Budidaya sawah tambak di Lamongan dilakukan pada saat musim hujan atau awal musim hujan. Tipe budidaya sawah tambak yang ada di Kabupaten Lamongan menggunakan tipe rotasi bergilir yang memiliki interval waktu pemeliharaan ikan saat musim hujan. Tipe rotasi bergilir (Sequential/Alternate farming) adalah metode pertanian dengan spesies air dibudidayakan setelah panen padi di lahan yang tergenang air tanpa menghilangkan tunggu padi. Penumbuhan pakan alami sejauh ini di Kabupaten Lamongan menggunakan pupuk anorganik. Dinas Perikanan dan kelautan Kabupaten Lamongan (2022) menyampaikan bahwa adanya Permentan No. 41 Tahun 2021 terkait HET (Harga Eceran Tertinggi) pupuk bersubsidi serta tidak tercantumnya alokasi pupuk subsidi untuk sektor perikanan tahun 2022. Alternatif yang dapat dilakukan yakni pengaplikasian pupuk organik guna tetap meningkatkan produktivitas budidaya sawah tambak di Kabupaten Lamongan. Pembuatan pupuk organik dapat memanfaatkan sumberdaya alam lokal diantaranya yaitu jerami padi, eceng gondok dan jeroan ikan yang dapat digunakan sebagai bahan Pupuk Organik Cair (POC).Â
Pupuk organik cair merupakan salah satu jenis pupuk yang berasal dari fermentasi bahan organik. Hasil fermentasi dari bahan organik tersebut dapat menghasilkan lebih dari satu unsur hara. Pembuatan pupuk organik dapat memanfaatkan sumberdaya alam lokal berupa limbah organik sebagai bahan Pupuk Organik Cair (POC). Limbah organik ini terdiri atas berbagai macam sumber, termasuk limbah pertanian seperti jerami padi, gulma eceng gondok, dan jeroan ikan. Jerami padi merupakan limbah organik yang kaya akan nutrisi. eceng gondok memiliki berbagai nutrien yang penting bagi mikroalga seperti protein sebesar 11,2% dan fosfor (P) total 0,0011%. limbah jeroan ikan nila mengandung nutrien tinggi meliputi protein yang tinggi berkisar antara 36-57%. pengaplikasian ketiga bahan tersebut dengan ditambahkan probiotik sebagai aktivasi bakteri mampu digunakan sebagai pupuk organik cair yang dapat menumbuhkan pakan alami pada kolam ikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H