Warga desa sarampas kecamatan jugenang kabupaten cianjur mengalami dua sumber air mengering dari sebelum musim kemarau. Pada musim kemarau air sumur milik warga dan sumur bor bantuan dari sukarelawanpun mengering sehingga warga kesulitan mendapatkan sumber air yang bersih.Â
Untuk kebutuhan sehari-hari  mereka terpaksa harus memanfaatkan air sungai dengan cara mengangkut air menggunakan ember dengan jarak tempuh 1 km berjalan kaki melewati jalur setapak dari permukiman.
Faktor penyebab terjadinya dua sumber mata air yang mengering di desa sarampa awal mula  disebabkan  oleh terjadinya bencana gempa sehingga perdampak pada saluran mata air dari pegunungan yang terkena longsor dan menghentikan pasokan air kekampung.
Tidak hanya itu saja selain terjadinya gempa juga faktor dari perubahan iklim yang membuat hujan jarang turun. Rendanya curah hujan tersebut disebabkan oleh rendahnya tingkat produksi uap air dan awan. Dan juga saat ini musim kemarau yang menjadi salah satu kekeringan yang umum terjadi di indonesai.
  Â
Dampak yang akan terjadi jika sumber air mengering yaitu:
1. Sumber Air Bersih Berkurang
Apabila sumber air bersih berkurang, maka akan berdampak pada berkurangnya konsumsi air minum yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Dan ketika hal tersebut terjadi, maka akan menyebabkan dehidrasi.Â
Kondisi tubuh yang dehidrasi sangat berbahaya jika terus-menerus dibiarkan. Salah satunya dapat menyebabkan kematian, mengingat air memang menjadi kandungan yang penting bagi tubuh untuk bertahan hidup.
Selain itu, kegiatan seperti mencuci, mandi, dan lain sebagainya juga akan berkurang dan membuat kegiatan sehari-hari terganggu. Akan ada efek domino yang timbul ketika kekeringan. Maka dari itu ada baiknya untuk selalu menjaga cadangan air yang ada di Bumi.
2. Banyak Tanaman Mati
Tanaman merupakan salah satu sumber kehidupan bagi manusia. Ketika musim kemarau datang, maka akan banyak tanaman mati karena tanaman tidak bisa mendapatkan sumber air untuk hidup. Hanya ada beberapa tanaman saja yang bisa bertahan hidup, seperti pohon jati dan kaktus.
3. Meningkatnya Polusi
Dampak selanjutnya ketika tanaman mati, maka polusii udara akan semakin merajalela. Hal tersebut disebabkan tidak ada tanaman yang berfungsi sebagai agen yang memproses gas karbondioksida untuk dijadikan oksigen bagi kehidupan manusia.