Mohon tunggu...
lailatul rahmah
lailatul rahmah Mohon Tunggu... -

mahasiswa psikologi 2013, anak terakhir dari empat bersaudara

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Warna Menghasilkan Suara..

11 Desember 2014   06:39 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:33 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin akan sedikit aneh jika kita mendengar sinestesia, atau suara yang di hasilkan oleh warna. Bagaimana bisa sebuah warna menghasilkan suara? Disini kita akan sedikit membahas tentang sinestesia dan lebih mengenalinya.Sinestesia adalah suatu kondisi ketika sensasi-sensasi dari sebuah modalitas perseptual, misalnya sebuah penglihatan dialami juga dalam modalitas yang lain seperti pendengaran. Seseorang dapat mengecap bentuk, meraba bunyi, atau melihat angka dan huruf dalam warna. Sinestesia dikendalikan olehperaturan (rule governed), tidak terjadi secara acak begitu saja. Ada beberapa data-data yang menunjukkan bahwa beberapa orang memiliki sinestesia yang tidak wajar, mereka mengalami pengalaman-pengalaman sensorik yang saling tumpang tindih dengan hebat. Terdapat pula data-data yang meyakinkan mengindikasikan bahwa banyak orang mengalami sinestesia yang didalamnya citra-citra visual dan suara-suara yang saling jalin menjalin. Sinestesia dapat diukur, dan pernyataan-pernyataan yang benar dapat dibuat berdasarkan pengukuran-pengukuran tersebut.Bunyi-bunyi yang ditimbulkan oleh warna-warna terdengar sedemikian jernihnya sehingga (saya) sulit menemukan seseorang yang mencoba mengekspresikan warna kuning terang menggunakan nada-nada bas, atau mendeskripsikan sebuah danau yang gelap menggunakan nada-nada trable (nada-nada tinggi).~KandinskyDemikianlah sedikit uraian tentang sinestesia, semoga bermanfaat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun