Bagaimana HIV ditularkan ?
1)Melalui hubungan seks yang terlindungi ( oral, anal, vaginal ) dengan mengidap HIV .
2)Melalui tranfusi darah atau menggunakan jarum suntik secara bergantian.
3)Melalui ibu hamil pengidap HIV pada bayi yang dilahirkan.
( dari dalam kandungan, saat persalinan, normal, saat menyusui )
®HIV tidak ditularkan melalui pergaulan seperti berjabat tangan, sentuhan, ciuman pipi, pelukan, peralatan makan, gigitan nyamuk, penggunaan jamban atau tinggal serumah.
®Jadi HIV – AIDS
Mirip dengan penyakit infeksi menular seksual.
Faktor Resiko & penularan HIV
Individu yang beresiko terkena infeksi HIV.
Resiko tinggi
·Homoseksual & biseksual ( MSM = man have sex with man )
·Penggunaan narkoba suntik( IDU=Injection Drug User ) yang berbagi jarum)
·Pasangan seks orang dengan resiko tinggi
·Bayi yang lahir dari ibu HIV, terutama yang tanpa therapy.
·Penerimaan transfusi darah ( terutama yang tidak ada alat skrining )
Resiko rendah
·Pekerja kesehatan termasuk perawat, dokter, & pekerja laboratorium.
Bagaimana gejala AIDS ?
Setelah terinfeksi HIV biasanya tidak ada gejala dalam waktu 1 – 5 Tahun
Kemudian AIDS mulai berkembang & menunjukkan gejala infeksi oportunistik
·Candidiasis oral
·TB paru
·Diare kronik
·Toksoplasmosis
·Hepatitis
·Herpes
·Candidiasis Vaginalis
Diagnosis HIV & AIDS
a)Anamnetis
-Demam > 1 bulan
-Diare> 1 bulan
-Batuk> 2 Minggu diobati TBC paru 2 bulan tidak ada perbaikan klinik
-Bb menurunà turun > 10% ( 1 Bulan )
-Faktor resiko tertular
b)Pemeriksaan fisik
-Infeksi opurtunistik.
c)Ditemukannya antibody HIV dalam darah
vJenis tes antibody HIV
-Rapid tes
-ELISA
-Western blot
vJenis pemeriksa HIV
-VCT
-PICT
VCT
( Voluntary counselling Testing )
Konseling bersifat sukarela dan rahasia
Dilakukan sebelum & sesudah tes darah HIV & Laboratorium
Dan dilakukan oleh counselor yang telah dilatih
PITC
( Provider initiatid HIV Testing & Counselling )
Konselling & tes HIV yang di prakarsai oleh petugas kesehatan di sarana layanan kesehatan.
Pemeriksaan HIV harus melakukan 3 C / Three C
1)Consent ( informed consent )
Persetujuan / sukarela sebelum tes lab dilakukan
2)Confidentiality
Menjaga kerahasiaan hasil contny ( hasil tes tidak akan diungkapkan kepada orang lain yang tidak terkait dengan perawatan klien tanpa seizin klien )
3)Councelling
Dilakukan baik pre tes maupun post tes
Bila Hasil Tesnya HIV Positif
CST= Care Support Treatment
·Psikoterapi
-Semua mengalami depresi
-Perlu dukungan keluarga
·Terapi gizi
·Terapi injeksi Oportunistiknya dulu
·Terapi ARV ( Antiretroviral ) ® obat penekan Virus HIV
·Rawat jalan / Rawat Inap
Kapan mulai pengobatan ARV
vKlinik AIDS
vCD 4 < 200 ( dulu )
CD4 < 350 ( sekarang)
(Nilai normal = 410 – 1400 )
vBersedia memulai minum obat ARV
Jenis ARV di RSUP Dr.Kariadi
·Duviral(zidovudin=AZT 300mg,Lamivudin=3TC 150mg) à NRTI
·Neviral(nevirapin=NVP 200mg) à NNRTI
·Hiviral(lamivudin=3TC 150mg) à NRTI
·Efavirensà NNRTI
·Stavex(stavudin=D4 T 30mg) à NRTI
·ALUVIA(saquinavir/ritonavir)
Perawatan Jenazah
ØRuang perawatan
ØPengangkutan ke kamar jenazah
ØPengelolaan dikamar jenazah
ØPersiapan pemakaman
à Kerahasiaan tentang penyakit sebelumnya harus dijaga
à Keluarga ada yang mendampingi selama perawatan jenazah
Kategori Jenazah
à Perbedaan karena:
vMode transmisi
vResiko infeksi dari penyakit berbeda
à Kategori 1: Label Biru
Tindakan pencegahan yang direkomendasikan
Penyakit setelah kategori 2&3
à Kategori 2: Label Kuning
à Kategori 3:Label Merah
Kategori 2:
üKategori 1 ditambah:
üPenyakit: HIV,Hepatitis C,SARS,Avian Influenza
Kategori 3:
üAturan lebih ketat
üPenyakit:Antrax,Rabies dll
à Ketentuan Umum Pengamanan Jenazah
1.Semua petugas yang menangani jenazah harus Vaksinasi hepatitis B,Vaksinasi Influenza tidak efektif
2.Dokter yang merawat pasien menggolongkan kategori jenazah
3.Hindari kontak langsung dengan darah/cairan tubuh lainnya
4.Luka dan bekas suntikan didesinfektan
5.Semua orifisium(lubang-lubang tubuh)ditutup dengan kasa absorben dan diplester kedap air
6.Badan jenazah harus bersih dan kering
7.Pasang label pada kaki/ibu jari sesuai kategorinya
8.Khusus kategori 2&3:
oKantong plastik tebalnya minimal 150 nmdan harus beresleting/tutup ketat
oBagian luar kantong harus didesinfektan
oBahan yang sekali pakai ditampung pada kantong khusus
oLinen direndam dengan larutan desinfektan/autoclave selama 30 menit
à Yang Harus Diperhatikan
§Jenazah tidak boleh dibalsem/diawetkan
§Otopsi terhadap jenazah hanya dapat dilakukan oleh petugas khusus yang sudah terlatih dan sudah mendapatkan ijin dari keluarga dan direktur RSDK (RS setempat)
§Jenazah yang sudah dibungkus tidak boleh dibuka lagi
Bagaimana Pencegahan HIV
Pilih salah satu cara yang sejalan dengan gaya hidup anda,ingatlah rumus mudah ABCDE yaitu:
Abstinensia
Jauhi seks dan tidak melakukan hubungan seks
Be faithful
Setia pada pasangan,bersikap saling setia bagi yang punya pasangan tetap,jadi hanya melakukan hubungan seks dengan pasangannya saja.
Condom
Cegah pakai kondom,bagi mareka yang tidak bisa menjalankan cara A atau cara B
Don’t Drugs
Jangan konsumsi alcohol dan narkotika
Edukasi
Pindidikan,berobat secara teratur