Berikut adalah beberapa konsep matching tersebut yang dapat diterima karena beberapa alasan sebagai berikut:
- Banyaknya biaya yang bersifat joint cost yang susah digunakan guna untuk hasil tertentu, sehingga hal ini memerlukan alokasi pada arbiter.
- Untuk jenis biaya yang bersifat berulang kali serta regular, tidak akan ada pengaruh material terhadap masalah kapan akan dibayarkannya.
- Biaya bisa saja terjadi dan tidak akan dianggap karena akan memberikan beberapa kontribusi terhadap hasil di masa yang akan datang, maka dari itu tidak dibebankan pada peride sekarang.
- Dari sekian banyaknya biaya periode yang secara tidak langsung berhubungan dengan biaya pada periode di masa sekarang, sehingga hal ini tidak dapat berbeda antara matching yang berdasarkan pengguna maupun dasar waktu pada pelaporannya.
- Matching, Expense VS Cost
Secara umum biaya (Cost) merupakan sumber ekonomi yang harus dikorbankan agar bisnis dapat berjalan dengan lancar. Sedangkan beban (Expense) dapat dijadikan sebagai penurunan nilai massa manfaat ekonomi yang berupa pengeluaran uang yang biasa disebut penyusutan nilai aktiva. Dalam konsep matching expense VS cost selalu bersandingan dengan biaya pengeluaran.Â
Cost dalam periode akuntansi biasanya lebih dari satu tahun karena dianggap sebagai pengeluaran modal sedangkan expense memiliki periode akuntansi yang kurang dari satu tahun karena pengambilannya dari pengeluaran pendapatan tersebut.Â
Expense akan mengeluarkan biaya yang relative lebih kecil sedangkan biaya relative lebih besar. Oleh karena itu, konsep matching expense VS cost ini dapat dilihat dari perbedaan yang ada pada komponen expense dan cost.Â
Sebagai konsep biaya (Cost) dan konsep beban (Expense) memiliki sebuah persamaan yang yaitu kedua komponen tersebut memiliki hak untuk menggunakan uang kas sehingga uang kas dan setara kas kan berkurang ketika biaya dan beban diadakan.
- PSAK 26 Biaya Pinjaman
Definisi
Biaya pinjaman merupakan Bungan dan biaya lainnya yang dapat ditanggung oleh suatu entitas sehubungan dengan peminjaman dana tersebut. Biaya pinjaman dapat meliputi:
- Beban Bunga yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif seperti yang sudah dijelaskan dalam PSAK 55 (revisi tahun 2011): Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
- Beban keuangan dalam sewa pembiayaan yang dapat diakui oleh PSAK 30 (revisi tahun 2011): sewa: dan
- Selisih kurs yang berasal dari pinjaman dalam mata uang asing sepanjang selisih kurs tersebut diperlukn dalam sebagai penyesuaian atas biaya bunga.
Dan bergantung pada keadaan aset yang dapat menjadi aset kualifikasian:
- Persediaan
- Pabrik
- Fasilitas pembangkit listrik
- Aset takberwujud
- Properti Investasi
Pengakuan Biaya Pinjaman