Mohon tunggu...
Humaniora Pilihan

Predator Anak di Indonesia

24 April 2018   07:39 Diperbarui: 24 April 2018   08:44 466
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Fenomena kekerasan fisik di Indonesia semakin merajalela, kasusnya pun banyak yang terbengkalai karena lambatnya penyelidikan pihak kepolisian. Banyak kasus kekerasan yang melibatkan anak dibawah umur sebagai korban dan pelakunya adalah orang dewasa.

Kodratnya orang dewasa sebagai pelindung anak-anak tetapi dizaman yang semakin maju dan semakin cangkihnya media social para orang dewasa menjadikan anak-anak dibawah umur sebagai pelampiasan nafsu dan juga amarah.

Masih ingatkah dengan kasus yuyun (14 tahun) yang diperkosa oleh 14 orang lelaki yang saat itu dalam keadaan mabuk setelah berpesta tuak disalah satu rumah tersangka.

Kronologisnya saat itu yuyun (sang korban) pulang sekolah dengan memakai seragam merah putih dengan membawa taplak meja dan bendera merah putih untuk ia cuci agar pada saat upacara terlihat bersih.

Namun malang nasib yuyun saat ia dalam perjalanan pulang, ditengah perjalanan yang saat itu suasana jalanan Nampak sepi ia bertemu dengan segerombolan pemuda yang sedang mabuk.

Seketika muncul fikiran bejat tersangka kepada yuyun. Tanpa pikir panjang kepala yuyun dipukul dengan kayu dan juga pelaku mencekik leher yuyun, kedua kaki dan tangan yuyun diikat dengan tali lalu mereka secara bergantian memperkosa yuyun yang saat itu tidak berdaya.

(Yuyun 14 tahun)

Yuyun yang saat itu sangat tidak berdaya seketika meninggal saat diperkosa. Untuk menghilangkan jejak tersebut sang pelaku membuang jasad yuyun ke jurang yang tidak jauh dari tempat kejadian dan menutupinya dengan dedaunan, dan para pelaku meninggalkan jasad tersebut dengan perasaan tak berdosa.


Dua hari setelah kejadian jasad yuyun ditemukan oleh seorang pencari kayu bakar dalam kondisi setengah bugil tertutup daun pakis dan dengan bekas luka cekikan dileher. Dengan posisi badan tertelungkup dan tangan terikat keatas.

(Jasad yuyun)

Penyebab maraknya kekerasan seksual terhadap ini dipicu karena rendahnya pendidikan para tersangka dan juga pengangguran.

Tersangka yang melakukan kekerasan seksual terhadap yuyun adalah seorang pengangguran sehingga mereka kurang mempunyai aktifitas lalu munculah keinginan melakukan pesta miras dan memperkosa yuyun.

Mirisnya tersangka pemerkosaan ada yang masih dibawah umur atau masih berada dibangku sekolah. Pemerintah harus menyikapi serius kasus kekerasan seksual yang terjadi pada anak-anak pada akhir-akhir ini.

Karena apa kalau hal ini terus terjadi akan menyebabkan kesenjangan masyarakat dan menyebabkan anak-anak mengalami trauma bahkan memakan korban kembali.

Solusi dari permasalahan yang sedang terjadi ini adalah dengan mengadakan sosialisasi kepada pemuda-pemuda pengangguran ataupun pemerintah membuka lapangn pekerjaan sehingga mengurangi angka pengangguran.

Seyogyanya seorang anak itu harusnya disayangi, dilindungi agar anak merasa aman dari bahaya dunia luar yang mengancamnya.

Maka dari itu kita sebagai generasi muda-mudi penerus bangsa, marilah kita ciptakan Negara Indonesia ini sebagai Negara yang bebas akan kekerasan fisik Negara yang melindngi kaum-kaum yang lemah, Negara yang memiliki SDM manusia soleh dan solehah yang bebas akan kekerasan seksual.

Tingkatkan kualitas keimanan kita dengan selalu beribadah dan mendekatkan diri kepada Tuhan YME.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun