Bagaimana Otak dalam Memproses Bahasa yang dihasilkan?
Terdapat teori yakni disebut dengan teori motorik laterisasi (motor theory of lateralization) yang menyatakan bahwa otak kiri berfungsi dalam mengontrol gerakan-gerakan halus, yaitu salah satu kemampuanya adalah berbicara. Namun kemampuan kita untuk menghasilkan berbagai suara dari mulut tidak sama atau dikatakan jauh dari cerita lengkap dalam berbahasa. Dalam hal ini kita dapat menggunakan simbol dalam mengkonstruksikan seperti halnya dengan alphabet, serta menggunakannya dalam mengekspresikan ide atau hal apapun yang dapat dibayangkan, suatu hal yang baru atau lama, serta konkret ataupun abstrak. Pada masa bayi, mereka akan sangat cepat dan mudah dalam mempelajari atau memahami bahasa orangtua mereka. Selanjutnya taukah kalian apa saja area spesifik yang bertanggungjawab dalam kapasitas tersebut?
Nah, sudah dapat dipahami bahwa area tersebut adalah Broca dan Wernicke area. Area Broca bertanggungjawab atas fungsi motorik dalam memungkinkan kita untuk merumuskan suku kata dengan mulut kita. Kemudian Area wernicke memiliki peran dalam menangkap atau pemahaman bahasa. Kedua wilayah ini berkerja sama dalam membentuk implementasi bahasa serta menganalisis kata- kata yang telah didengar dan menghasilkan kalimat atau ungkapan sebagai tanggapan kita.
Berdasarkan beberapa hal yang telah disebutkan diatas, sejauh ini terdapat model yang dinamakan dengan model Wernicke- Geschwind. Model tersebut terdiri dari beberapa komponen dua diantaranya area broca dan area wernicke, dan yang lainnya seperti primary visual cortex, angular gyrus, primary auditory cortex, arcuate fasciculus, serta primary motor cortex. Semuanya terletak pada otak belahan kiri.
Pengolahan bahasa dimulai dengan sinyal yang dikirimkan ke primary auditory cortex, lalu diteruskan ke area wernicke. Setelah itu kita akan mempresentasi saraf dari pemikiran yang mendasari jawaban yang kemudian dikirim melalui fasikulus arkuata menuju ke area broca. Dari situlah informasi kemudian dikirimkan ke korteks motorik utama yang mengontrol otot-otot pada mulut sehingga dapat merespons dengan baik.
Sekitar 98% dari waktu, bagi otak dalam memilih penggunaan kata yang tepat. Lalu bagaimana caranya? Ketika pemahaman berbeda dari pemahaman dalam membaca, tetapi lebih mirip dengan pemahaman dalam bahasa isyarat meskipun dalam pengenalan kata lisan telah dipelajari lebih dari bahasa isyarat. Kunci dari kemampuan kita dalam memahami ucapan adalah terletak pada peran otak, sebagai prossesor pararel, artinya dalam hal ini otak dapat melakukan seluruh hal yang berbeda pada waktu yang bersamaan.
Sebagian teori mengasumsikan bahwa setiap kata yang telah diketahui diwakilkan oleh unit pemrosesan terpisah yang hanya memiliki satu pekerjaan. Dalam hal ini untuk menilai ucapan yang masuk dan cocok dengan kata tertentu. Ketika pada korteks otak terdapat unit pemrosesan yang mewakili sebuah kata yang memungkinkan pola aktifitas dalam penembakan pada sekelompok neuron pada korteks otak.
Dimulai ketika kita mendengar sebuah kata pada awalnya, beberapa ribu unit jumlah tersebut akan menjadi aktif, karena hanya terdapat sebuah kata yang memungkinkan terjadinya kecocokan. Namun, seiring berjalannya waktu, akan semakin banyak unit yang mencatat ketika beberapa informasi yang penting masuk serta kehilangan aktivitas. Untuk lebih memahaminya serta mengetahui lebih detail alurnya simak video berikut ini.
Kemudian dalam hal ini kita perlu mengetahui bagaimana perkembangan 5 tahun pertama kemampuan dalam berbahasa?
Terdapat 4 hal kriteria umum yang perlu diketahui mengenai belajar bahasa secara umum. Pertama, otak kita dibangun oleh fondasi melalui pengalaman yang terjadi pada awal kehidupan. Pada usia lima tahun, 90% dari oatak anak-anak telah terbentuk, namun jika selama bertahun-tahun anak dihalangi dalam menerima pengalaman yang dapat merangsang bahasa, maka otak akan cenderung lemah dalam kehidupannya. Kedua, kita belajar bahasa secara sosial dengan mengamati keadaan sekitar atau meniru dari oranglain. Dalam hal ini kita dapat berinteraksi dengan sesama manusia dalam rangka mengembangkan kemampuan berbahasa.
Ketiga, pertumbuhan otak bahasa kita yang paling kuat terjadi pada tahun pertama. Jika kita mempelajari bagaimana perkembangan otak dengan tingkat pembentukan sinapsis yang barus selama 11 bulan pertama dalam kehidupan maka 15 tahun berikutnya kita akan mengetahui seberapa banyak progres dari kemampuan lima tahun pertama dalam pertumbuhan. Dalam hal ini, anak akan belajar kata-kata yang baru setiap 90 menit serta beberapa bahasa secara bersamaan pada jalur sensorik yang bertanggungjawab untuk penglihatan dan pendengaran yang masuk.
Dan yang keempat yakni bahasa yang membuat dunia kita artinya kemampuan berbahasa kita dalam memungkinkan kita untuk benar-benar mendengarkan serta berbicara dengan baik untuk dapat menikmati membaca serta kemampuan menulis. Dalam hal ini mereka dapat menciptakan seluruh dunianya dengan sendiri atas kemampuan dan kehendak dari apa yang diinginkan. Untuk lebih jelasnya lagi simak video berikut ini agar lebih memahami dalam perumpamaan contoh mengenai perkembangan kemampuan berbahasa.