Mohon tunggu...
Lailatu Muniroh
Lailatu Muniroh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Bunga abadi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Komersialisasi Pendidikan Islam : Tantangan dan Solusi untuk Akses Pendidikan yang Adil

10 Desember 2024   00:20 Diperbarui: 10 Desember 2024   00:20 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan Islam memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter dan akhlak siswa, selain tentu saja dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Namun, di tengah perkembangan zaman yang semakin modern, muncul berbagai isu terkait etika pendidikan Islam dalam praktik pembelajaran yang perlu perhatian khusus. Etika dalam pendidikan Islam tidak hanya berkaitan dengan pengajaran ilmu, tetapi juga bagaimana mendidik siswa agar memiliki kepribadian yang luhur, berakhlak mulia, dan mampu beradaptasi dengan dinamika kehidupan yang semakin kompleks.

Kita akan membahas beberapa isu yang terjadi saat ini terkait dengan etika pendidikan Islam dalam praktik pembelajaran, serta bagaimana pendidikan Islam dapat menghadapinya.

1. Ketidaksesuaian Kurikulum dengan Nilai-Nilai Islam

Salah satu isu besar dalam pendidikan Islam saat ini adalah adanya ketidaksesuaian antara kurikulum yang diterapkan di sekolah dengan nilai-nilai ajaran Islam yang seharusnya menjadi dasar dalam sistem pendidikan. Kurikulum pendidikan nasional sering kali lebih berfokus pada pencapaian akademik tanpa cukup memperhatikan aspek pembentukan akhlak dan moralitas yang menjadi inti ajaran Islam.

Isu dan Dampaknya:
Banyak sekolah Islam yang menerapkan kurikulum nasional dengan menambahkan mata pelajaran agama Islam di luar pelajaran umum. Namun, sering kali pengajaran agama tidak dilakukan dengan mendalam, hanya sebatas untuk memenuhi kewajiban kurikulum, tanpa mengintegrasikan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari siswa. Hal ini dapat mengakibatkan siswa memiliki pemahaman agama yang dangkal, sehingga tidak cukup mendalam dalam mengaplikasikan ajaran Islam dalam kehidupan mereka.

Solusi:
Untuk mengatasi masalah ini, pendidikan Islam perlu lebih mengedepankan integrasi antara ilmu pengetahuan dan nilai-nilai Islam. Kurikulum yang diterapkan di sekolah-sekolah Islam seharusnya lebih banyak memberikan ruang untuk mengajarkan nilai-nilai moral dan akhlak sesuai dengan ajaran Islam dalam seluruh mata pelajaran. Pendekatan seperti ini akan menciptakan keterkaitan antara pelajaran akademik dan kehidupan beragama, sehingga siswa tidak hanya pintar dalam bidang akademik, tetapi juga memiliki karakter yang baik.

2. Pengaruh Teknologi dan Media Sosial terhadap Etika Pendidikan Islam

Kemajuan teknologi dan pesatnya perkembangan media sosial telah membawa dampak besar terhadap pola pikir dan perilaku generasi muda. Pengaruh media sosial dalam kehidupan sehari-hari bisa sangat positif, tetapi tidak jarang juga membawa dampak negatif, seperti berkurangnya etika dalam berinteraksi, kurangnya rasa hormat, dan kecenderungan untuk meniru hal-hal negatif yang ada di dunia maya.

Isu dan Dampaknya:
Salah satu dampak dari media sosial adalah bagaimana siswa yang terpapar informasi dari berbagai sumber bisa kehilangan arah dalam memahami nilai-nilai moral yang sebenarnya. Selain itu, media sosial juga memudahkan akses terhadap konten-konten yang tidak sesuai dengan ajaran Islam, seperti kekerasan, pornografi, atau perbuatan negatif lainnya. Hal ini tentu saja berpotensi merusak etika dan akhlak siswa, terutama jika tidak ada pengawasan yang memadai dari orang tua dan guru.

Solusi:
Pendidikan Islam dalam konteks ini perlu lebih fokus pada pendidikan karakter dan etika digital. Guru dan orang tua perlu memberikan pemahaman kepada siswa tentang bahaya dan dampak negatif dari penggunaan media sosial yang tidak bijak. Selain itu, pendidikan Islam juga dapat mengajarkan cara menggunakan teknologi dengan bijak sesuai dengan prinsip-prinsip Islam, seperti menjaga adab, tidak menyebarkan hoaks, dan memanfaatkan teknologi untuk tujuan yang bermanfaat. Ini juga termasuk mengajarkan siswa untuk memiliki akhlak mulia dalam berinteraksi di dunia maya, seperti sikap saling menghormati, jujur, dan tidak melakukan perundungan (bullying).

3. Komersialisasi Pendidikan Islam

Salah satu isu lain yang perlu diperhatikan adalah komersialisasi pendidikan Islam, yang kini mulai marak terjadi di berbagai lembaga pendidikan. Lembaga pendidikan Islam terkadang lebih fokus pada aspek profit dan pencapaian ekonomi, daripada pada tujuan mulia pendidikan itu sendiri, yaitu mencetak generasi yang berakhlak mulia dan memahami ajaran Islam dengan baik.

Isu dan Dampaknya:
Di beberapa sekolah atau universitas Islam, biaya pendidikan yang tinggi menjadi beban bagi orang tua siswa. Hal ini kadang menyebabkan akses terhadap pendidikan berkualitas menjadi terbatas, terutama bagi keluarga yang kurang mampu. Selain itu, dengan adanya persaingan untuk menarik siswa, beberapa lembaga pendidikan Islam mulai mengutamakan kuantitas siswa daripada kualitas pembelajaran yang sebenarnya.

Solusi:
Dalam menghadapi isu ini, pendidikan Islam harus mengutamakan prinsip keadilan dan pemerataan. Institusi pendidikan Islam perlu menyeimbangkan antara kebutuhan finansial dan misi pendidikan yang lebih luas. Selain itu, pendidikan Islam juga perlu mengedepankan prinsip-prinsip etika, seperti kejujuran, transparansi, dan tanggung jawab sosial. Tidak hanya mengejar keuntungan finansial, tetapi juga memastikan bahwa setiap anak bangsa, terutama dari kalangan ekonomi menengah ke bawah, tetap memiliki akses untuk mendapatkan pendidikan yang baik.

4. Pendidikan Islam dan Pluralitas Sosial

Indonesia, sebagai negara dengan masyarakat yang multikultural, menghadapi tantangan besar dalam menyatukan berbagai latar belakang budaya dan agama. Pendidikan Islam, dalam hal ini, harus mampu mengajarkan toleransi, penghargaan terhadap perbedaan, dan menghormati keragaman dalam masyarakat.

Isu dan Dampaknya:
Tantangan terbesar adalah adanya kecenderungan untuk menganggap bahwa ajaran Islam adalah satu-satunya kebenaran yang harus diterima oleh semua pihak, yang bisa berujung pada intoleransi dan diskriminasi terhadap agama atau budaya lain. Pendidikan yang tidak mengajarkan nilai-nilai toleransi dan saling menghormati bisa memperburuk ketegangan antar kelompok dalam masyarakat.

Solusi:
Pendidikan Islam perlu mengajarkan nilai toleransi dan kerukunan antar umat beragama. Ini dapat dilakukan dengan cara memasukkan materi yang membahas pluralisme dan pentingnya hidup berdampingan dengan damai dalam masyarakat yang beragam. Dalam hal ini, para guru dan pendidik Islam harus menjadi teladan dalam menunjukkan sikap adil dan menghormati perbedaan, serta mengajarkan siswa untuk melihat keragaman sebagai anugerah dari Allah yang harus dijaga dan dihargai.

5. Krisis Karakter dan Penurunan Akhlak Siswa

Krisis moral dan penurunan akhlak di kalangan siswa menjadi isu yang sangat signifikan dalam pendidikan Islam. Banyak siswa yang tampak kehilangan arah dalam memahami nilai-nilai etika dan moral yang benar, meskipun mereka menerima pendidikan agama Islam.

Isu dan Dampaknya:
Siswa yang tidak diajarkan atau kurang mendapat perhatian terhadap nilai-nilai moral dan akhlak yang sesuai dengan ajaran Islam akan rentan terhadap perilaku negatif seperti pergaulan bebas, kekerasan, penggunaan narkoba, dan lain sebagainya. Hal ini berbahaya bagi perkembangan generasi muda dan masa depan bangsa.

Solusi:
Pendidikan Islam perlu lebih menekankan pada pendidikan karakter yang seimbang antara ilmu pengetahuan dan pembentukan akhlak. Guru harus menjadi teladan dalam menerapkan nilai-nilai Islam dan mengajarkan etika yang baik melalui pendekatan yang holistik, tidak hanya melalui teori, tetapi juga melalui contoh konkret dalam kehidupan sehari-hari.

Isu-isu yang terjadi dalam etika pendidikan Islam pada praktik pembelajaran memang memerlukan perhatian serius dari semua pihak, baik pemerintah, pendidik, maupun masyarakat. Agar pendidikan Islam dapat memberikan dampak positif yang maksimal, perlu adanya sinergi antara teori dan praktik yang menekankan pada nilai-nilai moral, keadilan, toleransi, dan akhlak yang mulia. Dengan begitu, pendidikan Islam dapat berperan penting dalam menciptakan generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga berakhlak mulia dan mampu berkontribusi pada pembangunan masyarakat yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun