Mohon tunggu...
Lailatul Nur Alfiah
Lailatul Nur Alfiah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Lailatul Nur Alfiah, biasa dipanggil Alfi. Saya Mahasiswi Program Studi S1 Ekonomi Pembangunan Universitas Negeri Malang.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengembangan Keterampilan dan Bakat Melalui Ekonomi Kreatif Sejak Dini Kepada Siswa

8 Mei 2024   06:10 Diperbarui: 8 Mei 2024   09:26 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siswa & siswi SDN Sumbersari II sesudah melakukan praktik membuat kerajinan tangan dari manik-manik (dokpri)

Jumat (03 Mei) kelompok 5 yang beranggotakan Lailatul Nur Alfiah, Hanum Devi Rahmawati, Mohammad Tegar Adidaya, dan Sonko Yusuf pada projek mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan yang diampu oleh bapak Dicky Arinta , S.Pd., M.Pd. Universitas Negeri Malang, melakukan kegiatan sosialisasi tentang Pengembangan Keterampilan dan Bakat Melalui Ekonomi Kreatif Sejak Dini “ Tangan Kecil Kreasi Besar” kepada siswa/siswi di sekolah SDN Sumbersari II. Sosialisasi ini dilakukan di kelas VI yang berjumlah 22 siswa/siswi.  

Kegiatan sosialisasi tersebut merupakan langkah yang sangat positif untuk memperkenalkan konsep-konsep ekonomi kreatif kepada generasi muda sejak dini. Melalui program "Tangan Kecil Kreasi Besar", siswa SDN Sumbersari II dapat belajar tentang pentingnya mengembangkan keterampilan dan bakat mereka secara kreatif, yang bisa menjadi landasan bagi masa depan mereka.

Perkenalan satu-satu dengan siswa/siswi (dokpri)
Perkenalan satu-satu dengan siswa/siswi (dokpri)
Dalam sosialisasi ini, kelompok 5 memberikan materi berupa pengertian ekonomi kreatif, jenis ekonomi  kreatif, dan juga contoh ekonomi kreatif. Contoh ekonomi kreatif ada desain, arsitektur, seni, dan kerajinan. Sesudah penjelasan materi, kemudian melakukan praktik yaitu membuat kerajinan tangan dari manik-manik menjadi aksesoris seperti gelang, cincin, dan lainnya. Tidak hanya membuat kerajinan tangan , tetapi melakukan penghiasan mading kelas bersama-sama. Tujuanya supaya kelas terlihat indah dan menambah wawasan bagi siswa/siswi.

Praktik pembuatan kerajinan tangan dari manik-manik dan siswa/siswi terlihat sangat antusias dalam proses pembuatan (dokpri)
Praktik pembuatan kerajinan tangan dari manik-manik dan siswa/siswi terlihat sangat antusias dalam proses pembuatan (dokpri)
Mading kelas VI sesudah dihias (dokpri)
Mading kelas VI sesudah dihias (dokpri)

Dengan demikian, sosialisasi ini tidak hanya memberikan pengetahuan kepada siswa, tetapi juga menginspirasi mereka untuk mulai mengembangkan potensi mereka sejak dini. Ini merupakan langkah penting dalam mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi tantangan di masa depan dan menjadi bagian yang aktif dalam pembangunan ekonomi kreatif di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun