Bahasa adalah alat komunikasi yang sangat penting bagi manusia baik orang dewasa atau anak kecil dalam kehidupan sehari – hari , maka dari itu sangat penting untuk memiliki ketrampilan berbahasa , dan ketrampilan berbahasa bisa di latih dengan cara bercakap- cakap atau secara lisan , tulisan ,isyarat dan juga mimik wajah . Menrut Eliason (1994) , perkembangan bahasa itu di mulai sejak bayi dan mengandalkan perannya pada pengalaman penguasaan dan pertumbuhan bahasa . Jadi seorang anak itu sudah belajar bahasa sejak usia bayi , walau belum bisa berbicara mereka berkomunikasi lewat tangisan, senyuman dan gerak badan.
Perkembangan bahasa anak tidak di ajarkan secara khusus , tetapi seorang anak mampu menguasai kosakata lebih dari 14.000, dari sejak anak lahir hingga anak berusia 6 tahun. Kosakat tersebut di dapat seorang anak melalu pendengarannya , maksunya ketika orang dewasa melakukan percakapan dengannya semisal orang tua bertanya pada bayi padahal orang tua tersebut tau bahwa anak tersebut belum bisa menjawab . Misalya , namanya siapa …? , anak siapa …? Udah makan , udah minum … ? dan lain sebagainya . selain di sela- sela pertanyyan orang tua menjawab sediri pertanyyan yang tadi di utarakan . tanpa sepengetahuan tersebut secara tidak disadari semua kata- kata tersebut diserap dan direkam dalam ingatan seorang anak bayi tersebut , dengan ini di buktikan bahwa seorang bayi “mempelajari” bahasa melalu interaksi dengan orang dewasa . Maka dari itu di sarnkan untuk para orang tua atau orang dewasa di sekitar si anak jangan mengunakan bahasa bayi ketika bercakap- cakap dengan bayi melainkan dengan bahasa yang baik dan benar , bahkan orang dewasa perlu untuk menekankan pada kata- kata yang sekiranya sulit ditirukan bayi semisal kata- kata yang mengandung huruf “R”,”S”,dan “J” .
Perkembangan bahasa anak juga di pengaruhi oleh faktor keluarga juga lingkungan , apabila seorang anak memiliki seorang ibu yang banyak bicara (cerewet) maka secara tidak langsung kosa kata anak akan bertambah , dan apabial seorang anak memiliki ibu yang tidak banyak bicara (pendiam) tidak banyak mengusai kosa kata atau sulit dalam perkembangan bahasanya , dan lingkungan pun juga begitu apabila di sekitar lingkunga bayi tersebut kata- kata yang diutarakan orang dewasa baik dan sopan pasti kosakata yang anak trima juga baik pula , dan sebaliknya apabila orang dewasa disekitar bayi tersebut mengutarakan kata-kata yang tidak sopan atau kurang baik pasti bayi akan mengikutinya .
Secara umum perkembangan bahasa anak usia dini adalah sebagai berikut :
- Menagis / menjerit
- Merambat atau mendengkut
- Tersenyum
- Tertawa latah
- Bercakap –cakap
- Memanggil dengan satu kata
- Obrolan tak terarah
- Mengulangi perkataan ketika dibujuk atau di rayu
- Holophrasesatau kalimat dengan satu kata (“bonekah “ dapat berarti : “ Di mana boneka saya ?”)
- Tegraphic speech atau kalimat dengan dua kata (“susu ma” dapat berarti : “ mamah saya minta susu “)
- Overgeneralized speech atau kata –kata umum , seperti kucing , ikan ,dan lain sebagainya.
- Undergeneralized speech atau sebutan nama seorang , alias inisial .
- Perputaran percakapan .
- Kata –kata kreatif ( kata asing yang belum pernah didengar ,tetapi setelah mendengar ,ia mersepsikan dengan pemahaman lama. Contoh , kasir swalyan diartikan sebagai seorang pelayan toko ) .
- Keingintahuan tentang kata- kata verbal .
- Keingintahuan tentang kata- kata dari huruf cetak .
Jika dicermati pola perkembangan bahasa pada anak di atas ,sebagian besar hanya bisa diperoleh anak melalui interaksi , percakapan maupun dialog dengan orang dewasa . Melalu berbagai aktivitas ini , anak akan mendapatkan model bahasa , memperluas pengeahuan mencangkup kosa kata yang ekspresif, dan menjadi motivasi anak dalam beriteraksi dengan orang lain atau kehidupan sosial .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H