Manusia memang makhluk yang diciptakan paling sempurna diantara makhluk-makhluk lainnya. Terbukti dengan ada organ tubuh dalam manusia yang tidak dimiliki oleh hewan maupun makhluk lainnya, yaitu Pre Frontal Cortex (PFC). Organ tersebut terletak di otak bagian depan.
Bagian ini dirancang khusus oleh Tuhan supaya manusia bisa memilih dan memiliki etika.
Cara kerja PFC ini adalah berdasarkan informasi yang didapatkan si otak pada manusia, kemudian otak akan mencerna informasi tersebut, sehingga mampu memproses dan mampu memilih berbagai kesempatan yang datang.
Antara kerja otak dan fisik ini saling berinteraksi. Ketika ada informasi lewat secara otomatis otak itu akan bekerja dan berpikir, memproses ke dalam tentang apa yang baik dan yang buruk. Setelah otak bisa berpikir dengan baik dan bisa memilih, otak manusia akan mulai mengambil tindakan sesuai dengan hasil proses berpikir tersebut. Setelah tindakan itu mulai dilakukan akhirnya menjadi sebuah keyakinan yang dianggap baik.
Ketiga proses itu disebut dengan Proses Aqliyah. Proses dimana intelektualitas manusia itu memiliki proses dan bisa dikembangkan. Jadi jika kita ingin mendidik anak kita untuk menjadi cerdas, berakhlak mulia, mulailah dari memberi informasi-informasi yang mendidik sejak dini.
Begitu juga dengan banyak generasi yang salah pergaulan, karena kurangnya informasi-informasi mendidik dan bijak yang masuk ke dalam diri mereka. Namun, justru banyak informasi  buruk dan tidak patut yang mereka konsumsi. Sehinnga otak mereka terus terasah dan akhirnya kecanduan kemudian tak bisa dihentikan.
Suatu tindakan yang disertai keyakinan kemudian dilakukan secara terus menerus akan menjadi habits. Kemudian habits inilah yang akan membentuk karakter manusia dalam kehidupan sehari-hari bahkan sampai bisa merubah kepribadian. Jadi bisa disimpulkan bahwa karakter, sifat, dan kebiasaan manusia adalah bermula dari informasi yang didapatkan oleh mereka.
Ibarat perangkat komputer, proses bertindak pada manusia memiliki fungsi dan tugas masing-masing. Otak manusia itu menjadi hardware (perangkat keras) yang memiliki fungsi untuk menampung segala informasi untuk kemudian bisa diproses oleh software, sedangkan  softwarenya adalah akal, yang memiliki tugas dan fungsi untuk memproses data yang masuk untuk kemudian dijadikan suatu acuan dalam mengambil tindakan. Maka keduanya ini harus saling berjalan seimbang. Akal bisa berpikir dan mengambil tindakan dengan bijak juga karena otak bisa berfungsi dengan baik.
Sedangkan dalam berkeyakinan dalam tubuh manusia juga memiliki hardware dan software yang memiliki peran masing-masing. Â Hardwarenya adalah qolbu, softwarenya adalah perasaan. Keduanya juga saling bekerja sama untuk menumbuhkan suatu keyakinan itu ada dan dipegang teguh.
Kesimpulannya, betapa dahsyatnya Allah memberi akal kepada manusia, dengan proses yang panjang tersebut, manusia bisa mengembangkan serta mendidiknya untuk menjadi lebih baik lagi. Serta yang paling utama adalah selalu berjalan dibawah naungan Allah SWT.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H