Mohon tunggu...
lailatun nurul chusna
lailatun nurul chusna Mohon Tunggu... -

optimis dan semangatlah dalam hidup

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Hiv/Aids

21 September 2011   05:44 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:46 1117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagaimana HIV ditularkan ?

1)Melalui hubungan seks yang terlindungi ( oral, anal, vaginal ) dengan mengidap HIV .

2)Melalui tranfusi darah atau menggunakan jarum suntik secara bergantian.

3)Melalui ibu hamil pengidap HIV pada bayi yang dilahirkan.

( dari dalam kandungan, saat persalinan, normal, saat menyusui )

®HIV tidak ditularkan melalui pergaulan seperti berjabat tangan, sentuhan, ciuman pipi, pelukan, peralatan makan, gigitan nyamuk, penggunaan jamban atau tinggal serumah.

®Jadi HIV – AIDS

Mirip dengan penyakit infeksi menular seksual.

Faktor Resiko & penularan HIV

Individu yang beresiko terkena infeksi HIV.

Resiko tinggi

·Homoseksual & biseksual ( MSM = man have sex with man )

·Penggunaan narkoba suntik( IDU=Injection Drug User ) yang berbagi jarum)

·Pasangan seks orang dengan resiko tinggi

·Bayi yang lahir dari ibu HIV, terutama yang tanpa therapy.

·Penerimaan transfusi darah ( terutama yang tidak ada alat skrining )

Resiko rendah

·Pekerja kesehatan termasuk perawat, dokter, & pekerja laboratorium.

Bagaimana gejala AIDS ?

Setelah terinfeksi HIV biasanya tidak ada gejala dalam waktu 1 – 5 Tahun

Kemudian AIDS mulai berkembang & menunjukkan gejala infeksi oportunistik

·Candidiasis oral

·TB paru

·Diare kronik

·Toksoplasmosis

·Hepatitis

·Herpes

·Candidiasis Vaginalis

Diagnosis HIV & AIDS

a)Anamnetis

-Demam > 1 bulan

-Diare> 1 bulan

-Batuk> 2 Minggu diobati TBC paru 2 bulan tidak ada perbaikan klinik

-Bb menurunà turun > 10% ( 1 Bulan )

-Faktor resiko tertular

b)Pemeriksaan fisik

-Infeksi opurtunistik.

c)Ditemukannya antibody HIV dalam darah

vJenis tes antibody HIV

-Rapid tes

-ELISA

-Western blot

vJenis pemeriksa HIV

-VCT

-PICT

VCT
( Voluntary counselling Testing )

Konseling bersifat sukarela dan rahasia

Dilakukan sebelum & sesudah tes darah HIV & Laboratorium

Dan dilakukan oleh counselor yang telah dilatih

PITC

( Provider initiatid HIV Testing & Counselling )

Konselling & tes HIV yang di prakarsai oleh petugas kesehatan di sarana layanan kesehatan.

Pemeriksaan HIV harus melakukan 3 C / Three C

1)Consent ( informed consent )

Persetujuan / sukarela sebelum tes lab dilakukan

2)Confidentiality

Menjaga kerahasiaan hasil contny ( hasil tes tidak akan diungkapkan kepada orang lain yang tidak terkait dengan perawatan klien tanpa seizin klien )

3)Councelling

Dilakukan baik pre tes maupun post tes

Bila Hasil Tesnya HIV Positif

CST= Care Support Treatment

·Psikoterapi

-Semua mengalami depresi

-Perlu dukungan keluarga

·Terapi gizi

·Terapi injeksi Oportunistiknya dulu

·Terapi ARV ( Antiretroviral ) ® obat penekan Virus HIV

·Rawat jalan / Rawat Inap

Kapan mulai pengobatan ARV

vKlinik AIDS

vCD 4 < 200 ( dulu )

CD4 < 350 ( sekarang)

(Nilai normal = 410 – 1400 )

vBersedia memulai minum obat ARV

Jenis ARV di RSUP Dr.Kariadi

·Duviral(zidovudin=AZT 300mg,Lamivudin=3TC 150mg) àNRTI

·Neviral(nevirapin=NVP 200mg) àNNRTI

·Hiviral(lamivudin=3TC 150mg) àNRTI

·EfavirensàNNRTI

·Stavex(stavudin=D4 T 30mg) àNRTI

·ALUVIA(saquinavir/ritonavir)

Perawatan Jenazah

ØRuang perawatan

ØPengangkutan ke kamar jenazah

ØPengelolaan dikamar jenazah

ØPersiapan pemakaman

àKerahasiaan tentang penyakit sebelumnya harus dijaga

àKeluarga ada yang mendampingi selama perawatan jenazah

Kategori Jenazah

àPerbedaan karena:

vMode transmisi

vResiko infeksi dari penyakit berbeda

àKategori 1: Label Biru

Tindakan pencegahan yang direkomendasikan

Penyakit setelah kategori 2&3

àKategori 2: Label Kuning

àKategori 3:Label Merah

Kategori 2:

üKategori 1 ditambah:

üPenyakit: HIV,Hepatitis C,SARS,Avian Influenza

Kategori 3:

üAturan lebih ketat

üPenyakit:Antrax,Rabies dll

àKetentuan Umum Pengamanan Jenazah

1.Semua petugas yang menangani jenazah harus Vaksinasi hepatitis B,Vaksinasi Influenza tidak efektif

2.Dokter yang merawat pasien menggolongkan kategori jenazah

3.Hindari kontak langsung dengan darah/cairan tubuh lainnya

4.Luka dan bekas suntikan didesinfektan

5.Semua orifisium(lubang-lubang tubuh)ditutup dengan kasa absorben dan diplester kedap air

6.Badan jenazah harus bersih dan kering

7.Pasang label pada kaki/ibu jari sesuai kategorinya

8.Khusus kategori 2&3:

oKantong plastik tebalnya minimal 150 nmdan harus beresleting/tutup ketat

oBagian luar kantong harus didesinfektan

oBahan yang sekali pakai ditampung pada kantong khusus

oLinen direndam dengan larutan desinfektan/autoclave selama 30 menit

àYang Harus Diperhatikan

§Jenazah tidak boleh dibalsem/diawetkan

§Otopsi terhadap jenazah hanya dapat dilakukan oleh petugas khusus yang sudah terlatih dan sudah mendapatkan ijin dari keluarga dan direktur RSDK (RS setempat)

§Jenazah yang sudah dibungkus tidak boleh dibuka lagi

Bagaimana Pencegahan HIV

Pilih salah satu cara yang sejalan dengan gaya hidup anda,ingatlah rumus mudah ABCDE yaitu:

Abstinensia

Jauhi seks dan tidak melakukan hubungan seks

Be faithful

Setia pada pasangan,bersikap saling setia bagi yang punya pasangan tetap,jadi hanya melakukan hubungan seks dengan pasangannya saja.

Condom

Cegah pakai kondom,bagi mareka yang tidak bisa menjalankan cara A atau cara B

Don’t Drugs

Jangan konsumsi alcohol dan narkotika

Edukasi

Pindidikan,berobat secara teratur

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun