Mohon tunggu...
Lailil Mufarrihah
Lailil Mufarrihah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

⸜(。˃ ᵕ ˂ )⸝♡ Welcome to my world ♡⸜(。˃ ᵕ ˂ )⸝ Selamat datang! Saya berharap kamu dapat menemukan dan mendapatkan pengetahuan di sini :) Semoga bermanfaat❤︎

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kesulitan Siswa dalam Perkalian Bersusun

24 September 2024   07:22 Diperbarui: 24 September 2024   07:28 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kegiatan belajar mengajar yang ada di sekolah tidak terlepas dari peranan seorang guru dan peserta didik. Menurut Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 Pasal 1 Ayat 1 tentang Guru dan Dosen menyatakan bahwa seorang guru merupakan pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Tugas seorang guru tidak hanya semata-mata mengajar, memberi tugas, menilai, dan selesai. Peranan guru dalam memberikan pengetahuan serta keterampilan kepada peserta didik sangatlah besar.

Peserta didik memiliki beberapa hak ketika berada di sekolah, seperti mendapatkan ilmu pengetahuan dari guru, mendapatkan kasih saying dan perlindungan saat di sekolah, mendapatkan perlakuan adil di sekolah, dan lain sebagainya. Dalam kegiatan pembelajaran, peserta didik memiliki hak untuk mendapatkan ilmu pengetahuann, pemahaman, serta pengajaran yang baik dan adil dari guru yang mengajar. Ketika peserta didik masih belum dapat menangkap dan memahami pelajaran yang diajarkan, mereka memiliki hak untuk bertanya dan guru memiliki kewajiban untuk menjelaskan kembali sampai mereka dapat memahaminya.

Mahasiswa PPL menjumpai peserta didik yang belum mampu untuk menghitung perkalian bersusun dan dia menempuh pendidikan menengah di salah satu sekolah yang ada di Jawa Timur. Dia merupakan peserta didik yang saat itu berada di kelas IX. Pada awalnya, Mahasiswa PPL tidak menyadari bahwa dia memiliki kelemahan dalam perkalian bersusun, akan tetapi saat itu dia menunjukkan gelagat bahwa dia tidak memahami bagaimana cara menghitun perkalian bersusun. Setelah itu, Mahasiswa PPL mencoba untuk memastikan dengan bertanya langsung kepada peserta didik yang bersangkutan, "Apakah benar kamu masih belum memahami cara menghitun perkalian bersusun?". Peserta didik yang bersangkutan menjawabnya dengan senyuman dan kemudian teman-temannya mengatakan bahwa memang dia lemah dalam menghitung, terlebih lagi dalam perkalian bersusun.

Setelah mengetahui hal tersebut, Mahasiswa PPL mencoba untuk memberikan latihan kepada peserta didik yang mengalami kesulitan dalam menghitung perkalian bersusun. Alhamdulillah, peserta didik tersebut mempunyai keinginan untuk belajar mengenai cara menghitung perkalian bersusun. Mahasiswa PPL menjelaskan tentang bagaimana langkah-langkah menghitung perkalian bersusun dengan batuan teman kelasnya agar dia tidak merasa sendiri saat belajar. Dukungan dan motivasi yang diberikan oleh teman-temannya sangat berdampak besar bagi dia. Mahasiswa PPL sempat menanyakan mengapa dia masih belum dapat menghtiung perkalian bersusun?, dan dijawab bahwa dia tidak tau bagaimana cara menghitung perkalian bersusun. Oleh karena itu, Mahasiswa PPL Bersama teman kelasnya membantu dia untuk mengingat bagaimana cara menghitung perkalian bersusun. Kurang lebih sekitar 10-15 menit, peserta didik yang mengalami kesulitan untuk menghitung perkalian bersusun, akhirnya dia dapat memahami dan mengingatnya. Kemudian untuk memastikannya kembali, Mahasiswa PPL memberikan soal lagi dan Alhamdulillah dia dapat mengerjakannya dengan lancer dan cepat. Setelah memberikan latihan, Mahasiswa PPL memberikan reward kepada peserta didik tersebut beserta teman kelasnya yang telah membantu dalam memberikan latihan serta pemahaman mengenai cara menghitung perkalian bersusun yang tepat.

Peran seorang guru sangatlah besar dampaknya kepada peserta didik. Ketika peserta didik mengalami kesulitan saat menerima dan memahami suatu pelajaran, maka tugas guru hendaklah bertanya bagian mana yang belum dapat dipahami dan memberikan penjelasan kembali mengenai ketidakpahaman peserta didik. Dalam kurikulum merdeka saat ini, guru diharuskan untuk mengetahui karakteristik peserta didiknya. Ketika seorang guru dapat memahami karakteristik dari setiap peserta didik, maka ia dapat menjadi lebih dekat dengan mereka. Jika guru sudah dekat degan peserta didik, maka akan timbul perasaan nyaman yang kemudian akan tercipta suasana belajar lebih bermakna dan menyenangkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun