Mohon tunggu...
laili arzakila
laili arzakila Mohon Tunggu... Lainnya - PMM-UMM

Kelompok 51 Gelombang 11

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

PMM di Desa Wiyurejo: Sosialisasi Pengemasan Sayur Menggunakan Wrap

14 November 2020   19:00 Diperbarui: 14 November 2020   19:04 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sayuran di daerah pegunungan desa pujon merupakan produk yang menjadi ciri khas desa ini. Desa yang tananhnya begitu subur menghasilkan berlimpah sayuran dengan kualitas terbaik. Hingga selain banyak wisata petik apel juga banyak tempat wisata petik sayur. 

Harga sayuran didesa pujon juga terkenal sangat terjangkau, terbukti dari banyaknya penjual sayur dari kota lain yang membeli sayur didesa pujon untuk dijual kembali. Karena selain harganya yang terjangkau juga kualitas terjamin. Sayuran didesa ini begitu berlimpah sehingga banyak para petani yang langsung menjual ke pemasok dengan harga murah. petani yang langsung menjual ke pemasok dengan harga murah.

 Namun, ketika pemerintah menurunkan harga sayuran domestik para petani ini mengeluhkan harga jual yang terlalu rendah. Biasanya para petai ketika panen sayur, menjualnya perkarung secara langsung ke pemasok. Sehingga harga yang didapat sangat murah, sehingga petani tidak dapat membeli bibit sayur untuk di tanam. Dari sini kami melihat bahwa perlunya merevitalisasi harga sayur.

Untuk mewujudkan revitalisasi pada harga sayur, kami kelompok 51 gelombang 11 melalui PMM-UMM (Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang) berusaha berinovasi melalui program kerja kami. Yang bertujuan untuk memperbaiki packaging/pengemasan pada sayur sehingga mendapat nilai jual yang lebih tinggi. 

Sosialisasi pengemasan menggunakan wrap ini dilakukan pada tanggal 30 Oktober 2020 bertempat di Balai Desa Wiyurejo. Dengan peserta yang hadir berjumlah 10 orang karang taruna dan 2 perwakilan perangkat desa. Yang kami contohkan pada sosialisasi kali ini menggunakan sayur sop yang dikemas dengan wrap. Sayur sop meliputi wortel, kentang, kubis, sledri dan buncis. Langkah sosialisasi pengemasan wrap ini membutuhkan sterofoam untuk alas sayur sop tersebut dan plastik wrap untuk membungkusnya.

 Partisipasi masyarakat pujon serta antusias yang sangat tinggi menjadi booster tersendiri bagi kita kelompok 51 PMM gelombang 11. Salah satu dari perangkat desa yang kami wawancarai bilang “ Menurut saya pengemasan sayur dengan wrap itu ya bagus. Bagus sekali untuk perkembangan penjuala, dari kebiasaan yang lama yang ala kadarnya yang penting sayur itu terbungkus rapi menjadikan sebuah sajian yang lebih istimewa. Karena kalau jaman sekarang kan yang dilihat itu bukan kualitasnya dulu tapi penampilanya” ujar mas heri salah satu perangkat desa yang menghadiri sosialisaso saat itu.

Diharapkan dengan adanya proker ini, sayuran yang tadinya dijual perkarung oleh petani ke pemasok dengan harga yang sangat murah, bisa dilakukan seperti halnya diatas. juga sedikit membantu masyarakat pujon untuk bisa mengkreasikan ke produk yang lain seperti, membungkus buah-buahan atau sayuran yang ada, guna meningkatkan harga jual yang lebih tinggi. Dampak positif yang lain dari pengemasan seperti ini ialah produk jadi lebih menarik, praktis juga mampu dijual di pasar online.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun