Banyak orangtua yang merasa bahwa konsisten dalam pengasuhan anak sangatlah sulit. Selain itu, orangtua juga sering bingung mengetahui batasan sampai mana orangtua harus konsisten karena kesabaran yang terbatas dapat memunculkan kesalahan. Tetapi sebenarnya menjaga konsisten dalam mengasuh anak tidak sesulit itu.Â
Tunjukkan konsisten dari sikap anda
Perasaan itu tidak menentu. Menebak perasaan diri sendiri merupakan hal yang sulit untuk dilakukan. Saat mengasuh anak, terkadang orangtua perasakan kesenangan yang luar biasa dan kadang membuat orangtua pusing.Â
Sebaiknya, sebagai orangtua harus memiliki sifat konsisten. Seperti, mulailah dari membuat daftar hal yang dibolehkan atau tidak dibolehkan untuk anak.
Perasaan Seseorang Dapat Berubah
Orangtua mengekspresikan perasaannya kepada anak dengan cara berbicara jujur saat orangtua jengkel kepada anaknya. Hal tersebut dapat memberikan pengalaman kepada anak untuk belajar mengenai emosi. Maksudnya itu bukan langsung marah-marah begitu saja, tetapi dengan mengatakan pada anak bahwa anda sebagai orangtua sedang marah dengan nada yang tegas.Â
Setiap Mengasuh Anak Perlu menerapkan Pola Asuh yang Konsisten
Apabila orangtua sendiri tidak dapat menjaga konsistennya dengan baik, maka hal itu malah bisa membuat anak kebingungan. Contohnya seperti, ibu tidak memperbolehkan anaknya bermain air dan basah-basahan. Sedangkan ayahnya mempernolehkan.Â
Maka dari itu, ingatlah sebagai ayah, ibu, kakek, nenek, atau anggota keluarga lainnya, pengasuh, dan guru di sekolahnya harus menjaga konsistennya dalam menyikapi tingkah laku anak.Â
Agar anak dapat memahami sikap konsisten orangtua, maka lebih baik anda sebagai orangtua  terlebih dahulu memberikan penjelasan kepada anak sampai ia memahaminya dengan baik walaupun anak belum pasti 100% paham.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H