Mohon tunggu...
lailatur rahmi
lailatur rahmi Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Tidak ada kata terlambat untuk terus belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengabdian Dosen UNP Lakukan Upaya Strategis untuk Tingkatkan Kesadaran Pendidikan dan Kecakapan Hidup bagi Anak di Kepulauan Mentawai

27 September 2024   07:59 Diperbarui: 27 September 2024   08:18 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kabupaten Kepulauan Mentawai menghadapi tantangan besar terkait tingginya angka anak putus sekolah, yang sebagian besar disebabkan oleh faktor geografis yang sulit diakses, serta tantangan sosial dan ekonomi yang kompleks. Menyikapi kondisi ini,  dosen dari Universitas Negeri Padang melakukan program pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran pendidikan dan kecakapan hidup anak-anak di Desa Matobe. Program ini diketuai oleh Lailatur Rahmi, Syafri Anwar, dan Rahmuliani Fitriah, dengan fokus pada pemberdayaan anak-anak melalui serangkaian pelatihan yang berorientasi pada pengembangan keterampilan hidup (life skills).

Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa masih banyak anak di Desa Matobe harus berhenti sekolah akibat jarak yang jauh dan kondisi infrastruktur yang tidak mendukung. Untuk itu, tim pengabdian dosen merancang program yang tidak hanya menekankan pada pentingnya pendidikan formal, tetapi juga memberikan bekal kecakapan hidup yang dapat digunakan sehari-hari, baik untuk meningkatkan taraf hidup maupun sebagai modal kemandirian.

Beberapa kegiatan utama dalam program ini mencakup workshop ecoprint, sebuah teknik seni yang mengajarkan anak-anak memanfaatkan sumber daya alam untuk menghasilkan karya kreatif pada kain. Melalui kegiatan ini, diharapkan anak-anak mampu mengembangkan keterampilan vokasional yang dapat mereka gunakan untuk menciptakan produk bernilai ekonomi.

Selain itu, tim pengabdian juga memberikan sosialisasi pendidikan seks yang sangat penting bagi remaja di daerah terpencil. Kurangnya akses terhadap informasi kesehatan reproduksi sering kali membuat remaja di daerah seperti Desa Matobe rentan terhadap berbagai masalah kesehatan dan hubungan sosial yang tidak sehat. Melalui edukasi ini, anak-anak diberikan pemahaman mendasar tentang pentingnya menjaga kesehatan reproduksi, mengenal tubuh mereka, serta menghargai hubungan yang sehat dan bertanggung jawab.

Program ini juga menekankan pentingnya penguasaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, terutama bagi anak-anak yang mungkin memiliki keterbatasan dalam berkomunikasi secara formal. Dengan melatih anak-anak untuk menggunakan Bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari, diharapkan mereka dapat lebih percaya diri dan mampu bersaing di dunia luar, baik dalam konteks pendidikan lanjut maupun peluang kerja.

Menurut Lailatur Rahmi, salah satu ketua program pengabdian ini, "Kegiatan ini tidak hanya bertujuan memberikan keterampilan praktis, tetapi juga untuk menumbuhkan kesadaran bahwa pendidikan dan kecakapan hidup adalah modal penting bagi masa depan mereka. Kami berharap, dengan bekal yang mereka dapatkan melalui program ini, anak-anak Desa Matobe mampu bangkit dari keterbatasan dan mengukir masa depan yang lebih baik."

Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa anak-anak di Desa Matobe mulai menunjukkan perkembangan signifikan. Mereka kini memiliki keterampilan ecoprint sederhana, pengetahuan tentang kesehatan reproduksi, serta kemampuan berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia yang lebih baik. Upaya ini diharapkan tidak hanya berkelanjutan, tetapi juga dapat menginspirasi daerah lain di Kepulauan Mentawai untuk menerapkan program serupa.

Dengan rangkaian kegiatan ini, pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh Lailatur Rahmi, Syafri Anwar, dan Rahmuliani Fitriah telah memberikan dampak positif bagi anak-anak  di Desa Matobe, membuka peluang bagi masa depan yang lebih cerah dan penuh harapan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun