Dengan tipe skolastik spt ini, kita mendekatkan diri dengan sistem masuk kuliah di Barat.Di Barat, masuk kuliah tes dasarnya itu pakai tes skolastik. SAT (Scholastic Aptitude Test), meskipun terdengar mudah, tapi banyak juga loh yang gagal.
Alasan kedua kontra, dengan beberapa pemikiran seperti,"buat apa  berjuang dari kelas 10-12 ?!" Dia bilang nanti persaingan makin ketat, misal di jurusan favorit, kek misal manajemen, kedokteran, dan berbagai jurusan lain, bisa aja orang yang nilai mata pelajaran ekonomi, biologi, dan lainnya lebih jelek  keterima karena TPS nya bagus.
Kalau semuanya TPS aja terus ada orang yang gapunya dasar biologi, kimia, dan fisika tiba-tiba masuk kedokteran yang butuh pemahaman beberapa mata pelajaran. Kedokteran aja udah pake peraturan harus anak IPA. Teknik Informatika butuh pelajaran koding.
Misalkan anggaplah  ambil pendidikan fisika terus tesnya gak ada fisika terus yg nentuin kalau  memang layak ke jurusan fisika  itu dari mana ? Begitu pula dengan kedokteran yg seharusnya bisa biologi.
Selanjutnya bila mengurangi tingkat kecurangan, mengapa banyak oknum yang masih melakukan berbagai cara, seperti Kasus kecurangan tujuh calon mahasiswa USU yang mengikuti UTBK 2023, diduga adanya keterlibatan pihak bimbel EM.
Jadi, menurut kalian apakah memperbaiki atau memperburuk sistem masuk PTN di Indonesia?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H