Mohon tunggu...
Laili Chosiah
Laili Chosiah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa PGMI

Jangan berhenti bercita-cita

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penguatan Pendidikan Karakter Remaja Melalui Majelis Ta'lim pada Era New Normal di Desa Dukuhseti

9 September 2021   05:00 Diperbarui: 9 September 2021   05:55 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Remaja adalah masa depan bangsa. Teringat kata-kata Sang Proklamator, IR. Soekarno "Beri aku 10 pemuda maka akan kugoncangkan dunia". 

Kata-kata tersebut menunjukkan betapa kuat dan berpengaruhnya para remaja terhadap perubahan dunia. Untuk itu para remaja haruslah dipersiapkan untuk menuju masa depan ini. Untuk menghadapi tantangan dunia, para remaja haruslah menjadi remaja yang tangguh, cerdas, berbudi pekerti dan kreatif.

Namun mengingat masa remaja adalah masa transisi dari masa anak-anak ke masa awal masa dewasa, pada masa ini remaja menjadi sangat rentan karena mereka sedang mencari identitas dan jati dirinya. 

Oleh karena itu, remaja haruslah mendapat pendidikan karakter agar mengarahkan minat pada kegiatan-kegiatan positif dan tidak terjerumus pada hal-hal negatif.

Dalam jurnal Prosiding Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol.5 No.2 Hal. 176-187 yang berjudul "Peran Pendidikan Karakter di Masa Remaja Sebagai Pencegah Kenakalan Remaja" dijelaskan bahwa pendidikan karakter merupakan pembinaan yang baik bagi remaja sebagai generasi yang diandalkan dalam pembangunan negara. 

Masa remaja merupakan masa yang sangat rentan karena pada masa remaja lebih menyukai dan ingin mencoba hal-hal baru dari apa yang mereka lihat atau yang mereka dengar tanpa mempertimbangkan baik atau buruknya dampak yang akan mereka rasakan dalam jangka pendek maupun jangka panjang yang menyangkut masa depannya. 

Sehingga remaja ini tentunya sangat membutuhkan pembinaan berupa pendidikan karakter yang mampu menggerakkan mereka menjadi sosok yang diharapkan oleh bangsa. 

Sebagaimana yang dikatakan oleh Muhammad Kristiawan, pendidikan karakter pada remaja dilakukan untuk pengendalian diri supaya remaja tidak terjerumus kedalam karakter negatif dan supaya karakter positif dapat di internalisasi menjadi karakter yang permanen. 

Oleh karena itu dalam pelaksanaannya pendidikan karakter ini berintegrasi dengan pendidikan formal,  informal dan non formal agar dapat membentuk karakter positif khususnya di kalangan remaja.

Diawali dari upaya pengimplementasian pendidikan karakter untuk para remaja ini, mahasiswa KKN MDR IPMAFA di Desa Dukuhseti-Pati tepatnya di Rt07 RW 01 Dukuhseti yang dibantu para ustadz/ustadzah alumni pondok Pesantren yang berdomisili di area setempat, membuat sebuah wadah pendidikan non formal untuk para remaja ini dalam memperkuat karakter. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun