Mohon tunggu...
Laila Puspita
Laila Puspita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Prodi PGSD Semester 1 Universitas Peradaban Bumiayu

Hobi banyak, salah satunya menulis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Inovasi Daun Melinjo Jadi Topping Mie Ayam

16 Januari 2023   08:29 Diperbarui: 16 Januari 2023   08:42 572
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Laila Puspita Ramadhani

UNIVERSITAS PERADABAN

Glempang, Pagojengan, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah

Melinjo merupakan tanaman berbiji terbuka yang memiliki berbagai macam manfaat dan khasiat bagi kesehatan tubuh. Melinjo juga disebut sebagai tanaman serba guna dan hampir seluruh bagian tanaman ini dapat dimanfaatkan, baik mulai dari biji, kulit dan daun mudanya. Seperti emping yang terbuat dari biji melinjo, masakan sayur jaket terbuat dari kulit melinjo, dan daun muda pohon melinjo bisa dijadikan campuran pada masakan.

National Tropical Botanical Garden (NTBG), menyatakan bahwa Melinjo (Gnetum gnemon L.) termasuk pohon berdaun hijau yang dapat tumbuh mencapai 8-15 meter.

United States Department of Agriculture (USDA), juga menyatakan bahwa Gnetum gnemon diklasifikasikan sebagai Kingdom (Plantae atau Tumbuhan), Subkingdom (Tracheobionta atau Tumbuhan berpembuluh), Superdivisi (Spermatophyta atau Nenghasilkan biji), Divisi (Gnetophyta), Kelas (Gnetopsida), Ordo (Gnetales), Famili (Gnetaceae), Genus (Gnetum L.), Spesies (Gnetum gnemon L.).

Dari beberapa penjelasan yang sudah dijelaskan, melinjo merupakan tanaman yang dapat tumbuh mencapai 8-15 meter bahkan bisa lebih dengan berbagai macam manfaat dan khasiat untuk kesehatan tubuh. Daun melinjo juga disebut sebagai tanaman yang serba guna, bisa diolah baik sebagai masakan ataupun makanan ringan. Daun melinjo diklasifikasikan sebagai Plantae, Tracheobionta, Spermatophyta, Gnetophyta, Gneptosida, Gnetales, Gnetaceae, Gnetum L, dan Gnetum gnemon L.

Manfaat Melinjo

Menurut Sunarto pada tahun 1997, menyatakan bahwa bahan makanan yang berasal dari tanaman melinjo mempunyai kandungan gizi yang tinggi. Di mana dengan komposisi Energi (111kkal), Protein (4,5g), Karbohidrat (20,7g),  Lemak (1,1g), Kalsium (117mg), Fosfor (179mg), Zat Besi (2,6mg), Vitamin B1 (0,07mg) dan Vitamin C (7mg). Dengan adanya kandungan gizi yang tinggi dalam tanaman melinjo dapat memberikan manfaat bagi kesehatan untuk mencegah sakit asam urat, seperti pada kulit melinjo memiliki kandungan senyawa yang dapat menurunkan kadar asam urat dalam tubuh.

Menurut website klikdoter yang ditulis oleh dr.Valda Garcia, 07 Desember 2021 daun melinjo juga memiliki beberapa manfaat yang baik untuk kesehatan.

Antioksidan, gnetum gnemon alias melinjo merupakan tanaman yang berasal dari Asia Tenggara dan pulau-pulau yang berada di sekitar Samudera Pasifik yang memiliki kadar antioksidan yang tinggi. Antioksidan flavonoid dalam daun melinjo dapat membantu menjaga kadar gula darah. Zat flavonoid yang dikandungnya bisa mengikat radikal bebas sehingga stres oksidatif bisa berkurang. Antioksidan yang dikandungnya juga mampu membantu menangkal radikal bebas sehingga bisa mencegah terjadinya penuaan dini, dan dapat mempercepat penyembuhan peradangan gusi.

Kaya nutrisi, daun melinjo mengandung protein, serat, kalium, fosfor, kalsium, zat besi, vitamin A, dan magnesium yang bisa membantu memenuhi kebutuhan nutrisi-nutrisi pada tubuh. Nutrisi yang ada di dalamnya juga mampu menjaga daya tahan tubuh agar tetap baik, dapat menjaga metabolisme tubuh sehingga organ dalam tubuh dapat berfungsi dengan baik. Kandungan serat pada daun melinjo juga dapat membuat sistem pencernaan bekerja menghancurkan makanan dengan maksimal, bahkan daun melinjo juga dapat meningkatkan kadar kolesterol baik dalam tubuh dan juga bisa membantu meredakan diare. Namun, pada kondisi diare yang parah, jangan hanya mengandalkan daun melinjo, tetapi juga tetap mengonsumsi oralit untuk mengganti cairan tubuh yang hilang.

Topping Mie Ayam

Adanya perkembangan zaman yang cepat, banyak sekali orang-orang yang mempunyai daya inovasi dan kreasi yang tinggi dalam mengolah sebuah makanan, salah satunya yaitu Mie Ayam. Mie Ayam merupakan makanan khas Indonesia yang sudah ada sejak tahun 1830-an pada saat masa penjajahan Belanda. Mie Ayam juga menjadi salah satu makanan yang disukai oleh banyak orang, mulai dari kalangan anak-anak hingga orang dewasa.

Kemajuan zaman yang sangat pesat menjadi daya berpikir kreatif dan inovatif seseorang juga ikut meningkat. Yang mana ada salah satu warga Banyumas tepatnya di Desa Pandansari, Kecamatan Ajibarang mempunyai inovasi pengolahan maupun penyajian dalam menjual Mie Ayam menjadi makanan yang berbeda dengan Mie Ayam pada umumnya. Di mana Mie Ayam ini ditambah dengan topping yang berbeda yaitu Daun Melinjo.

Warung Mie Ayam Babak Belur Ibu Astati, inilah warung yang menjual Mie Ayam dengan topping daun melinjo. Pemilik warung Mie Ayam ini bernama Ibu Astati, sesuai dengan nama warungnya yaitu Mie Ayam Babak Belur Ibu Astati. Warung milik Ibu Astati ini memang baru beberapa bulan buka, tepatnya pada tanggal 14 Oktober 2022. Tetapi sudah memiliki omset yang cukup besar. Omset yang didapat berkisaran antara Rp. 300.000 sampai Rp. 500.000 perhari. Dalam hitungan perbulan omset yang didapat berkisaran sampai Rp. 4.000.000, tergantung seberapa laku dalam perharinya.

Warung Mie Ayam Ibu Astati juga terdapat beberapa menu Mie Ayam dengan topping dan porsi yang berbeda, di antaranya Mie Ayam Hemat topping semur ayam, kacang, cesin, dan daun melinjo dengan harga Rp. 7.000, Mie Ayam Sedang topping bakso, semur ayam, kacang, cesin, dan daun melinjo dengan harga Rp. 10.000, dan menu yang paling favorit yaitu Mie Ayam Babak Belur topping ceker, bakso, semur ayam, kacang, cesin, dan daun melinjo dengan harga Rp. 12.000. Tidak kalah dengan harga dan porsinya, rasa pun juga memiliki rasa yang enak dengan aroma kuah yang dicampur dengan rempah-rempah. Mie Ayam milik Ibu Astati ini juga memiliki ciri khas pada kuah yang dicampur dengan rempah-rempah, berbeda dengan yang biasanya yang hanya sebatas kuah saja.

Inovasi ini menjadi pusat perhatian, terutama pada menu favorit yang banyak diincar oleh masyarakat yang ingin mencobanya. Harga yang terbilang murah dengan porsi yang banyak dan ditambah topping yang melimpah menjadi alasan kenapa menu favorit itu dinamakan dengan Mie Ayam Babak Belur. Alasan dibalik adanya inovasi tersebut karena ingin memiliki sesuatu hal yang berbeda dari pada yang lainnya. Yang mana pada umumnya Mie Ayam memakai sayur cesin sebagai campuran topping, tetapi Ibu Astati menjadikan daun melinjo sebagai tambahan topping. Dan daun melinjo yang digunakan pun harus daun yang masih muda. mSangat unik memang ide dari Ibu Astati ini dan tidak banyak orang juga yang bisa memiliki pemikiran kreatif seperti ini.

Keunikan ini sangat menjadikan orang-orang tertarik untuk mencobanya. Apalagi dengan kuah yang dicampur dengan berbagai macam rempah-rempah sangat menggugah selera. Dengan topping daun melinjo dan porsi yang banyak juga membuat dagangan Ibu Astati ini laku keras. Seperti yang kita tahu juga, daun melinjo biasanya dicampur pada sayuran lodeh terong maupun sayur asam, tetapi Ibu Astati ini memiliki inovasi untuk menjadikannya sebagai campuran topping pada Mie Ayam jualannya. Tidak heran memang, jika hal ini bisa menarik perhatian banyak orang. Karena di daerah Pandansari ini belum ada yang menjualnya dan bahkan dalam satu kecamatan pun tidak ada yang menjualnya.

Adanya kemajuan teknologi sekarang, sangat mudah untuk mencari referensi dan informasi yang dapat membantu banyak hal untuk kita dan sangat mudah juga untuk menyebarluaskan informasi yang kita buat. Hal ini juga di manfaatkan oleh Ibu Astati untuk selalu mempromosikan jualannya lewat media sosial, baik lewat WhatsApp, Instagram, Facebook dan media sosial lainnya.

Inovasi seperti yang dimiliki Ibu Astati ini pantas untuk dijadikan motivasi bagi kita semua agar berani untuk mencoba hal-hal baru dengan ciri khas dan keunikan tersendiri. Karena tidak menutup kemungkinan, bahwa kesuksesan itu akan tercapai tergantung seberapa besar kita berusaha dan mencoba.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun