Mohon tunggu...
Lailatul Munawaroh (Ella)
Lailatul Munawaroh (Ella) Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Mahasiswi jurusan Bahasa dan Sastra Arab IAIN JEMBER angkatan 2017

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Korupsi Kok Jadi Budaya?

19 Februari 2018   23:54 Diperbarui: 19 Februari 2018   23:58 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia adalah negara yang terdiri dari banyak suku bangsa, bahasa, serta budaya. Terutama budaya, budaya sangatlah penting untuk identitas atau ciri khas suatu negara.Dari sekian banyak budaya di negara Agraris ini, mengapa korupsi yang mereka jadikan budaya?? Padahal sudah jelas itu adalah perilaku yang buruk bahkan merendahkan derajat seseorang dihadapan sesamanya maupun Tuhan-Nya.

Korupsi diambil dari bahasa latin"Corruptio" atau "corruptus"  sedangkan dalam bahasa inggris"corruption","corrupt"  yang artinya kebusukan, keburukan, kebejatan, dan ketidak jujuran. Sedangkan di Negeri Jiran korupsi yaitu "resuah"dari bahasa Arab "risywah"(suap) secara terminologis berati pemberian yang di berikan kepada seseorang.

Korupsi banyak dilakukan pejabat atau orang-orang berpangkat. Seperti contohnya menteri Agama Indonesia yang terjerat korupsi Surya Dharma Ali sebagai tersangka kasus korupsi pengadaan barang dan jasa dalam penyelenggaraan haji tahun anggaran 2012-2013. Dari tahun ke tahun kasus korupsi bukannya menurun, justru malah bertambah padahal sudah jelas hasil dari korupsi bukanlah rejeki. Proses perubahan yang cepat, malas belajar, mau yang instan akhirnya mencari jalan pintas yaitu korupsi.

Apa jadinya jika Indonesia tetap berbudaya korupsi?. Korupsi jelas sekali berdampak tidak baik, seperti pelayanan publik yang buruk. Jika atasan bermasalah, sudah dipastikan berdampak juga pada bawahannya. Ekonomi biaya tinggi, serta Kolusi.

Kita sebagai mahasiswa generasi penerus bangsa jangan sampai membudidayakan korupsi, bahkan kita harus memusnahkannya. Kita hanya perlu melakukannya dari elemen yang terkecil yakni keluarga, jika dalam sebuah keluarga diajarkan norma-norma yang baik maka bisa dipastikan pada elemen yang cakupannya lebih luas itu semua juga akan di terapkan. Melakukan hal yang baik memang tidaklah mudah tapi pastinya memberi faidah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun