Mahasiswa KKN Undip Gebrakkan Gerakan Jajan Sehat pada Siswa SDN Canggal agar Tak Lagi Jajan Sembarang

Temanggung (27/07/2022)- Mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro -- Nur Laili Saroya dari Program Studi Ilmu Keperawatan lakukan edukasi kepada siswa SDN Canggal Satu Atap mengenai pentingnya memilih jajan sehat di sekolah agar terhindar dari berbagai penyakit. 

"Generasi micin" sering dipakai untuk menggambarkan betapa sangat sukanya anak-anak muda zaman sekarang mengonsumsi Monosodium Glutamat (MSG) yang banyak terkandung di dalam makanan sebagai penyedap rasa yang membuat jajanan terasa gurih. Padahal, batas maksimal konsumsi micin harian hanya sebesar 1,7 gram/ hari.

Dilansir dari Alodokter, apabila manusia mengonsumsi micin lebih dari batas maksimal secara terus-menerus maka akan memicu kerusakan sel saraf, asma, obesitas, hipertensi, dan kerusakan ginjal. 

Selain itu, berbagai bahan berbahaya yang sering ditambahkan pada makanan seperti pewarna sintetis, pemanis buatan, dan pengenyal sangatlah berbahaya bagi kesehatan. Ketiganya dapat memicu keracunan makanan, diare, mual muntah, hingga kanker.

Dokpri

Kegiatan ini diikuti oleh siswa SDN Canggal Satu Atap kelas 1-6 dengan jumlah total 147 siswa yang diawali dengan pemaparan materi secara singkat dan menarik agar siswa tidak jenuh pada materi yang monoton. 

Materi yang disampaikan mulai dari cara mengenali jajanan yang tidak sehat hingga anjuran untuk membawa bekal ke sekolah agar lebih sehat. 

Kemudian, dilanjutkan dengan quiz berhadiah dengan mekanisme siswa yang dapat menjawab pertanyaan dengan benar akan diberi hadiah. Kemudian, dilakukan penempelan poster pada dinding sekolah agar siswa ingat untuk membudayakan jajan sehat. 

Penempelan Poster Jajan Sehat (Dokpri)

Edukasi pentingnya memilih jajan sehat pada siswa diharapkan mampu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari agar generasi muda penerus bangsa memperoleh asupan yang sehat sehingga dapat menunjang terpenuhinya kebutuhan gizi harian dan menjadi generasi yang tidak mudah terserang penyakit.