dengan istilah asing daripada kosakata bahasa Indonesia itu sendiri. Hal ini berpotensi mengancam kelestarian bahasa Indonesia, yang merupakan simbol identitas dan kebanggaan bangsa.

Tantangan Menjaga Kemurnian Bahasa Indonesia

1. Dominasi Bahasa Asing di Media

Media massa, baik cetak maupun elektronik, sering kali menggunakan bahasa Inggris untuk menarik perhatian pembaca atau pemirsa. Iklan, berita, dan program-program televisi kerap mencampuradukkan bahasa Indonesia dengan istilah asing. Ini menyebabkan masyarakat, terutama anak muda, lebih terpapar pada bahasa asing ketimbang memahami dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

2. Perubahan dalam Lingkungan Pendidikan

Banyak sekolah internasional dan bilingual yang lebih menekankan penggunaan bahasa Inggris, sehingga mengabaikan pengajaran bahasa Indonesia secara mendalam. Akibatnya, banyak siswa yang kurang memahami kaidah bahasa Indonesia dan lebih mudah beradaptasi dengan penggunaan bahasa asing dalam keseharian mereka.

3. Penggunaan Media Sosial

Media sosial telah menjadi arena di mana bahasa campuran sering kali muncul. Banyak pengguna, terutama anak muda, menggunakan istilah asing dalam status, komentar, dan percakapan online. Penggunaan bahasa gaul yang mencampurkan bahasa Indonesia dan Inggris menjadi hal biasa, yang bisa menimbulkan kebingungan dan mengaburkan identitas bahasa.

Upaya untuk Menjaga Kemurnian Bahasa Indonesia

1. Pendidikan Bahasa yang Kuat

Salah satu cara terbaik untuk menjaga kemurnian bahasa Indonesia adalah dengan memperkuat pendidikan bahasa di sekolah-sekolah. Kurikulum harus dirancang sedemikian rupa agar siswa tidak hanya belajar tentang kaidah bahasa, tetapi juga mengenali dan menghargai keindahan bahasa Indonesia. Pengajaran yang menekankan pada keterampilan membaca, menulis, dan berbicara dalam bahasa Indonesia harus menjadi prioritas.

2. Kampanye Penggunaan Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar

Pemerintah dan lembaga terkait perlu meluncurkan kampanye yang mengajak masyarakat untuk menggunakan bahasa Indonesia secara benar dalam berbagai konteks. Ini bisa dilakukan melalui program-program yang menyebarluaskan informasi mengenai pentingnya menggunakan bahasa Indonesia yang baik dalam media sosial, iklan, dan komunikasi sehari-hari.

3. Pelestarian Bahasa Melalui Kegiatan Budaya

Kegiatan budaya yang menonjolkan bahasa Indonesia, seperti lomba puisi, debat, dan festival sastra, harus digalakkan. Kegiatan ini tidak hanya akan meningkatkan minat generasi muda terhadap bahasa Indonesia, tetapi juga menumbuhkan rasa bangga terhadap bahasa dan budaya lokal.

4. Regulasi Penggunaan Bahasa di Media

Pihak berwenang harus membuat regulasi yang lebih ketat terkait penggunaan bahasa di media massa. Hal ini penting untuk memastikan bahwa bahasa Indonesia digunakan secara tepat, dengan meminimalisir penggunaan istilah asing yang tidak perlu.

Penutup

Menjaga kemurnian bahasa Indonesia di tengah arus bahasa asing adalah tanggung jawab bersama. Baik pemerintah, pendidik, maupun masyarakat memiliki peran penting dalam mempertahankan dan mempromosikan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. 

Dengan mengedukasi generasi muda, memperkuat kebijakan penggunaan bahasa, dan menggalakkan kegiatan yang merayakan bahasa Indonesia, kita dapat memastikan bahwa bahasa ini tetap hidup dan berkembang, serta tidak kehilangan identitasnya di tengah pengaruh global yang semakin kuat. Kemandirian budaya dan bahasa adalah aset berharga yang harus kita jaga untuk masa depan bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun