Pandangan Jarome Bruner tentang BelajarÂ
     Teori pembelajaran penemuan Bruner berfokus pada perkembangan kognitif siswa. Bruner percaya bahwa perkembangan bahasa memiliki dampak yang lebih besar pada perkembangan kognitif. Karena bahasa merupakan alat untuk membuka pengetahuan tentang dunia, Bruner mengidentifikasi tiga tahap perkembangan kognitif yang ditentukan oleh bagaimana individu memandang lingkungannya. Tahap pertama adalah tahap aktif, dimana individu melakukan aktivitas untuk mempelajari lingkungannya, tahap ini terjadi pada anak-anak berusia antara 5 dan 7 tahun. Tahap kedua adalah tahap simbolik, dimana individu memandang dunia melalui gambaran verbal visual, seperti saat memperkenalkan konsep piramida. Tahap ketiga adalah tahap simbolik, dimana ide-ide abstrak dipengaruhi oleh bahasa dan logika, seperti pengenalan tangga nada musik melalui jungkat-jungkit. Bruner berpendapat bahwa mengembangkan kemampuan kognitif siswa memerlukan proses transformasi informasi secara bertahap, menurut Bruner, proses transformasi informasi meliputi tiga tahap: pengumpulan informasi, pengolahan informasi melalui klasifikasi objektif, dan verifikasi atau pengecekan keakuratan informasi yang diproses. Teori pembelajaran eksploratif Bruner menekankan pentingnya pemahaman konsep, makna, dan hubungan melalui proses intuitif.
Teori Belajar Konstruktivistik Jerome BrunerÂ
     Teori pembelajaran konstruktivis Jerome Bruner juga dikenal sebagai teori pembelajaran penemuan.Menurut M. Hosnan (2014), ada empat poin utama yang terkait dengan teori Bruner, yaitu:Â
- Pertama, individu hanya belajar dan mengembangkan pikiran mereka ketika mereka menggunakan pikiran mereka.Â
- Kedua, dengan terlibat dalam proses kognitif dalam penemuan, siswa akan mendapatkan sensasi dan kepuasan intelektual yang merupakan imbalan intrinsik.Â
- Ketiga, satu-satunya cara bagi seseorang untuk mempelajari teknik dalam penemuan adalah memiliki kesempatan untuk membuat penemuan.Â
- Keempat, dengan membuat penemuan, itu akan memperkuat retensi memori.Â
Individu hanya belajar dan mengembangkan pikiran mereka ketika mereka menggunakan pikiran merekaÂ
- Poin ini menekankan pentingnya partisipasi aktif dalam proses pembelajaran.
- Siswa perlu terlibat dalam proses pembelajaran dengan menggunakan pikiran mereka untuk mengembangkan pemahaman mereka tentang materi pelajaran.Â
- Ini berarti bahwa pembelajaran pasif, seperti menghafal tanpa pemahaman, tidak efektif dalam teori Bruner.Â
Proses kognitif dalam penemuan memberikan hadiah intrinsikÂ
- Poin ini menyoroti pentingnya proses pembelajaran, bukan hanya hasil akhirnya.Â
- Ketika siswa terlibat dalam proses kognitif dalam penemuan, mereka mengalami sensasi dan kepuasan intelektual yang merupakan penghargaan intrinsik.Â
- Ini berarti bahwa proses pembelajaran itu sendiri dapat menyenangkan dan memuaskan bagi siswa.Â
Kesempatan untuk membuat penemuan sangat penting untuk teknik belajarÂ
- Poin ini menekankan pentingnya pembelajaran langsung dan eksplorasi.Â
- Siswa perlu memiliki kesempatan untuk membuat penemuan agar dapat mempelajari teknik secara efektif.Â
- Ini berarti bahwa guru perlu memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengeksplorasi dan bereksperimen dengan materi pelajaran.Â
Membuat penemuan memperkuat retensi memori:Â
- Poin ini menyoroti pentingnya pembelajaran aktif dalam retensi memori.Â
- Ketika siswa membuat penemuan, mereka secara aktif terlibat dalam proses pembelajaran, yang memperkuat retensi memori.
- Ini berarti bahwa siswa lebih cenderung mengingat apa yang telah mereka pelajari ketika mereka secara aktif terlibat dalam proses pembelajaran. Â
Menerapkan Teori Belajar BrunerÂ
Berikut beberapa cara penerapan prinsip teori Bruner dalam praktik pendidikan:
 1. Pembelajaran berdasarkan pengalaman: Bruner menekankan pentingnya pengalaman langsung dalam belajar, implementasi dapat berarti mengintegrasikan aktivitas langsung, eksperimen, dan studi kasus ke dalam kurikulum membiarkan siswa mengalami konsep secara langsung dapat meningkatkan pemahaman mereka.Â
2. Struktur materi pembelajaran: Bruner berpendapat bahwa materi pembelajaran harus disajikan dalam struktur yang terorganisir, artinya menyusun materi menjadi langkah-langkah atau konsep yang mudah diikuti siswa menggunakan kerangka konseptual atau peta pikiran dapat membantu siswa memahami hubungan antara konsep-konsep tersebut.
 3. Memberikan konteks: Bruner menekankan pentingnya memberikan konteks untuk informasi baru ini berarti mengaitkan konsep-konsep baru dengan pengalaman dan pengetahuan yang sudah dimiliki siswa, menunjukkan relevansi materi pelajaran dengan kehidupan sehari-hari siswa dapat meningkatkan minat mereka dalam pembelajaran.Â
4. Pembelajaran Kolaboratif: Teori Bruner mendukung pembelajaran kolaboratif di mana siswa bekerja sama dalam kelompok untuk memecahkan masalah atau mengeksplorasi konsep ini menciptakan lingkungan di mana siswa dapat saling mendukung, bertukar ide, dan membangun pemahaman bersama.
5. Menggunakan narasi dan cerita: Bruner percaya bahwa orang cenderung memahami dan mengingat informasi melalui cerita oleh karena itu, penggunaan cerita, contoh, dan perbandingan dalam pembelajaran dapat membantu siswa menghubungkan informasi dengan konteks yang lebih luas dan memudahkan pemahaman mereka.Â
6. Menjamin kemandirian dalam belajar: Teori Bruner juga menekankan pentingnya memberikan siswa kendali atas pembelajarannya sendiri guru dapat memberikan proyek pembelajaran mandiri di mana siswa dapat mengeksplorasi topik yang mereka minati, sehingga memungkinkan mereka mengembangkan minat dan keinginan untuk belajar.Â
7. Penilaian Formatif: Dalam konteks penilaian, pendekatan formatif yang dianjurkan oleh Bruner mencakup umpan balik berkelanjutan yang membantu siswa memahami kemajuan mereka, guru dapat menggunakan berbagai teknik penilaian formatif, seperti diskusi kelas, tugas proyek, atau tes singkat, untuk memahami seberapa baik siswa memahami materi. Penerapan prinsip-prinsip ini dalam pendidikan dapat menciptakan lingkungan belajar yang mendukung, memotivasi, dan menginspirasi siswa untuk mencapai pemahaman subjek yang mendalam dan berkelanjutan.
Refrensi:
Implikasi Teori Pembelajaran Jerome Bruner Dalam Nuansa Pendidikan Modern. Millah, ed(khus), 55--69. https://doi.org/10.20885/millah.ed.khus.art3
Implementasi Teori Belajar Konstruktivistik Jerome Bruner dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 9 Yogyakarta. Islamika, 3(1), 21--37. https://doi.org/10.36088/islamika.v3i1.917Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H