INGIN PUTUS ASA
Mulut yang selalu membisu
Ingin berteriak sekeras badai
Apalah daya manusia lemahÂ
Suara malah tercekat gelisah
Ingin menangis mengalirkan darah
Kenapa tak ada yang menetes
Peluh jiwa tak kunjung sirna
Mata tersiksa karena dosa
Apakah buta menjadi solusi
Banyak dengar tanpa peduli
Hanya menambah siksa batin
Detik berlalu melompati sukma
Sedang buta selalu hadir
. . . . . . . . . . .Â
Bukan semesta yang salah
Semua dicipta dengan rapiÂ
Berjuta hikmah bagi yang paham
Salahmu karena kau bodoh
Jangan salahkan semesta
Apalagi Tuhan penuh bijaksana
Kamulah yang terlalu pemalas
Sibuk menggerutu tentang hidup
Banyak berkata tanpa makna
Menyiakan waktu tanpa pahala
Tak sadarkah itu sia-sia
. . . . . . . . . . . . .Â
Kelabu malam beranjak menyelimuti
Pepohonan rindang tapi sunyi
Udara hangat mendadak terhenti
Gerangan apa yang terjadi
Rasa takut itu kembali mencekam hati
Bukan tak tahu jawaban atas ini
Ntah kenapa hidupku terlalu sepi
. . . . . . . . . . . . . .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H