Fenomena gangguan mental pada generasi Z menjadi semakin penting untuk dipahami, karena generasi ini mengalami lingkungan yang sangat berbeda dari generasi sebelumnya. Generasi Z tumbuh dan hidup di era digital yang penuh dengan teknologi dan media sosial yang mempengaruhi kehidupan mereka. Hal ini dapat berdampak pada kesehatan mental mereka.
Penggunaan berlebihan dari media sosial dapat menjadi faktor yang berpengaruh pada terjadinya gangguan mental pada generasi Z. Pemakaian  media sosial yang tidak sehat dapat menyebabkan kecemasan, depresi, dan stress. Generasi Z sering merasakan tekanan untuk menampilkan citra yang sempurna dan terus menerus membandingkan diri mereka dengan orang lain melalui media sosial. Hal ini dapat menyebabkan perasaan tidak aman dan rendah diri.
Selain itu, tekanan sosial juga dapat menjadi faktor yang mempengaruhi terjadinya gangguan mental pada generasi Z. Generasi Z sering merasa terjebak dalam tekanan sosial dan stigmatisasi, seperti citra tubuh dan prestasi akademik. Hal ini dapat mengakibatkan perasaan tidak aman, depresi, dan stress.
Ketidakpastian masa depan juga dapat menjadi faktor yang berkontribusi pada terjadinya gangguan mental pada generasi Z. Mereka tumbuh dalam lingkungan ekonomi yang tidak stabil dan persaingan kerja yang semakin ketat. Adanya faktor ini menyebabkan kekhawatiran terhadap masa depan dan tekanan untuk mencapai kesuksesan.
Pengalaman trauma dan kekerasan juga dapat menyebabkan terjadinya gangguan mental pada generasi Z. Beberapa anggota generasi Z telah mengalami trauma dan kekerasan, seperti pelecehan seksual, kekerasan dalam rumah tangga, dan kekerasan disekolah. Bisa diambil contoh seorang anak yang terlahir dalam kondisi ''broken home'' akan merasa kurang dalam kasih sayang dari kedua orang tua nya, hal itu menyebabkan seorang anak merasa tidak memiliki tempat dalam bercerita tentang apa yang dirasakannya. Sebab keluarga adalah tempat pertama bagi seorang anak dalam mengekspresikan diri. Maraknya ''bullying'' yang terjadi disekolah juga bisa mengakibatkan trauma pada generasi Z. Pengalaman-pengalaman tersebut dapat menyebabkan gangguan seperti PTSD (Post Traumatic Stress Disoder) yakni gangguan mental yang terjadi pada seseorang yang terjadi karena gangguan traumatis.
Lalu, bagaimana sih cara untuk mengatasi fenomena gangguan mental pada generasi Z ???
Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasi fenomena gangguan mental pada generasi Z. Pertama, penting untuk memahami bahwa setiap individu dalam generasi Z memiliki pengalaman yang unik dan tidak semuanya mengalami gangguan mental. Kedua, penting untuk mengurangi penggunaan media sosial yang tidak sehat dan menghindari perbadingan orang lain sebab kebanyakan apa yang dilihat dari media sosial belum tentu benar. Ketiga , penting untuk membuka diri tentang perasaan dan pengalaman yang dialami misalnya bercerita kepada teman atau keluarga yang dipercaya. Keempat , penting untuk mencari bantuan  professional jika diperlukan, yaitu datang ke psikolog.
Fenomena gangguan mental pada generasi Z menjadi semakin penting untuk dipahami dan diatasi. Adanya dukungan dari keluarga, teman, dan professional kesehatan mental dapat membantu generasi Z dalam mengatasi masalah kesehatan mental yang mereka alami. Selain itu, membangun lingkungan yang positif  dan mendukung dapat membantu generasi Z merasa lebih aman dan nyaman dalam mengatasi tekanan dan stress yang mereka hadapi. Pendidikan tentang kesehatan mental juga penting untuk meningkatkan kesadaran dan memperkuat kemampuan generasi Z untuk mengatasi masalah kesehatan mental.
Penting juga untuk memahami bahwa gangguan mental bukanlah kelemahan atau kegagalan individu, melainkan adalah masalah kesehatan yang perlu ditangani  secara serius. Memperkuat dukungan sosial, mempromosikan pola hidup sehat, dan mencari bantuan professional dapat membantu generasi Z mengatasi masalah kesehatan mental dan mencapai kesejahteraan yang lebih baik. Dalam konteks yang lebih luas, masyarakat perlu memperhatikan masalah kesehatan pada generasi Z dan membangun lingkungan yang mendukung bagi mereka untuk tumbuh dan berkembang secara sehat. Dengan cara ini, kita dapat membantu generasi Z untuk memaksimalkan potensi mereka dalam kehidupannya.
Tidak hanya itu, juga penting untuk mencari solusi jangka panjang dalam mengatasi fenomena gangguan mental pada generasi Z. Diperlukan langkah-langkah yang sistematik untuk mengurangi ketidakpastian masa depan. Hal ini dapat melibatkan perubahan system pendidikan, peningkatan kesetaraan dan keadilan sosial, dan perubahan dalam system kerja.
Masalah kesehatan mental pada generasi Z bukanlah hanya tanggung jawab individu atau keluarga, tetapi juga tanggung jawab masyarakat dan pemerintah. Dalam rangka mengatasinya diperlukan kerjasama yang erat antara semua pihak. Kita perlu membuka dialog dan meningkatkan kesadaran tentang kesehatan pada semua level. Kita juga perlu memperkuat dukungan sosial dan layanan kesehatan mental yang terjangkau dan mudah diakses, serta menyebarluaskan informasi tentang sumber daya manusia yang tersedia.
Kesimpulannya, dalam mengatasi masalah kesehatan mental pada generasi Z, tidak ada solusi instan yang dapat diterapkan. Namun, dengan upaya yang berkelanjutan dan dukungan yang kuat dari semua pihak, kita dapat membantu generasi Z untuk mencapai kesejahteraan yang lebih baik dalam mengembangkan potensi mereka secara maksimal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H