Mohon tunggu...
Lailatul Khoiriyah
Lailatul Khoiriyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Menulis artikel kenangan di Kompasiana adalah cara indah untuk mengabadikan momen-momen berharga dalam hidup. Saya percaya bahwa setiap tulisan bisa menginspirasi perubahan positif. Dengan ini, saya berusaha menyampaikan ide-ide yang menggabungkan pengetahuan dan pengalaman hidup sehari-hari. Selain menulis, saya suka membaca, menikmati alam, dan bereksperimen dengan resep masakan. Melalui tulisan di Kompasiana, saya ingin berbagi pemikiran dan terlibat dalam diskusi yang membangun. Mari kita bersama-sama belajar dan tumbuh melalui kata-kata!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Masa Depan Kesehatan Mental: Blockchain dan AI sebagai Inovator Utama

17 September 2024   16:17 Diperbarui: 17 September 2024   16:23 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input Gambar AI dengan teknologi kesehatan mental masa depan. (sumber gambar: Freepik.com)

Masa Depan Kesehatan Mental: Blockchain dan AI sebagai Inovator Utama

Pemantauan kesehatan mental adalah salah satu tantangan utama di era modern, terutama mengingat stigma yang melingkupi gangguan kesehatan mental dan kebutuhan akan intervensi dini yang sering terlewatkan. Pada saat yang sama, beban penyakit mental seperti Alzheimer dan Parkinson terus meningkat, menyebabkan permintaan yang besar terhadap pemantauan kesehatan mental yang efektif dan terjangkau. Artikel yang ditulis oleh Shashank Srivastava, Kartikeya Kansal, Siva Sai, dan Vinay Chamola pada tahun 2024 dalam jurnal Digital Communications and Networks menawarkan solusi inovatif melalui kombinasi teknologi Hedera DAG, Internet of Medical Things (IoMT), dan kecerdasan buatan (AI). Pendekatan mereka memanfaatkan teknologi blockchain untuk memastikan keamanan data, IoMT untuk pengumpulan data secara real-time, dan model AI untuk mendeteksi pola awal penurunan kognitif.

Di sini, Hedera, sebuah teknologi terdistribusi berbasis Directed Acyclic Graph (DAG), menawarkan kecepatan transaksi yang lebih cepat dan skalabilitas yang lebih baik dibandingkan blockchain tradisional. Dengan akurasi sebesar 98% dari model pembelajaran mesin transformer yang digunakan dalam penelitian ini, artikel ini memberikan lompatan signifikan dalam pemantauan kesehatan mental, dibandingkan dengan metode tradisional yang hanya mencapai akurasi sekitar 67% (Srivastava et al., 2024). Ini menyoroti pentingnya menggabungkan teknologi baru untuk mengatasi keterbatasan pemantauan kesehatan mental saat ini, yang sering kali menghadapi masalah privasi dan kecepatan proses. Dengan lebih dari 30% peningkatan akurasi, solusi ini tidak hanya menyasar permasalahan teknis, tetapi juga mampu memperluas akses ke perawatan kesehatan mental yang lebih cepat dan aman.

***

Penggunaan teknologi Hedera DAG, IoMT, dan AI dalam pemantauan kesehatan mental bukan hanya sebuah inovasi teknis, tetapi juga langkah signifikan dalam menciptakan sistem kesehatan yang lebih efisien dan aman. Salah satu tantangan utama dalam pemantauan kesehatan mental adalah volume data yang sangat besar dan sensitivitas informasi pasien. Dengan teknologi IoMT, berbagai perangkat sensor seperti EEG dan monitor aktivitas dapat mengumpulkan data pasien secara real-time, termasuk pola tidur, aktivitas fisik, hingga sinyal otak. Data ini kemudian dianalisis oleh algoritma AI yang canggih, khususnya model transformer, untuk mendeteksi tanda-tanda awal gangguan kesehatan mental seperti depresi dan penurunan kognitif.

Artikel yang diterbitkan oleh Srivastava et al. (2024) menggarisbawahi bagaimana Hedera DAG dapat menjawab tantangan privasi dan keamanan data. Blockchain tradisional sering kali memiliki masalah skalabilitas dan kecepatan proses, terutama dalam sistem dengan volume data yang besar seperti dalam pemantauan kesehatan mental. Hedera, dengan mekanisme konsensus Hashgraph, mampu mempercepat proses transaksi dan meningkatkan skalabilitas sistem tanpa mengorbankan keamanan. Bahkan, Hedera dapat memproses ribuan transaksi per detik, jauh melebihi kapasitas blockchain tradisional seperti Ethereum yang terbatas pada sekitar 30 transaksi per detik.

Dengan implementasi Hedera, proses penyimpanan data kesehatan pasien menjadi lebih aman dan transparan. Setiap transaksi dalam sistem dicatat dalam ledger yang tidak dapat diubah, memastikan bahwa data pasien terlindungi dari manipulasi atau akses yang tidak sah. Hal ini penting, terutama dalam konteks kesehatan mental di mana privasi adalah hal yang sangat krusial.

Di sisi lain, AI memungkinkan analisis data besar ini secara lebih efisien. Dalam studi ini, model transformer digunakan untuk menganalisis data yang dikumpulkan dari perangkat IoMT. Hasil yang mereka dapatkan menunjukkan bahwa model AI ini mampu memberikan prediksi dengan akurasi hingga 98%, yang lebih unggul dibandingkan dengan model tradisional seperti logistic regression yang hanya mencapai akurasi sekitar 67%. Dengan kata lain, teknologi ini memungkinkan deteksi dini gangguan kesehatan mental, yang dapat mengurangi risiko kondisi yang semakin parah dan memastikan pasien mendapatkan perawatan yang tepat waktu.

Penggunaan AI dan Hedera dalam IoMT juga memiliki potensi untuk mengurangi biaya perawatan kesehatan mental. Menurut studi ini, biaya konsultasi online dapat dipangkas secara signifikan dibandingkan dengan metode konvensional, dengan waktu respons yang lebih cepat dan konsultasi yang lebih efisien, yang secara langsung meningkatkan aksesibilitas bagi pasien di berbagai wilayah.

***

Penerapan teknologi Hedera DAG, AI, dan IoMT dalam pemantauan kesehatan mental menawarkan terobosan yang sangat diperlukan di bidang kesehatan. Dengan kecepatan, keamanan, dan skalabilitas yang lebih baik, Hedera mampu melindungi privasi pasien sembari memastikan data ditransmisikan dan diproses secara efisien. Model AI, khususnya transformer, memberikan akurasi deteksi yang jauh lebih tinggi dibandingkan pendekatan tradisional, memungkinkan deteksi dini masalah kesehatan mental dengan persentase kesuksesan hingga 98%. Inovasi ini tidak hanya menjawab kebutuhan teknis, tetapi juga memperluas akses bagi mereka yang membutuhkan perawatan, mengurangi stigma, dan mempercepat intervensi.

Di masa depan, pengembangan lebih lanjut dengan mengintegrasikan teknologi lain seperti federated learning dan eksplorasi platform blockchain baru akan semakin memperkuat ekosistem pemantauan kesehatan mental yang lebih aman, andal, dan terjangkau, menciptakan peluang besar dalam transformasi sistem kesehatan global.

Referensi:

Srivastava, S., Kansal, K., Sai, S., & Chamola, V. (2024). Secure cognitive health monitoring using a directed acyclic graph-based and AI-enhanced IoMT framework. Digital Communications and Networks. https://doi.org/10.1016/j.dcan.2024.08.014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun