Minimnya Integrasi Teknologi dalam Kurikulum Pendidikan Islam
Banyak lembaga pendidikan Islam yang masih menggunakan metode pengajaran tradisional, sehingga kesulitan bersaing dengan sekolah umum yang sudah mengintegrasikan teknologi canggih. Akibatnya, siswa lulusan lembaga pendidikan Islam sering dianggap kurang relevan di dunia kerja modern.
Islamofobia dalam Lingkungan Pendidikan Global
Di beberapa negara, siswa Muslim menghadapi diskriminasi atau stereotip negatif tentang Islam. Hal ini memengaruhi rasa percaya diri mereka dalam mengekspresikan identitas keagamaan, bahkan di lingkungan pendidikan.
Kesenjangan Akses terhadap Sumber Daya Pendidikan Global
Meski globalisasi membuka akses terhadap berbagai sumber daya, tidak semua lembaga pendidikan Islam memiliki infrastruktur yang memadai untuk memanfaatkannya. Misalnya, sekolah di daerah terpencil yang tidak memiliki akses internet atau perangkat digital.
Krisis Identitas di Kalangan Pelajar Muslim
Paparan budaya asing melalui media sosial dan internet sering menyebabkan pelajar Muslim bingung dalam menyeimbangkan nilai-nilai agama dengan gaya hidup modern yang mereka anggap lebih "kekinian."
Ketimpangan Kompetensi Guru Pendidikan Islam
Banyak guru pendidikan Islam yang belum memiliki keterampilan untuk memanfaatkan teknologi atau memahami isu-isu global yang relevan, sehingga metode pengajaran mereka kurang efektif untuk generasi saat ini.
Kurangnya Kolaborasi Internasional Lembaga Pendidikan Islam
Meski globalisasi membuka peluang kerja sama internasional, banyak lembaga pendidikan Islam belum memanfaatkan jejaring global untuk berbagi ilmu, metode pengajaran, atau penelitian bersama.Â
Permasalahan-permasalahan dalam pendidikan Islam di era globalisasi menunjukkan bahwa meskipun globalisasi membuka banyak peluang, terdapat tantangan signifikan yang harus diatasi. Pergeseran nilai, kurangnya pemanfaatan teknologi, krisis identitas, dan kesenjangan akses terhadap sumber daya pendidikan global menjadi kendala utama.
Untuk mengatasi hal ini, pendidikan Islam perlu beradaptasi dengan perkembangan zaman tanpa mengorbankan nilai-nilai dasar Islam. Dibutuhkan upaya strategis seperti peningkatan kompetensi guru, integrasi teknologi, penguatan kurikulum berbasis nilai Islam, dan kolaborasi internasional. Dengan langkah-langkah ini, pendidikan Islam dapat berperan sebagai sistem pendidikan yang relevan, inovatif, dan tetap menjaga identitas keislamannya di tengah arus globalisasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H