Mohon tunggu...
Nurlaili Maghfiroh
Nurlaili Maghfiroh Mohon Tunggu... Mahasiswi 😊 -

PIAUD 2016 uin maulana malik ibrahim malang (FITK)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pola Asuh Orang tua dan Dampaknya

19 Oktober 2018   12:10 Diperbarui: 19 Oktober 2018   14:41 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anak adalah amanah dari Allah SWT, yang perlu dijaga tidak hanya keselamatan dan kesehatan secara jasmani, tetapi juga kesehatan secara mental. Oleh karena itu, pada setiap orang tua terdapat tanggung jawab untuk mengasuh, membimbing, dan mendidik anak. Pada kesempatan ini, saya akan berbagi informasi mengenai jenis-jenis pola asuh dan dampaknya terhadap perilaku anak.

Ada beberapa jenis pola asuh yang dapat diterapkan orang tua terhadap anak, dan setiap pola asuh berdampak pada perilaku anak.

1. Pengasuhan otoritatif (authoritative parenting)

Merupakan salah satu gaya pengasuhan  orang tua yang memerlihatkan pengawasaan ekstra ketat terhadap tingkah laku anak, tetapi orang tua juga bersifat responsive, menghargai dan menghormati pemikiran, perasaan, serta mengikutsertakan anak dalam mengambil sebuah keputusan.

Kebanyakan anak-anak yang di asuh dengan pola pengasuhan otoritatis cenderung lebih percaya diri, pengawasan diri, dan mampu bergaul dengan baik dilingkungannya serta teman-teman sebayanya. Pola pengasuhan ini diasosiasikan dengan rasa harga diri tinggi (high self-esteem), memiliki moral standar, kematangan psikososial, kemandirian, sukses dalam belajar, dan mampu bertanggung jawab secara sosial.

2. Pengasuhan otoriter (authoritarian parenting)

Pola pengasuhan ini merupakan suatu pola pengasuhan dimana orang tua membatasi dan menuntut anak untuk mengikuti perintah-perintah orang tua. Orang tua yang otoriter cenderung membatasi dengan tegas suatu aturan dalam rumah, dan orang tua dengan pola pengasuhan ini cenderung tidak memberikan dan menghargai pendapat yang diberikan oleh anak. Serta orang tua tidak bersikap demokratis kepada anak.

Anak-anak dengan pola pengasuhan ini cenderung bersifat curiga terhadap orang lain, merasa tidak bahagia dengan diri sendiri, merasa canggung berhubungan dengan orang lain atau dengan teman sebaya, canggung menyesuaikan diri pada awal sekolah tau sulit beradaptasi dengan lingkungn barunya, dan cenderung memiliki prestasi belajar yang rendah dibanding anak-anak lain.

3.  Pengasuhan permisif (permissive parenting)

Pola pengasuhan ini dibagi atau dapat dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu :

a. Pengasuhan permissive-indulgent

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun