Mohon tunggu...
Lailatul Usriyah
Lailatul Usriyah Mohon Tunggu... Guru - Dosen UIN K.H. Achmad Siddiq Jember

sebaik baik manusia yang bermanfaat bagi manusia lainnya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kisah Inspiratif Menuju Doktor

9 Februari 2022   15:27 Diperbarui: 9 Februari 2022   15:39 711
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dr. Lailatul Usriyah, M.Pd.I saat wisuda | dok pri.

Rezeki Mencarimu sebagaimana upaya engkau mencarinya

Oleh:

Dr. Lailatul Usriyah, M.Pd.I

Kisah menjadi seorang doktor ternyata tidaklah mudah, sebab banyak hal yang harus dilalui. Perjuangan keras terus dibutuhkan agar bisa mencapai apa yang menjadi cita-cita dan harapan. Tahap demi tahap dilalui dengan penuh semangat, walaupun rasa malas terkadang juga datang menghantui. Akan tetapi saya berusaha bagaimana caranya menepis rasa malas itu, supaya cita-cita terbesar itu bisa terwujud.

Dibalik setiap kesuksesan pasti selalu ada proses dan lika liku kisah dalam mencapainya. Tak beda jauh, dalam belajar dan menuntut ilmu juga diwarnai dengan pasang surut problematika yang mengiring perjalanannya.  

Tidak bisa dipungkiri untuk menjadi doktor tidak mudah seperti membalikkan tangan. Perlu perjuangan dan berbagai strategi untuk menggapainya. Niat saja tidak cukup tapi perlu kerja keras dan kerja cerdas. 

Begitu pula yang saya alami saat mencapainya. Tahap awal pendaftaran waktu itu saya ikut program Mora mengambil di IAIN Tulungagung yang ada program studi Manajemen Pendidikan Islam agar linear dengan pendidikan sebelumnya. Tiba waktu pengumuman ternyata nama saya Lailatul Usriyah dari IAIN Jember tidak tercantum. 

Beberapa bulan kemudian ada telpon dari direktur Pascasarjana yaitu Prof. Dr. H. Miftah Arifin M.Ag. yang mengatakan bahwa hari ini ada ujian Program Doktor di IAIN Jember dan saya harus segera masuk ruangan karena sudah berlangsung beberapa menit sebelumnya. 

Dengan perasaan bingung karena merasa tidak mendaftar, saya datang ke ruangan Wakil Direktur Dr. Imam Machfudi yang ternyata di dalam ruangan sudah menunggu Direktur, Prof. Dr. H. Miftah Arifin M.Ag dan Kaprodi MPI Bapak Dr. H. Aminullah M.Ag yang kemudian diantar ke lantai 3 oleh pak Imam Machfudi untuk mengikuti ujian tulis bahasa arab dan bahasa inggris sampai jam 12.00 dilanjut ujian lisan pengujinya yaitu kaprodi MPI Dr. H. Aminullah M.Ag. berupa baca tulis Al-Qur'an  waktu itu yang saya tulis surat Waqi'ah dan proposal disertasi dalam sekejap saya print proposal penelitian yang dulu saya ajukan sambil nunggu giliran tiba. Masih dalam perasaan bingung dan gundah malam harinya ada telpon dari bu Rektor IAIN Jember Dr. Erma Fatmawati disuruh datang kerumahnya. 

Setelah saya sampai ternyata disana sudah ada teman teman yang lolos program Mora yaitu Nur Afandi,  Moh. Anwar, Ubaidillah dan Rosyid yang kemudian memberikan sumbangan uang  senilai dua jutaan per orang sehingga terkumpul 8 juta untuk pembayaran SPP. Dengan perasaan bingung dan bahagia akhirnya saya paham bahwa saya telah didaftarkan oleh Rektor dan juga ditanggung  biaya SPP sama teman teman yang lolos mora selama perkuliahan.

Alhamdulilah tiba waktu pengumuman langsung membuka web pengumuman pascasarjana IAIN Jember, tertera  nama Lailatul Usriyah lulus pada Program Studi Manajemen Pendidikan Islam  Pascasarjana IAIN Jember pada tahun angkatan 2018 dilanjutkan dengan daftar ulang yang menurut saya membutuhkan uang yang tidak sedikit meski di kampus ini paling murah dari perguruan Tinggi lainnya tapi menurut saya cukup berat. 

IAIN Jember saat ini sudah beralih menjadi UIN KHAS Jember sesuai Perpres nomor 44 Tahun 2021 untuk program Doktor ada 3 program studi yaitu Pendidikan Agama Islam, Manajemen Pendidikan Islam dan Studi Islam.

HP berdering pada saat ada kegiatan di Gedung Kuliah Terpadu ternyata awal kuliah masuk yaitu matrikulasi yang saat itu teman --teman baru saya sudah ada di dalam kelas waktu itu yang menelpon Ibu Prof. Dr. Hj. Mukni'ah, M.Pd.I saat itu menjabat sebagai Ketua Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah untuk S2 Pascasarjana IAIN Jember yang saat ini menjabat sebagai Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN KHAS Jember.

Matrikulasi berlalu kami mengenal pimpinan pascasarjana, dosen dan budaya yang ada di Pascasarjana IAIN Jember dilanjutkan dengan perkuliahan pada hari jum'at dan sabtu. 

Selama perkuliahan suka dan duka kita lalui bersama kami berjumlah sepuluh mahasiswa berasal dari berbagai kota yang paling jauh dari IAIN Lhokseumawe yaitu Fauzan Ahmad Siregar kemudian dari Madura Miftahol Arifin, Malang Sarqowi, Situbondo Abdul Hamid, STIS Abu Zairi Bondowoso K. Holid dan Zainul Arifin dan dari Jember ada Ahmad Munir dari Universitas Jember, Faiz Azizi dan Muhammad Muslim dari Kasi Bimas Kementerian Agama daerah asal juga dari Madura yang sekarang menjabat sebagai Kepala Kementerian Agama Kabupaten Lumajang dan saya sendiri asli Banyuwangi yang merupakan satu-satunya perempuan. 

Karena satu-satunya perempuan saya selalu membawakan nasi, rujak manis, kue dan air minum mengingat mereka jaraknya cukup lumayan hanya ada 1 anak yang kos standby di kampus yaitu dari IAIN Lhokseumawe. (bersambung).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun