Study Excursie 03 Desember 2024.Fakultas Ekonomi dan Bisnis ITB Ahmad Dahlan Lamongan dengan 3 armadanya sudah sampai di lokasi kedua, Solo Technopark. Di lokasi inilah kami kelompok 9 mulai menjalankan misi kami sebagai sebuah regu yang saling bekerja sama.
Pada artikel kali ini kami akan fokus pada satu tema "Ekosistem Bisnis Berkelanjutan pada Solo Technopark".
Solo Technopark, mungkin tidak asing lagi di telinga masyarakat Solo. Sebuah tempat menarik yang digunakan sebagai sarana pengembangan teknologi dan startup yang bertempat di Jl. Ki Hajar Dewantara No.19, Jebres, Kec. Jebres, Kota Surakarta, Jawa Tengah. Bukan sekedar gedung biasa, Solo Technopark adalah pusat inovasi tempat berkumpulnya orang-orang kreatif dan teknologi canggih. Di sini disediakan fasilitas lengkap untuk para pelaku startup. Mulai dari ruang kantor, laboratorium, sampai pelatihan untuk upgrade skill.
Jika bertanya mengapa dibutuhkan ekosistem bisnis berkelanjutan pada Solo Technopark, jelas sangat banyak jawabannya. Dengan adanya ekosistem yang inklusif, Solo Technopark dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi lokal melalui penciptaan lapangan pekerjaan dan pengembangan bisnis berbasis teknologi. Pada study excursie kali ini kami diberi banyak aksi nyata manfaat dari Solo Technopark. Tidak sedikit masyarakat sekitar yang menggunakan fasilitas yang ada pada tempat luar biasa ini. Hal tersebut tentu tidak perlu dipertanyakan seberapa besar dampak baik dari ekosistem yang kita bahas.Â
Ketika kami melakukan kunjungan di Solo Technopark kami melihat banyak sekali pihak yang terlibat terhadap jalannya ekosistem di sana. Jika kalian pergi ke surga milenial Solo ini, kalian akan melihat tulisan "Shopee" terpampang dari depan. Hal tersebut menujukkan bahwa Shopee telah menjadi mitra dan terikat pada ekosistem ini. Selain itu perusahaan lain seperti Bukalapak, Tokopedia, Huawei, Indosat, Acer dan J&T juga terlibat di sini. Selain perusahaan tersebut di atas jelaslah Pemerintah Kota Solo juga berperan aktif dalam jalannya ekosistem berkelanjutan di Solo Technopark.
Solo Technopark mulai dirancang dan dibangun pada tahun 2008 sebagai upaya untuk menjadikan Solo sebagai kota berbasis teknologi dan inovasi. Dalam perkembangan selanjutnya, fokus pada keberlanjutan bisnis semakin ditekankan, seiring dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya pengembangan bisnis yang memperhatikan dampak sosial dan lingkungan. Seiring waktu, Solo Technopark terus beradaptasi dengan kebutuhan dan tantangan yang muncul, membentuk ekosistem bisnis berkelanjutan yang lebih matang.
Solo Technopark menciptakan ekosistem bisnis berkelanjutan dengan menyatukan berbagai elemen penting, seperti dukungan bagi startup melalui bimbingan, kolaborasi dengan universitas dan lembaga riset untuk inovasi yang ramah lingkungan, serta mendorong penerapan teknologi yang efisien dan berkelanjutan. Selain itu, pemerintah daerah dan pusat turut berperan dengan menyediakan kebijakan yang mendukung pengembangan bisnis berbasis teknologi yang bertanggung jawab. Dengan pendekatan kolaboratif ini, Solo Technopark berhasil menciptakan ekosistem yang tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi juga memperhatikan kelestarian lingkungan dan kesejahteraan sosial.
Bagi kami, kunjungan ini merupakan salah satu pengalaman terbaik. Kami mendapatkan pembelajaran penting bagaimana cara menciptakan dampak positif melalui ekosistem yang terorganisir dengan baik. Disini kami menjadi tau bahwa keberlanjutan perusahaan bukan hanya soal keuntungan, namun juga tanggung jawab sosial dan lingkungan. Kami yakin Solo Technopark merupakan hasil aksi nyata kolaborasi yang kuat antar berbagai elemen yang dapat membawa perubahan besar menuju masa depan nasional (Kota Solo) menjadi yang lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
