Pendidikan anak usia dini di Indonesia  masih ada sebagian masyarakat yang belum bisa menghargainya. PAUD dianggap bukan suatu kebutuhan. Banyak orang tua yang beranggapan bahwa PAUD tidak diperlukan karena anaknya hanya bermain-main karena masih menganggap bahwa anak yang bisa menulis atau membaca itu cerdas.Â
Meskipun sudah diwajibkan oleh pemerintah, sebagian orang tua tetap berpendapat bahwa belajar di sekolah dasar lebih produktif karena dapat melihat perkembangan anak dalam menulis dan membaca.Â
Kondisi ini dapat memperlambat anak-anak untuk menstimulasi masa-masa keemasan mereka, meningkatkan kesenjangan keberhasilan perkembangan antara anak-anak yangmampu dan kurang mampu, dan mengurangi kesempatan anak-anak untuk menerima stimulasi yang mereka butuhkan.
Fasilitas belajar untuk anak usia dini ini masih memiliki kendala. Prasekolah (PAUD) dan taman kanak-kanak sering dianggap berbeda. Sedangkan dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 butir 14 disebutkan bahwa “Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan kepada anak.Â
membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut," disebutkan juga dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 28 Ayat 1 bahwa "PAUD diselenggarakan sebelum tahun pertama Sistem Pendidikan Nasional, yang menyatakan bahwa “PAUD memiliki Pendidikan dasar meliputi jalur formal (TK, RA, atau bentuk lain yang sederajat), jalur nonformal (KB, TPA, atau bentuk lain yang sejenis), dan jalur informal (pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan). semua didahului oleh PAUD.
PAUD membantu membangun kebajikan seperti kejujuran, pengendalian diri, dan disiplin di usia muda. Siswa PAUD juga memiliki keterampilan komunikasi yang lebih efektif. karena mereka telah diajarkan bagaimana berinteraksi dengan teman sebayanya, termasuk bagaimana belajar dari mereka, bermain dengan mereka, serta makan dan minum dengan mereka. Berikut ini ada beberapa peran penting pendidikan anak usia dini :
(1) Menumbuhkan keterampilan sosial pada anak melalui interaksi dengan teman sebayanya sehingga mereka dapat bekerja sama dengan baik.
(2) Membantu anak mengembangkan kecerdasan emosinya melalui sosialisasi sehingga dapat menumbuhkan empati dan simpati kepada orang lain.
(3) Untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anak dengan memberikan instruksi yang dapat membantu mereka meningkatkan kemampuan motorik dan kognitifnya
(4) Memberikan stimulasi dan stimulasi edukasi kepada anak agar dapat membantu perkembangan fungsi otaknya dengan sebaik-baiknya.
(5) Untuk meningkatkan rasa percaya diri pada anak usia dini yang terbiasa dengan interaksi dan aktivitas di lingkungan pendidikan anak usia dini sehingga mereka tidak terintimidasi atau malu karenanya.
Jika semua pihak berpartisipasi dan bekerja sama, pendidikan anak usia dini dapat berfungsi secara efisien, mencapai tujuannya, dan berhasil. Pendidikan anak usia dini sangat penting untuk perkembangan anak dan membantu dalam menciptakan pemimpin dengan kualitas yang diperlukan untuk memajukan negara dan bersaing dengan negara lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H