Mohon tunggu...
Laili afitaAzhari
Laili afitaAzhari Mohon Tunggu... Perawat - Mahasiswa

Hidup adalah Perjuangan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

SEJARAH DESA KECAPI

6 Januari 2020   13:38 Diperbarui: 6 Januari 2020   14:42 1432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Asal Usul Desa KecapiSalah satu desa di Jepara

Asal usul desa kecapi dimulai ketika ratu Shima salah  satu tokoh pemimpin dijepara yang ngidam buah kecapi. Siapa sih yang tidak kenal dengan ratu Shima pasti orang jepara kenal dengan ratu Shima. Ratu yang terkenal adil dan bijaksana adalah salah satu ratu yang pernah memimpin kerajaan kalingga di jepara pada masanya.

Nah pada saat itu ratu Shima sedang mengandung usia ketujuh bulan. Orang hamil pasti mengalami masa ngidam atau menginginkan sesuatu. Nah konon katanya kalau orang hamil ingin sesuatu itu harus dituruti , jika tidak pasti tidak akan baik buat si jabang bayinya. Pada waktu itu ratu Shima ingin makan buah kecapi dan ia juga ingin memetik langsung dari pohonnya sendiri.

Singkat cerita akhirnya sang ratu memutuskan untuk mencari buah kecapi tersebut bersama para pengawalnya. Sang ratu memulai kearah barat menyusuri desa-desa . Hingga setengah hari ia pun belum mendapatkan buah yang di idam-idamkan nya itu. Perjalanan sang ratu kemudian dilanjutkan kearah selatan, tibalah di suatu wilayah yang dipenuhi oleh pohon rembulung. Sang ratu kelelahan dan memutuskan untuk beristirahat di daerah itu yang sekarang dinamakan desa Bulungan.

Setelah lama beristirahat sang ratu dan para pengawal melanjutkan perjalanan kearah selatan lagi. Hanya beberapa langkah pengawal berteriak kecapi, kecapi, kecapi berulang kali.  Akhirnya sang ratu menemukan pohon kecapi yang sangat banyak dan berbuah lebat diwilayah tersebut. Akhirnya sang ratu turun dan memetik langsung buah tersebut dari pohonnya. Atas daerah tersebut kemudian daerah tersebut dinamakan desa Kecapi.

dokpri
dokpri
Selanjutnya saya akan menceritakan sedikit tentang sosok yang berjasa dikecapi.

Mbah Sarkam adalah salah satu kepala desa ke-2 di desa kecapi, dahulu ia adalah salah satu pasukan jendral Soedirman, ketika jendral Soedirman di tangkap oleh penjajah, dan mbah Sarkam lolos, ia pergi dari kota Yogyakarta ke jepara. Kemudian ia berhenti di sebuah desa yaitu desa kecapi. Ketika didesa kecapi mbah Sarkam menyebarkan/dakwah di kecapi dan mengabdi di desa.

Kemudian ia menikah dengan salah satu anak nya mbah mamblah atau istilah Jawa nya itu "mbah Sarkam di pek mantu". Kemudian mbah Sarkam menjadi kepala desa di kecapi menggantikan mertuanya yaitu mbah mamblah. Setelah bertahun-tahun menjadi kepala desa mbah mamblah meninggal dunia dan dimakamkan di pemakaman desa.

Dan sekarang nama pemakaman tersebut dinamakan makam Sarkam karena didalamnya terdapat makam mbah sarkam.  Sama seperti didesa lain, didesa kecapi juga ada adat sedekah bumi, dilaksanakan setiap satu tahun sekali.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun