Mohon tunggu...
Laili Nofiana
Laili Nofiana Mohon Tunggu... Guru - Guru Mapel

Saya sebagai Pendidik di SMP Negeri 1 Suruh Trenggalek

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurnal Refleksi Dwimingguan (22 Mei 2023-04 juni 2023) Modul 3.3 Pemimpin dalam Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid

1 Juni 2023   18:30 Diperbarui: 1 Juni 2023   18:37 1107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 3.3.3 Pendampingan Individu ke 5 oleh Pengajar Praktik/Dokpri

4. Future ( Penerapan )

Kali ini saya akan coba merefleksi pembelajaran dan aktivitas pembelajaran yang telah dilakukan di Learning Management System (LMS).

 

  • Facts (Peristiwa)

Pada minggu ini, kegiatan Pendidikan Guru Penggerak dimulai dengan kegiatan Ruang Kolaborasi, sebagai lanjutan dari kegiatan pada minggu yang lalu.

Minggu ini adalah minggu terakhir pembelajaran modul 3.3 tentang pengelolan program yang berdampak positif pada murid. Modul ini merupakan paket modul terakhir pembelajaran Calon guru penggerak Angkatan ke 7 Kabupaten Trenggalek melalui LMS. Aktifitas minggu ini adalah dimulai dengan ruang kolaborasi 1 bersama rekan rekan CGP dipandu oleh fasilitator kami, Bapak Suyatno, M.Pd, M.Kom. Tepatnya hari Senin, tanggal 22 Mei 2023, Ruang Kolaborasi ke 1 dilakukan. Kami bersama kelompok mendapatkan tugas merencanakan kegiatan atau program sekolah yang ingin dikembangkan, baik program atau kegiatan intra kurikuler, ko-kurikuler, atau ekstra kurikuler, dengan melihat kembali 7 karakteristik lingkungan yang menumbuhkembangkan kepemimpinan murid, kemudian membuat sebuah diagram Y.

Gambar 3.3.1 Ruang Kolaborasi ke 1/Dokpri
Gambar 3.3.1 Ruang Kolaborasi ke 1/Dokpri

Kemudian di hari berikutnya, tanggal 23 Mei 2023, kami mempresentasikan hasil kerja kelompok kepada kelompok lain dan saling memberikan umpan balik. Dengan Umpan balik yang diberikan berdasarkan beberapa pertanyaan ini: Apa yang paling menarik dari presentasi yang disampaikan oleh kelompok lain? Menurut Anda apakah program yang disampaikan dapat diimplementasikan? Coba berikan ide/saran yang dapat membantu pelaksanaan tersebut. Yang di lanjutkan dengan Fasilitator dan peserta menarik kesimpulan.

Gambar 3.3.2 Ruang Kolaborasi ke 2 /Dokpri
Gambar 3.3.2 Ruang Kolaborasi ke 2 /Dokpri

Kegiatan selanjutnya adalah Demonstrasi Kontekstual, yang di lakukan pada hari Rabu, tanggal 24 Mei 2023. Demonstrasi kontekstual merupakan rancangan program yang berdampak pada murid dengan menggunakan pemenuhan tahapan BAGJA. BAGJA merupakan singakatan dari Buat pertanyaan, Ambil pelajaran, Gali mimpi, Jabarakan rencana, dan Atur eksekusi.

Setelah penyelesaian demonstrasi kontekstual, selanjutnya hari Jum'at, tanggal 26 Mei 2023, kami CGP Angkatan ke 7 Kabupaten Trenggalek menggambarkan kaitan antar materi dalam modul 3.3 yang biasa kami sebut dengan istilah koneksi antar materi. Koneksi ini berisikan tentang penjelasan judul latar belakang serta keterkaitan dengan modul sebelumnya. Keterkaitan dengan materi sebelumnya adalah pemetaan sumberdaya dengan program sekolah. Dimana asset yang dimilki oleh sekolah perlu dikelola dengan baik untuk menggali potensi yang ada pada murid sehingga maksimalisasi pendidikan tercapai sesuai kodrat alam dan zaman murid sebagaimana cita-cita Ki Hadjar Dewantara bapak pendidikan Nasional. Asset sekolah adalah modal manusia, modal sosial, modal fisik, modal lingkungan,modal financial,modal politik, modal agama dan budaya.

Pada Koneksi Antar Materi ini saya dapat belajar bahwa ada keterkaitan antara materi satu dengan lainnya, saling menguatkan yang pada akhirnya menciptakan pembelajaran yang berpihak pada anak.

Diwaktu yang bersamaan yaitu tanggal 26 Mei 2023, saya melakukan kegiatan pendampingan individu, yang di damping oleh pengajar praktik, yaitu Bapak Anto Santosa, M.Pd. Dalam kegiatan ini, kegiatan pendahuluan Pengajar Praktik menanyakan apa saja proses yang sudah berjalan selama satu bulan terakhir, menanyakan rencana tindak lanjut dari pendampingan sebelumnya, serta hal-hal yang dianggap sebagai capaian selama satu bulan terakhir (berdasarkan Jurnal Pemanatauan Pembelajaran Daring). Kemudian bagian inti pendampingan adalah Penerapan aksi nyata modul 3.1, dengan mendiskusikan pengalaman dan refleksi dari aksi nyata ini bersama pendamping pada saat pendampingan individu. Diskusi rancangan program yang berdampak pada murid, dapat diawali dengan menanyakan rancangan program yang sudah ada di sekolah. Diskusi perkembangan komunitas praktisi yang dijalankan di sekolah serta implementasi dari rencana di lokakarya 2 untuk berbagi ke rekan sejawat. Dan Diakhir PI 4, CGP sudah ditugaskan untuk membimbing satu orang rekan sejawat dalam penyusunan RPP dan juga melakukan observasi pembelajaran ke kelas rekan sejawat. Pada PI 5 ini, PP mengarahkan untuk menyampaikan tujuan percakapan dan hasil analisis data observasi pembelajaran ke rekan sejawat, Melakukan percakapan umpan balik, Rencana aksi pengembangan diri. Dan pada Proses Pasca-observasi pembelajaran ini diamati dan dilakukan penilaian oleh PP.

Gambar 3.3.3 Pendampingan Individu ke 5 oleh Pengajar Praktik/Dokpri
Gambar 3.3.3 Pendampingan Individu ke 5 oleh Pengajar Praktik/Dokpri

Gambar 3.3.4 Proses Coaching Pasca observasi bersama rekan sejawat/Dokpri
Gambar 3.3.4 Proses Coaching Pasca observasi bersama rekan sejawat/Dokpri

Kemudian Pada tanggal 29 Mei 2023 Elaborasi pemahaman dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan, yang dipandu oleh Instruktur Nasional yaitu Ibu Sa adah. Dalam kegiatan ini Instruktur akan memberikan tambahan pemahaman seputar potensi Pemimpin dalam pengelolaan Sumber Daya.

ela-64787f9c82219963704056e2.jpg
ela-64787f9c82219963704056e2.jpg

Gambar 3.3.5 Elaborasi Pemahaman bersama Instruktur/Dokpri

Koneksi antar materi adalah kegiatan mengambil intisari/ membuat kesimpulan atas pembelajaran yang telah diperoleh pada modul 3.3 dan menghubungkannya dengan materi pada modul sebelumnya. Kemudian CGP membuat refleksi atas pembelajaran yang telah dilakukan. Koneksi antar materi dapat dibuat dalam berbagai bentuk dan diunggah di media sosial. Saya menyusun koneksi antar materi menggunakan aplikasi Canva dan diunggah pada laman YouTube dan Google Sites. Selanjutnya pada hari Selasa, tanggal 30 Mei 2023, mulai dilaksanakan Aksi Nyata. Kemudian tanggal 31 Mei 2023 dilaksanakan post test modul 3.3.

Kegiatan selanjutnya adalah Lokakarya 5 yang di laksanakan di SMP Negeri 3 Trenggalek, tepatnya tanggal 04 Juni 2023. Dalam kegiatan tersebut melakukan refleksi tentang Pemahaman bermakna yaitu Menjalankan tahapan inkuiri apresiatif (BAGJA) membantu Calon Guru Penggerak dalam merancang program berorientasi pada kepemimpinan murid (student agency) dengan mengoptimalkan aset yang dimiliki sekolah. Sedangkan Produk yang dihasilkan yaitu :

  • Rencana tindak lanjut tahapan B (Buat pertanyaan), A (Ambil pelajaran), dan G (Gali mimpi) dari tahapan BAGJA untuk merancang program yang berpihak pada murid.
  • Strategi pelibatan aktor dalam fase gali mimpi.
  • Rencana program bagian Judul Program atau kegiatan, latar belakang, dan tujuan program.


  • Feelings (Perasaan)

Ketika mengikuti pembelajaran dalam modul ini, saya antusias dan sangat semangat dalam semua aktivitas pembelajaran tentang pemimpin dalam pengelolan program yang berdampak pada murid ini.

Setelah mengikuti pembelajaran tentang Modul 3.3 pemimpin dalam pengelolan program yang berdampak pada murid ini, tentu saja banyak ide serta materi yang saya dapatkan. Dan pada akhirnya Saya  mampu   pemahami   tentang  konsep  pengelolan  program  yang berdampak  pada  murid  yang muaranya untuk kemerdekaan bagi murid  dan keterpihakan bagi murid dengan  suara (voice),  pilihan  (choice),  dan kepemilikkan  (ownership)  murid. Mengamati  model  kasus  yang  disajikan melalui  LMS,  lebih  menambah  pemahaman tentang  program  kerja  atau  kegiatan dalam pembelajaran  maupun di  lingkungan sekolah.  Pada tahab   eksplorasi konsep  secara  mandiri,    saya mempelajari  konsep  program  yang berdampak  pada murid,  baik  dalam  bentuk intrakurikuler,  kokurikuler,  maupun ekstrakurikuler yang di terapkan disekolah.

Hal menarik yang terjadi pada pembelajaran di modul ini, yaitu saat saya harus menyelesaikan tugas demonstrasi kontekstual. Dalam sesi ini, CGP diminta untuk membuat sebuah program secara mandiri. Program yang saya buat yaitu AKU TUNGGU (sAtu buKU saTU miNGGU). Ada rasa senang ketika saya dapat merancang sebuah program dan melibatkan murid didalamnya.

  • Findings (Pembelajaran)

Modul 3.3 adalah modul yang membahas tentang pemimpin dalam pengelolan program yang berdampak pada murid. Modul 3.3 ini menambah pemahaman saya bahwasanya sebuah program yang dirancang dan dibuat, perlu mencakup contents voice/suara, choice/pilihan dan ownership/kepemilikan murid. Tahapan yang dilakukan dalam membuat program yang berdampak pada murid adalah dengan maping asset/ strengthness / potensi yang dimiliki oleh sekolah dengan tepat.

Maping asset yang tepat, akan memudahkan optimalisasi program berjalan dengan lancer, tentunya akan membantu meminimalisir kendala. Optimalisasi asset yang benar, tentunya juga akan memudahakan dalam mewujutkan visi-dan misi sekolah.

Modul ini juga menambah wawasan saya untuk mengelola sebuah program yang berdampak pada murid dengan strategi MELR(monitoring, evaluation, learning and reporting). Selain dari itu kami juga di ajarkan pentingnya mengkaji SWOT (strengths, weakness, opportunities, threats) pada rencana program yang dibuat. Analisis SWOT (kekuatan,kelemahan,peluang dan ancaman) ini pun bermamfaat untuk meminimalisir resiko dalam menjalankan program yang berdampak pada murid di SMP Negeri 1 Suruh Trenggalek.

Pembelajaran modul 3.3 ini merupakan point yang perlu dimiliki oleh seorang pemimpin dalam pembelajaran, dalam rangka lebih berkreasi dan berinovasi serta bersinergi untuk mengembangkan asset yang ada di sekolah. Program yang terkelola dengan baik, akan berdampak pada merdeka belajar dan tentunya akan melahirkan murid yang berprofil pelajar Pancasila.


Selain itu, Pembelajaran yang saya dapatkan setelah mempelajari modul ini antara lain :

  • Sebelum menyusun sebuah program sebaiknya kita melihat aset/kekuatan yang dimiliki oleh sekolah.
  • Pentingnya melibatkan murid sebagai mitra dalam penyusunan, pelaksanaan, dan evaluasi program.
  • Murid dapat dilibatkan dengan memberikan kesempatan mereka untuk berpendapat (suara) adn menentukan pilihannya sehingga mereka akan merasa memiliki dan merasakan manfaat dari program yang akan dikembangkan.
  • Pentingnya menciptakan lingkungan yang positif dalam menumbuhkan student agency.
  • Pentingnya dukungan dari semua pihak/komunitas dalam menumbuhkan kepemimpinan murid.
  • Prakarsa perubahan yang akan dilakukan dapat menggunakan Tahapan BAGJA dengan menambahkan unsur suara, pilihan, dan kepemilikan murid.


Belajar hal baru tentunya akan menambah pengetahuan baru pula bagi kita. Dalam proses pembelajaran modul ini, tentunya saya juga memperoleh pengetahuan dan pengalaman baru. Pengalaman saya dalam merancang sebuah program yang melibatkan murid dan mengimplementasikannya dengan tahapan BAGJA merupakan hal baru bagi saya. Tentunya pengalaman ini tidak akan saya dapatkan jika saya tidak mengikuti kegiatan pelatihan PGP ini.

  • Future (Penerapan)

Secara keseluruhan, rangkaian kegiatan pembelajaran modul 3.3 tentang pemimpin dalam pengelolan program yang berdampak pada murid ini, membuat saya bersemangat untuk terus berpacu melakukan perubahan ke arah perbaikan dan peningkatan kompetensi diri.

Setelah saya mempelajari modul ini dengan baik, tentunya saya ingin melaksanakan program yang telah saya rancang dengan murid tersebut. Harapannya program ini dapat menumbuhkan kepemimpinan murid dan mewujudkan karakter profil pelajar pancasila.

 Saya akan berusaha untuk dapat memberikan perubahan awal. Selain menerapkannya, saya juga akan berbagi praktik tersebut terhadap rekan sejawat di sekolah, melalui berbagai media, baik itu secara langsung ataupun melaui berbagai media informasi digital yang mudah di akses oleh rekan guru yang lain, sehingga terjalin kolaborasi dan kebersamaan. Dan harapan untuk membangun sekolah sekolah yang berpusat pada murid dapat terwujud dengan usaha bersama-sama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun