*** Â
Penelitian yang dilakukan oleh Hameed dan Sumari (2024) memberikan pandangan yang jelas bahwa mobile learning adalah solusi yang sangat potensial untuk mengatasi tantangan pendidikan di tengah konflik sipil. Meskipun teknologi ini mampu meningkatkan produktivitas dan fleksibilitas pembelajaran, adopsinya masih terhambat oleh kondisi infrastruktur yang buruk dan ketidakstabilan politik. Dengan 40% mahasiswa yang merasakan dampak langsung dari konflik terhadap pengalaman belajar mereka, jelas bahwa untuk suksesnya penerapan M-learning, diperlukan kerja sama antara institusi pendidikan dan pemerintah guna meningkatkan akses teknologi dan menciptakan lingkungan belajar yang lebih stabil.
Selain itu, temuan mereka juga menyoroti pentingnya kualitas desain dan alat komunikasi dalam mempengaruhi kepuasan dan niat pengguna untuk terus menggunakan teknologi. Dalam konteks yang penuh ketidakpastian seperti Irak, M-learning menawarkan harapan, namun kesuksesannya sangat bergantung pada bagaimana pemerintah dan universitas dapat beradaptasi dengan tantangan-tantangan yang ada. Dengan peningkatan infrastruktur dan dukungan teknis yang memadai, M-learning bisa menjadi kunci untuk mempertahankan kualitas pendidikan, bahkan di wilayah yang terdampak konflik.
Opini ini menegaskan pentingnya investasi jangka panjang dalam teknologi pendidikan untuk menciptakan sistem yang tangguh, terutama di negara-negara yang menghadapi ketidakstabilan.
Referensi
Hameed, A. G. A., & Sumari, P. B. (2024). Adoption and continued usage of mobile learning of virtual platforms in Iraqi higher education: An unstable environment. International Journal of Information Management Data Insights, 4, 100242. https://doi.org/10.1016/j.jjimei.2024.100242
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H