Mohon tunggu...
Laila Nur Fitria
Laila Nur Fitria Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

"Lakukan apapun yang ingin kamu lakukan, impianmu adalah milikmu sendiri. Jangan perdulikan apa yang orang pikirkan tentangmu"

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Apa Hubungan Otak dengan Area Broca dan Area Wernicke? Yuk Cari Tau Si Pemroduksi Bahasa

8 Mei 2022   02:23 Diperbarui: 11 Mei 2022   18:56 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Bahasa merupakan alat atau media komunikasi yang digunakan oleh manusia dalam berinteraksi dengan orang lain. Bahasa juga seringkali disebut dengan simbol, lambang, ataupun bunyi yang di hasilkan untuk menjelaskan suatu makna dalam mendekrispsikan apa yang akan diucapkan/ diekspresikan. Bahasa dan otak manusia dikatakan memiliki hubungan yakni bahasa merupakan ide dalam membentuk suatu pikiran, begitupun sebaliknya oatak dalam hal ini juga membentuk apa yang dipikirkan atau bahasa yang di hasilkan.

Hai teman- teman semuanya, alhamdulillah kita telah melewati hari lebaran ied fitri. Semoga semuanya dalam keadaan sehat agar bisa terus berjumpa kembali untuk bersama-sama belajar mengenai otak manusia yang menyimpan segala teka-teki yang harus di ungkap kebenaran serta faktanya.  Jika kita sebelumnya telah membahas mengenai otak manusia serta intelegensinya. Nah, kali kita akan memperdalam tentang otak dan bahasa. Apakah antara keduanya saling berhubungan?? Serta kita akan mengulas mengenai broca area serta wernicke area, yuk kita cari tahu bersama dan simak materi berikut ini.

Manusia merupakan salah satu makhluk yang diciptakan dengan keistimewaannya oleh tuhan kita yaitu Allah SWT. Salah satu organ yang dimiliki oleh manusia yakni pada tubuh kita adalah otak. Otak memiliki kendali serta fungsi yang sangat besar dalam mengatur segala apa yang terjadi pada tubuh kita. Selain itu, dalam hal ini otak juga berfungsi dalam pengaturan berbahasa. Sebelum kita membahas lebih jauh mengenai hal tersebut, taukah kalian apa yang dimaksud dengan bahasa?

Bahasa dapat dikatakan merupakan suatu ungkapan yang mengandung maksud untuk menyampaikan sesuatu kepada oranglain. Sesuatu yang dimaksudkan oleh pembicara tersebut agar bisa dipahami serta dimengerti oleh pendengar atau lawan bicara melalui bahasa yang diungkapkan. Dari masa ke masa berbagai pengertian tentang bahasa telah dikemukakan oleh para ahli. Bloom&Lahey mengungkapkan bahasa adalah suatu kode di mana gagasan atau ide tentang dunia/lingkungannya diwakili oleh seperangkat lambang yang telah disepakati bersama untuk melangsungkan komunikasi. Selain itu, dalam hal ini bahasa juga merupakan sarana dimana seseorang dapat mengungkapkan ide, konsep atau perasaannya dengan menggunakan seperangkat lambang yang telah disepekati bersama.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, serta mengindentifikasikan diri. Pendapat lainnya yakni Gorys Keraf mengungkapkan bahwa bahasa adalah alat untuk berkomunikasi satu sama lain dan berupa simbol bunyi yang berasal dari alat pengucapan yang dimiliki oleh manusia. 

Bahasa dapat dikatakan sebagai bagian yang cukup penting dari kehidupan manusia. Karena dengan bahasa manusia dapat menjalankan perannya menjadi makhluk sosial dengan berkomunikasi dan terhubung sesama manusia. Akan tetapi bahasa merupakan suatu hal yang kompleks, mengapa demikian? karena sesuatu hal yang kompleks membutuhkan arsitektur saraf yang cukup rumit dalam menangani hal tersebut.

Bahasa pada umumnya dianggap sebagai suatu hal yang universal dan unik untuk seluruh manusia. Dalam hal ini hebatnya bayi, bahasa utama mereka adalah hanya mengenal orang yang ada terdekatnya saja, tidak memerlukan suatu pengajaran yang khusus. Namun berbeda dengan anak-anak tunarungu yang sering kali menciptakan suatu bahasa isyarat formal dari mereka sendiri agar dapat berkomunikasi serta dipahami dengan keluarga serta temannya.

Memang jelas disini dikatakan bahwa bahasa adalah sistem perilaku yang sangat kompleks. Oleh karena itu, kita tidak mudah untuk mengetahuinya dengan tepat dari mana asalnya. Dalam hal ini para ahli saraf pada awalnya tidak memiliki alat pemindai otak seperti yang ada pada saat ini misalnya FMRI atau EEG untuk melihat sebarapa dalam otak ketika melakukan suatu proses penerimaan informasi yang masuk dan mengolahnya menjadi bahasa. Hal tersebut menjadi tantangan dalam mempelajari ilmu saraf bahasa. Lalu apakah kaliah sudah mengenal area broca serta area wernicke itu?

Penelitian awal yang dilakukan pada otak manusia yang mencakup bahasa diambil berdasarkan studi kasus pasien yang menderita lesi otak (yang merupakan cedera yang mengakibatkan kematian jaringan pada otak. Dengan adanya penelitian ini telah memudahkan para dokter dalam menemukan dua wilayah utama dari otak manusia. Dua daerah wilayah tersebut adalah Area Broca dan Area Wernicke.

Area Broca pertama kali ditemukan oleh seorang dokter yang berasal Prancis yaitu Paul Broca. Broca area ini sering disebut dengan Afasia ekspresify. Pasien yang mengalami cedera pada area ini mengetahui persis apa yang akan mereka sampaikan, namun mereka hanya tidak menemukan ungkapan/ kata yang tepat dalam mengutarakan dengan baik.

Lain halnya dengan area wernicke yang ditemukan oleh ahli saraf yang berasal dari Jerman yang bernama Carl Wernicke. Ia yang pertama kali memperhatikan hubungan antara kerusakan pada bagian wilayah belakang gyrus temporal superior. Untuk lebih memahaminya simak video berikut ini.


Bagaimana Otak dalam Memproses Bahasa yang dihasilkan?

Terdapat teori yakni disebut dengan teori motorik laterisasi (motor theory of lateralization) yang menyatakan bahwa otak kiri berfungsi dalam mengontrol gerakan-gerakan halus, yaitu salah satu kemampuanya adalah berbicara. Namun kemampuan kita untuk menghasilkan berbagai suara dari mulut tidak sama atau dikatakan jauh dari cerita lengkap dalam berbahasa. Dalam hal ini kita dapat menggunakan simbol dalam mengkonstruksikan seperti halnya dengan alphabet, serta menggunakannya dalam mengekspresikan ide atau hal apapun yang dapat dibayangkan, suatu hal yang baru atau lama, serta konkret ataupun abstrak. Pada masa bayi, mereka akan sangat cepat dan mudah dalam mempelajari atau memahami bahasa orangtua mereka. Selanjutnya taukah kalian apa saja area spesifik yang bertanggungjawab dalam kapasitas tersebut?

Nah, sudah dapat dipahami bahwa area tersebut adalah Broca dan Wernicke area. Area Broca bertanggungjawab atas fungsi motorik dalam memungkinkan kita untuk merumuskan suku kata dengan mulut kita. Kemudian Area wernicke memiliki peran dalam menangkap atau pemahaman bahasa. Kedua wilayah ini berkerja sama dalam membentuk implementasi bahasa serta menganalisis kata- kata yang telah didengar dan menghasilkan kalimat atau ungkapan sebagai tanggapan kita.

Berdasarkan beberapa hal yang telah disebutkan diatas, sejauh ini terdapat model yang dinamakan dengan model Wernicke- Geschwind. Model tersebut terdiri dari beberapa komponen dua diantaranya area broca dan area wernicke, dan yang lainnya seperti primary visual cortex, angular gyrus, primary auditory cortex, arcuate fasciculus, serta primary motor cortex. Semuanya terletak pada otak belahan kiri.

Pengolahan bahasa dimulai dengan sinyal yang dikirimkan ke primary auditory cortex, lalu diteruskan ke area wernicke. Setelah itu kita akan mempresentasi saraf dari pemikiran yang mendasari jawaban yang kemudian dikirim melalui fasikulus arkuata menuju ke area broca. Dari situlah informasi kemudian dikirimkan ke korteks motorik utama yang mengontrol otot-otot pada mulut sehingga dapat merespons dengan baik.

Sekitar 98% dari waktu, bagi otak dalam memilih penggunaan kata yang tepat. Lalu bagaimana caranya? Ketika pemahaman berbeda dari pemahaman dalam membaca, tetapi lebih mirip dengan pemahaman dalam bahasa isyarat meskipun dalam pengenalan kata lisan telah dipelajari lebih dari bahasa isyarat. Kunci dari kemampuan kita dalam memahami ucapan adalah terletak pada peran otak, sebagai prossesor pararel, artinya dalam hal ini otak dapat melakukan seluruh hal yang berbeda pada waktu yang bersamaan.

Sebagian teori mengasumsikan bahwa setiap kata yang telah diketahui diwakilkan oleh unit pemrosesan terpisah yang hanya memiliki satu pekerjaan. Dalam hal ini untuk menilai ucapan yang masuk dan cocok dengan kata tertentu. Ketika pada korteks otak terdapat unit pemrosesan yang mewakili sebuah kata yang memungkinkan pola aktifitas dalam penembakan pada sekelompok neuron pada korteks otak.

Dimulai ketika kita mendengar sebuah kata pada awalnya, beberapa ribu unit jumlah tersebut akan menjadi aktif, karena hanya terdapat sebuah kata yang memungkinkan terjadinya kecocokan. Namun, seiring berjalannya waktu, akan semakin banyak unit yang mencatat ketika beberapa informasi yang penting masuk serta kehilangan aktivitas. Untuk lebih memahaminya serta mengetahui lebih detail alurnya simak video berikut ini.
Kemudian dalam hal ini kita perlu mengetahui bagaimana perkembangan 5 tahun pertama kemampuan dalam berbahasa?

Terdapat 4 hal kriteria umum yang perlu diketahui mengenai belajar bahasa secara umum. Pertama, otak kita dibangun oleh fondasi melalui pengalaman yang terjadi pada awal kehidupan. Pada usia lima tahun, 90% dari oatak anak-anak telah terbentuk, namun jika selama bertahun-tahun anak dihalangi dalam menerima pengalaman yang dapat merangsang bahasa, maka otak akan cenderung lemah dalam kehidupannya. Kedua, kita belajar bahasa secara sosial dengan mengamati keadaan sekitar atau meniru dari oranglain. Dalam hal ini kita dapat berinteraksi dengan sesama manusia dalam rangka mengembangkan kemampuan berbahasa.

Ketiga, pertumbuhan otak bahasa kita yang paling kuat terjadi pada tahun pertama. Jika kita mempelajari bagaimana perkembangan otak dengan tingkat pembentukan sinapsis yang barus selama 11 bulan pertama dalam kehidupan maka 15 tahun berikutnya kita akan mengetahui seberapa banyak progres dari kemampuan lima tahun pertama dalam pertumbuhan. Dalam hal ini, anak akan belajar kata-kata yang baru setiap 90 menit serta beberapa bahasa secara bersamaan pada jalur sensorik yang bertanggungjawab untuk penglihatan dan pendengaran yang masuk.

Dan yang keempat yakni bahasa yang membuat dunia kita artinya kemampuan berbahasa kita dalam memungkinkan kita untuk benar-benar mendengarkan serta berbicara dengan baik untuk dapat menikmati membaca serta kemampuan menulis. Dalam hal ini mereka dapat menciptakan seluruh dunianya dengan sendiri atas kemampuan dan kehendak dari apa yang diinginkan. Untuk lebih jelasnya lagi simak video berikut ini agar lebih memahami dalam perumpamaan contoh mengenai perkembangan kemampuan berbahasa.


Mungkin itu sedikit penjelasan diatas yang dapat dipelajari dan dipahami untuk menambah wawasan baru dalam memahami otak dengan bahasa pada manusia yang sangat memiliki hubungan erat dalam koordinasi perannya. Nah, semoga dari penjelasan diatas dapat bermanfaat bagi pembacanya, sampai jumpa pada artikel selanjutnya, see you....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun