Nama  : Lailatus Sholihah
Nim   : 43220010184
Kelas  : Teori Akuntansi (CU-116)
Dosen Pembimbing : Apollo, Prof, Dr, M.Si.Ak, CIFM, CIABV, CIBG
UNIVERSITAS MERCUBUANA
- Konsep Laba Pada Tataran Sematic
Konsep ini berkaitan dengan masalah makna yang harus berdampingan atau dilekatkan oleh perekayasa pelaporan keuangan yang bersimbol atau berunsur laba sehingga akan lebih bermanfaat dan bermakna sebagai informasi. Pemaknaan ini akan menentukan laba secara sintatik yaitu sebagai pengukuran dan penyajian kinerja perusahaan.
- Pengukuran Kinerja
Daya perlabaan merupakan informasi semantik yang diharap akan membawa informasi akuntansi melalui statemen keuangan yaitu objek (element), ukuran (size), dan hubungan (relationship). Dalam daya perlabaan ada tiga komponen yang wajib diketahui yaitu laba, periode, dan tingkat sumber daya (investasi). Sehingga laba dapat kita interprestasikan sebagai pengukur yang efesien bila di sangkut pautkan dengan tingkat investasi karena secara konseptual merupakan suatu hubungan atau berkaitan satu dengan lain atau juga disebut dengan indeks. Laba menyimbolkan suatu kinerja perusahaan karena laba dapat menentukan ROI, ROA dan ROL sebagai suatu alat pengukuran yang efisien.
- Konfirmasi Harapan Investor
Perekayasa pelaporan keuangan dapat berusaha untuk menyediakan informasi yang meyakinkan bahwa harapan-harapan investor atau pemakai pemangku kepentingan yang lainnya di masa lalu tentang kinerja perusahaan memang dapat direalisasikan. Dapat kita asumsikan bahwa para investor akan menggunakan seluruh informasi yang disediakan secara publik sebagai keputusan investasinya melalui prediksi atau ramalan laba. Lalu asumsi lainnya ialah pasar yang diteorikan akan bereaksi terhadap akan pengumuman laba tersebut. Dengan demikian, laba dapat kita interpretasikan sebagai saran untuk yang dapat kita informasi untuk harapan-harapan tersebut.
- Estimator Laba Ekonomik
Akuntansi yang menganut asas akrual untuk mendapatkan suatu angka yang lebih bermakna secara ekonomik dibandingkan dengan kenaikan atau penurunan kas dalam suatu periode tersebut.
Makna Laba
Dimaknai sebagai imbalan atas usaha atau upaya perusahaan dalam menghasilkan barang dan pemakai jasa. Laba juga merupakan suatu kenaikan aset dalam suatu periode akibat suatu kegiatan yang telah dilakukan oleh seseorang tersebut. Dapat disimpulkan bahwa laba secara konseptual memiliki ciri umum yaitu:
- Suatu kenaikan kemakmuran yang dimiliki atau dikuasai oleh suatu entitas. Entitas ini dapat berupa perorangan, kelompok, badan, lembaga, atau perusahaan.
- Perubahan dapat terjadi dalam suatu waktu sehingga harus diidentifikasi mulai dari kemakmuran awal sampai kemakmuran akhir.
- Perubahan dapat kita nikmati dan didistribusi oleh entitas yang menguasai kemakmuran tetapi haruslah kemakmuran awal tersebut dipertahankan.
- Konsep Laba Pada Tataran Sintaksis
Dalam konsep sintaktik, laba harus dioperasionalkan dalam standar dan prosedur akuntansi yang objektif sehingga jumlah laba diukurkan dan disajikan dalam suatu laporan keuangan. Makna laba secara sintaktik adalah suatu definisi dari laba sebagai pengurangan pengukuran dan penandingan antara pendapatan dengan biaya. Pengukuran dapat meliputi suatu pengakuan, saat pengkuran, dan prosedur pengakuan lalu ditambah dengan cara mengungkapan masalah pada tataran sintaktik tersebut, dimana pada tataran semantic masalah yang timbul adalah mengenai definisinya.
1. Pendekatan Transaksi
Laba ini dapat diukur pada saat terjadinya transaksi (terutama transaksi pada eksternal) yang kemudian akan diakumulasi sampai pada akhir periode. Pengakuan laba atas dasar pendekatan ini serupa dengan pengakuan pendapatan dan serupa juga dengan atas dasar kriteria yang direrlealisasikan dan sama dengan pengakuan biaya atas dasar kriteria konsumsi manfaat tersebut. Dengan pendekatan transaksi ini laba akan timbul dan dapat diakui pada saat penjualan.
2. Pendekatan Kegiatan
Laba pendekatan ini timbul bersamaan dengan berlangsungnya kegiatan atau kejadian bukan karena sebagai hasil dari suatu transaksi pada saat-saat tertentu saja. Dengan demikian, konsep ini pendapatan (laba) dinyatakan telah berbentuk dengan bersamaan dan telah dilakukannya kegiatan suatu operasi perusahaan dalam artian yang luas. Dalam pengaplikasiannya kedua pendekatan di atas tidak dapat berdiri-sendiri tetapi dapat saling melengkapi satu sama lain. Laba tidak dapat diakui jika memakai hanya dasar salah satu pendekatan saja.
- Konsep Laba Pada Tataran Pragmatic
Dalam konsep pragmatic yang berkaitan dengan laba, tataran pragmatik ini membahas apakah informasi laba dapat bermanfaat atau apakah informasi laba nyatanya untuk digunakan, karena banyaknya pengguna (user) laporan keuangan dengan berbagai kepentusa dan berbagai macam pula cara untuk dapat mengetahui apakah kebermanfaatan laba itu sendirinya. Diantaranya dengan menanyakan secara langsung kepada para pengguna atau pemakai untuk mengenali bagaimana informasi laba tersebut dapat digunakan secara nyata dan mengukur reaksi pasar modal terhadap pengumuman suatu laba akuntansi dalam satu periode tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H