Mohon tunggu...
Laili Nofiana
Laili Nofiana Mohon Tunggu... Guru - Guru Mapel

Saya sebagai Pendidik di SMP Negeri 1 Suruh Trenggalek

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

1.2.a.10.1. Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.2 - Nilai dan Peran Guru Penggerak

29 November 2022   10:27 Diperbarui: 29 November 2022   10:34 2753
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

CGP A 7 : Laili Nofiana

SMP Nergeri 1 Suruh Kab.Trenggalek

Fasilitator : Bpk. Suyatno,M.Pd

Pengajar  Praktik : Bpk. Anto Santosa, S.Pd

Cara/ metode  dalam menuliskan Jurnal refleksi pada minggu ke-3 adalah 4F yang dikembangkan oleh Dr. Roger Greenaway dan terdiri dari 4 tahap yaitu:

Facts (Peristiwa)

Kegiatan PGP angkatan 7 minggu ke-3 dimulai pada hari Senin, tanggal 7 Nopember 2022 dengan materi mulai dari diri. Pada kegiatan ini saya menuliskan peritiwa yang bernuansa positif maupun negatif saat masih sekolah. Dalam dua peristiwa tersebut saya menuliskan siapa saja yang terlibat dan dampak emosi yang saya rasakan. Kedua peristiwa itu sama-sama melibatkan guru yang masing-masing memiliki nilai dan peran yang berarti pada diri saya.

Eksplorasi konsep dan forum diskusi tertulis pada hari Selasa, 8 Nopember 2022 membahas tentang nilai-nilai dan peran yang harus dimiliki oleh CGP. Suasan diskusi walaupun tertulis tidak kalah seru dengan di ruang virtual, karena masing-masing CGP minimal dua kali memberi komentar terhadap peserta lainnya.

Pada hari Jum'at, 11 Nopember 2022 dilaksanakan pertemuan tatap maya dan diskusi kelompok untuk pembuatan karya yang akan dipresentasikan pada hari Senin, 14 Nopember 2022. Masing-masing kelompok mengambil kegiatan dengan menunjukkan nilai yang harus dimiliki oleh CGP.

rukol-11-nop-6385786cc3ce1f25da7f6f02.jpg
rukol-11-nop-6385786cc3ce1f25da7f6f02.jpg

Gambar 1. Ruang Kolaborasi Tanggal 11 Nopember 2022 - Dok. pribadi

Feelings (Perasaan)

Setelah mengikuti rangkaian kegiatan CGP di LMS pada minggu ketiga, saya akhirnya memahami bagaimana manusia tergerak, bergerak dan menggerakkan.

  • Manusia tergerak karena adanya sistem kerja otak pengendali emosi dan gerak/motorik, keinginan untuk memenuhi  kebutuhan hidup (Bertahan hidup, kasih sayang, kekuasaan, kebebasan, kesenangan) serta adanya tahap perkembangan wiraga-wirama juga psikologi  yang tidak sama di setiap masa.
  • Manusia bergerak karena adanya teori pilihan, motivasi intrinsik serta bertujuan untuk mewujudkan nilai-nilai dan peran yang akan dilakukan. Termasuk dalam hal ini guru penggerak bergerak karena ingin mewujudkan profil pelajar pancasila. Guru penggerak harus memiliki Nilai-nilai diantaranya: berpihak pada murid, Inovatif, kolaboratif, reflektif, mandiri.
  • Manusia dapat menggerakkan karena kemampuan  berfikir strategis dan keinginan menguatkan lingkaran pengaruh sebagaimana diagram identitas gunung es. Seorang guru yang berorientasi menjalankan filososofi Ki Hajar Dewantara serta memiliki peran dalam merawat dan menumbuhkan nilai-nilai kebaikan dalam diri murid-muridnya harus dapat menciptakan dan mengembangkan lingkungan yang dapat menumbuhkan nilai-nilai kebaikan tersebut baik lingkungan yang bersifat fisik (eksterinsik) maupun lingkungan yang bersifat psikis (Interinsik). Maka dari itu, guru harus sadar untuk tergerak, bergerak dan menggerakkan agar mampu menciptakan lingkungan yang positif dalam menumbuhkan nilai-nilai tersebut. Guru harus menjadi   penggerak yang berperan sebagai Pemimpin pembelajaran, Pendorong kolaborasi, penggerak komunitas praktis, pelatih bagi rekan guru, mewujudkan kepemimpinan murid.

Findings (Pembelajaran)

Melalui LMS kami belajar banyak hal mengenai konsep nilai-nilai dan peran guru penggerak.

  • Nilai dan peran guru dalam membantu menggerakkan murid, rekan guru, dan komunitas sekolah, saya kembali ke konsep dan filosofis pendidikan KHD bahwa guru diibaratkan tukang kebun yang harus merawat tumbuhnya nilai-nilai kebaikan dalam diri murid-muridnya, sehingga  sepatutnya mampu mengembangkan  lingkungan  yang  sifatnya intrinsik (psikis) dan ekstrinsik (fisik) dalam upaya menguatkan penumbuhan murid merdeka di sekolahnya.
  • Suka atau tidak, di luar kelebihan dan kelemahannya, baik atau tidak karakternya guru dalam pandangan masyarakat selalu digugu dan ditiru. Dipandang sebagai orang yang patut diteladani. Kesempatan ini seharusnya  dimanfaatkan sebaik mungkin jangan justru dibiarkan lewat begitu saja tanpa memberikan pengaruh apa-apa baik terhadap rekan guru, murid ataupun komunitas.

Future (Penerapan)

Saya sebagai CGP  akan mengimplementasikan nilai dan peran  dalam berperilaku serta bertindak, melakukan perubahan ekosistem pendidikan secara  total, fokus melayani anak agar tumbuh dan berkembang secara holistik (tajam pikirannya (cipta), halus rasanya (rasa), kuat dan sehat jasmaninya (karsa) yang berpijak pada filosofis KHD dengan menerapkan 3 kata kunci yaitu  teladan, motivasi dan merdeka sesuai dengan profil pelajar pancasila. serta mengembangkan potensi siswa sesuai kodrat alam juga selaras dengan kodrat zamannya.

Strategi yang akan saya lakukan untuk mencapai nilai sebagai guru penggerak yaitu: berbekal nilai mandiri dan semangat dalam mempelajari hal-hal baru, berefleksi dan mengevaluasi setiap kegiatan pembelajaran, melakukan kolaborasi dengan pimpinan sekolah dan rekan guru, berupaya untuk selalu berinovasi dalam memunculkan ide-ide kreatif di setiap pemecahan masalah, mengutamakan kepentingan perkembangan murid sebagai acuan utama.

Jurnal Refleksi Minggu ke-4 CGP

Refleksi jurnal harian model  4-P

 Peristiwa (Facts)

rukol-14-nop-6385795bc3ce1f4ed329f853.jpg
rukol-14-nop-6385795bc3ce1f4ed329f853.jpg

Gambar 2. Ruang Kolaborasi Tanggal 14 Nopember 2022 - Dok. pribadi

Presentasi kelompok

Pada minggu keempat peleksanaan PGP melalui Ruang Diskusi Virtual Senin, 14 Nopember 2022. Melalui kelas virtual, ruang Kolaborasi kelompok, mempresentasikan hasil diskusi dari tatap maya sebelumnya.

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Gambar 3. Elaborasi Pemahaman antar materi bersama instrukture

Pada hari Kamis, 17 Nopember 2022 bersama Instruktur Bapak Matheus. Nanlohy  saya mengkolaborasi pemahaman mengenai Nilai dan Peran Guru Penggerak dan mengenal ragam praktik baik yang bisa dilakukan. Dari peristiwa itu saya mengetahui teori pilihan Glasser yang mengajak kita untuk berlatih 5 hal yaitu: fokus pada hal yang terjadi saat ini, menghindari 7 kebiasaan buruk yang secara ekstrenal yang mengganggu relasi dengan orang lain (mengkritik, menyalahkan, mengeluh, menjengkelkan, mengancam, menghukum, menyuap/memberi reward untuk mengendalikan orang lain), menjalankan 7 kebiasaan yang mempedulikan orang lain (mendukung, mendorong, mendengarkan, menerima, mempercayai, menghormati, menegoisasikan perbedaan), menghindari membuat dalih dan alasan karena menghalangi kita membangun relasi, bersabar.

rukol-instruk-2-63857a3f6e14f116b84d7122.jpg
rukol-instruk-2-63857a3f6e14f116b84d7122.jpg

Gambar 4. Elaborasi Pemahaman antar materi bersama instrukture - Dok. pribadi

Keterkaitan materi   dengan peran saya sebagai Calon Guru Penggerak yaitu mencanakan pengembangan diri untuk membantu menguatkan nilai-nilai dan peran saya sebagai Guru Penggerak dengan melibatkan pihak yang dapat membantu dalam mencapai nilai dan peran tersebut antara lain: keluarga, fasilitator dan pendamping praktik, kepala sekolah, rekan sejawat, siswa

Feelings (Perasaan)

Mendapatkan pencerahan yang luar biasa tentang konsep manusia tergerak, bergerak dan menggerakkan.  Merasa sengaja didesain untuk  menumbuhkan para penggerak yang mampu menyelaraskan perubahan positif.

 

Findings (Pembelajaran)

Memahami konsep manusia tergerak, bergerak dan menggerakkan. Manusia tergerak karena adanya peristiwa/momen yang mempengaruhi suasana dan proses sehingga dengan demikian memungkinkan seseorang belajar mengelola yang tergerak dalam diri mereka (pikiran/cipta, perasaan/rasa, kehendak/karsa).

Manusia bergerak terkait teori pilihan sebagimana yang ditulis oleh Glasser dalam 10 aksioma teori pilihan yaitu: 1) satu-satunya orang yang perilakunya dapat kita kendalikan adalah diri kita sendiri, 2) Yang bisa kita berikan kepada orang lain hanyalah informasi, 3) Semua masalah psikologis yang bertahan lama adalah masalah relasi/hubungan, 4) Masalah relasi selalu menjadi bagian dari kehidupan kita saat ini, 5) Apa yang terjadi di masa lalu berkaitan dengan keadaan kita sekarang ini, tetapi kita hanya dapat memenuhi kebutuhan dasar kita saat ini dan berencana untuk terus mengejar pemenuhanya di masa depan, 6) kita hanya dapat memenuhi kebutuhan kita dengan cara memuaskan gambaran yang kita anggap sebagai realitas di benajk kita sendiri (Dunia Berkualitas), 7) Yang kita lakukan hanyalah berperilaku, 8) Setiap perilaku terdiri dari empat komponen yaitu: tindakan, pemikiran, perasaan, fisiologis, 9) Setiap perilaku adalah buah dari pilihan, kita dapat mengontrol komponen perasaan dan fisiologis secara tidak langsung lewat cara kita memilih komponen tindakan dan pemikiran tadi, 10) karena setiap perilaku ada dalam kendali kita sendiri, maka kita perlu fokus pada apa yang kita lakukan (fokus kata-kerja) untuk mengambil kendali atau perilaku dalam suatu keadaan bukan perilaku sebagai korban dari suatu keadaan. 

Manusia merdeka yaitu manusia yang hidupnya lahir atau batin tidak tergantung kepada orang lain, akan tetapi bersandar atas kekuatan sendiri . Menurut ajaran KHD kemerdekaan itu sifat manusia berbudaya. Kemerdekaan punya 2 ciri dasar secara lahir bebas, secara batin mandiri. Kemerdekaan bukan hanya tidak terperintah saja, akan tetapi harus juga dapat menegakkan dirinya dan mengatur perikehidupannya dengan tertib. Termasuk juga mengatur tertibnya berhubungan dengan kemerdekaan orang lain.

Future (Penerapan)

 Sebelumnya saya berpikir bahwa pembelajaran hanya menyampaikan materi sesuai tuntuan kurikulum ternyata pendidik perlu fokus menyediakan suasana proses pembelajaran yang memungkinkan anak menguatkan dan menumbuh-kembangkan motivasi intrinsik  agar mereka merasa kompeten, saling terhubung dan otonom

Membuat suasana kelas kondusif  agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dengan menerapkan nilai-nilai dan peran guru seoptimal mungkin sehingga benar-benar dapat menuntun segala kodrat agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun