Semarang - Produktivitas lahan di suatu daerah dapat ditingkatkan guna dinikmati keindahannya dan untuk dimanfaatkan sebagai lahan tanam beberapa tanaman yang dapat digunakan untuk olahan. Selain memanfaatkan lahan sempit yang ada di samping jalanan sekitar Danau Jatisari, Kelurahan Jatisari, Kecamatan Mijen, Kota Semarang, Jawa tengah.Â
Terdapat pula beberapa unit perumahan kosong yang tidak berpenghuni dan dapat dikatakan unit terbengkalai sebagai lahan untuk menanam cabai, sereh, singkong, dan beberapa tumbuhan yang dapat digunakan sebagai bumbu dapur lainnya.
Setiap unit perumahan yang ada memiliki ukuran dengan beberapa variasi, seperti 60 m² atau memiliki tipe 21, 27, 36, dan 45 serta termasuk dengan lahan yang tersisa, yang tidak terlalu luas itu dapat menjadi sumber tanaman yang ada dikala stok cabai yang mereka miliki habis.Â
Penanaman beberapa tanaman di samping jalan tersebut dilakukan selain karena setiap unitnya sudah terbangun hingga terdapat beberapa unit yang memang tidak menyisakan lahan yang dapat digunakan sebagai tempat budidaya tanaman, sehingga beberapa warga yang memiliki keinginan untuk berkebun akhirnya memanfaatkan lahan tersebut. Tanaman yang dibudidayakan untuk dimanfaatkan sebagai olahan atau dinikmati keindahannya mereka dapatkan dari membelinya di toko bibit dan ada juga yang diambil dari tempat yang memiliki ketersediaan tumbuhan yang berlimpah.
Suasana perkotaan yang bangunan bangunan perumahannya cenderung berdekatan antar unit membuat udara di lingkungan terkadang terasa pengap dan dengan adanya tanaman di sekitar hunian, dapat memperbaiki udara di lingkungan tersebut dengan tenaga yang dikeluarkan tidak begitu banyak. Sadar akan adanya keterbatasan lahan, seluruh kalangan masyarakat dapat mengusahakan pemanfaatan lahan yang ada meskipun terdapat tantangan dan membutuhkan strategi, baik dalam tata letak ataupun media penanamannya.
Dengan begitu, masyarakat dapat berinovasi dalam memanfaatkan kesempatan yang ada sebagai alternatif usaha sehingga dapat meningkatkan nilai perekonomian dalam tingkatan produksi rumah tangga. Mahasiswa pun dapat mengambil peran aktif dalam membudidayakan tanaman yang berpotensi bernilai jual dan bermanfaat bagi banyak orang dari ilmu yang didapatkan sewaktu menuntut ilmu di univerisitas.Â
Ibu-ibu rumah tangga pada setiap RT memiliki kegiatan yang diadakan setiap satu bulan sekali juga mencanangkan pembuatan taman toga atau taman tumbuhan obat keluarga yang dapat menjadi sarana atau memicu gerakan membudidayakan beberapa tanaman yang dapat menjadi obat.
Contohnya seperti penanaman sayur secara hidroponik dengan media air yang beberapa waktu lalu sempat ramai diperbincangkan. Seperti beberapa rumah yang tidak memiliki lahan sisa lagi dapat menggunakan media ini untuk tetap menanam sayuran yang dapat dipanen dalam kurun waktu kurang lebih 3 bulan hanya berbekal box yang berukuran tidak terlalu besar sehingga dapat menghemat ruang. Media tanam juga dapat disusun secara vertikal ataupun horizontal yang sesuai dengan keinginan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H