Mohon tunggu...
Laila Nur Fitria
Laila Nur Fitria Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

"Lakukan apapun yang ingin kamu lakukan, impianmu adalah milikmu sendiri. Jangan perdulikan apa yang orang pikirkan tentangmu"

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengapa Kita Perlu Mengetahui Teknologi Pemindai Otak?

29 Maret 2022   01:53 Diperbarui: 29 Maret 2022   02:02 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Seiring dengan kemajuan teknologi yang semakin canggih, penemuan serta penelitian dalam segala sesuatu yang berhubungan dengan manusia akan menjadi objek penelitian para ilmuwan. Dalam hal ini otak manusia yang sangat kompleks dan fundamental bagi pusat kendali tubuh dan menyusun sistem saraf manusia. Jika diibaratkan seperti orang yang membaca pikiran, dengan berkembangnya teknologi saat ini Otak manusia dapat dipindai secara keilmuan".

Hai Teman- temen semuanya, jumpa kembali...

Jika pada pembahasan sebelumnya kita telah mempelajari secara jauh bagaimana fungsi hemisfer dari otak manusia. Dan pada pembahasan kali ini kita akan membahas lebih jauh bagaimana teknologi/ alat pemindai dari otak manusia. Dalam hal ini kajian neuroscience merupakan bidang ilmu yang mempelajari sistem saraf pada manusia beserta fungsinya pada tubuh kita. Oleh karena itu, tidak jarang dan dapat dikatakan banyak sekali ilmuwan yang menjadikan neuroscience sebagai salah satu bidang yang menjadi objek penelitiannya.

Bidang kajian ilmu neuroscience dalam hal ini juga mengalami perkembangan yang sangat meningkat dan terus-menerus. Akan banyak sekali penelitian serta teknologi yang dikembangkan dalam mengkaji bidang tersebut. Mengapa dikatakan bidang kajian ilmu yang luas?? Dikarenakan dalam bidang kajian neuroscience meliputi studi mengenai Dikarenakan dalam bidang kajian neuroscience meliputi studi mengenai struktur, fungsi, sejarah evolusi, pengembangan, genetika, biokimia, fisiologi, farmakologi, informatika, komputasi neurosains dan patologi dari sistem syaraf. Dan dapat dilihat secara tradisionil bidang ini kelihatannya seperti cabang dari ilmu biologi. Istilah dari neurobiologi kadang juga dipakai sebagai ganti dari neuroscience, walaupun hanya istilah yang pertama merujuk pada biologi-nya sistem syaraf.

Berkembangnya kemajuan teknologi dalam hal ini menimbulkan banyak penemuan teknologi pemindai otak. Dengan adanya teknologi yang semakin kuat dan canggih maka akan semakin memudahkan manusia dalam rangka penelitiannya atau pun segala sesuatu aktivitasnya. Perkembangan teknologi memberikan manfaat serta dampak yang sangat dirasakan dalam segala bidang.

Kemajuan teknologi yang semakin canggih dan berkembang tiap masa ke masa. Dalam hal ini para ilmuwan mencoba mengembangkan pengetahuan mengenai otak manusia dengan penemuan teknologi pemindai otak manusia. Teknologi pemindai otak manusia masa kini sudah banyak mengalami perkembangan dan terdapat banyak sekali jenis teknologi pemindai otak ini seperti EEG, CT, PET, MRI/FMRI, MEG, TMS, dan MICRO CT. Dengan adanya teknologi pemindai otak manusia akan dapat memudahkan kita dalam mengontrol segala aktivitas dan sistem pada otak manusia. Untuk lebih mengenal lebih jauh mengenai teknologi pemindai otak manusia. Yuk kita ulas serta uraikan satu persatu dari beberapa teknologi pemindai otak manusia pada kajian bidang neuroscience, yakni antara lain :

1. EEG ( Electroencephalography )

      Elektroensefalografi (EEG) merupakan alat pemeriksaan yang bertujuan dalam merekam segala aktivitas otak, seperti halnya melihat gelombang otak atau aktivitas listrik pada otak manusia. Pada umumnya pemeriksaan EEG ini adalah pemeriksaan utama dalam mendiagnosis penyakit epilepsi. Sel-sel pada otak manusia akan saling bekerja dan berkomunikasi satu sama lain melalui impuls elektrik. Dan kemudian pada saat fungsi otak terganggu, impuls yang timbul pun akan berbeda dan perbedaan inilah yang akan dideteksi oleh EEG.

Pada saat prosedur EEG dilaksanakan akan ada lempengan logam berupa elektroda yang akan ditempelkan pada kulit kepala pasien. Elektroda tersebut kemudian akan mendeteksi getaran adanya perubahan gelombang elektrik yang muncul pada saat otak sedang melakukan aktivitas tersebut. Pada saat EEG dilakukan tenaga kesehatan (dokter) akan memberikan stimulus seperti suara, cahaya, atau sentuhan. Hal tersebut bertujuan untuk mengukur aktivitas listrik pada saat otak diberikan stimulus.

Pada saat prosedur EEG dilaksanakan akan ada lempengan logam berupa elektroda yang akan ditempelkan pada kulit kepala pasien. Elektroda tersebut kemudian akan mendeteksi getaran adanya perubahan gelombang elektrik yang muncul pada saat otak sedang melakukan aktivitas tersebut. Pada saat EEG dilakukan tenaga kesehatan (dokter) akan memberikan stimulus seperti suara, cahaya, atau sentuhan. Hal tersebut bertujuan untuk mengukur aktivitas listrik pada saat otak diberikan stimulus.

Beberapa diagnosis kondisi manusia dapat dideteksi dengan adanya EEG ini seperti penyakit epilepsi, cedera otak, peradangan otak, gangguan ingatan hingga stroke. EEG juga dapa dilakukan pada pasien yang sedang koma sebagai pemeriksaan penunjang untuk memeriksa aktivitas otaknya. EEG juga mampu membaca secara cepat informasi yang diproses dalam otak manusia.

2. CT  (Computed Tomography)

        Computed tomoghraphy atau yang disebut dengan CT Scan merupakan pemeriksaan yang menggunakan sistem imaging digitak dan sinar-X yang berguna untuk memperoleh citra penampang tubuh. Pemeriksaan ini dapat memberikan gambar (image) yang jelas mengenai berbagai struktur tubuh, termasuk tulang, pembuluh darah dan jaringan lunak sekaligus. Gambar yang dihasilkan ini dapat memberikan gambaran atau informasi yang menyeluruh mengenai diagnosis dokter tentang kondisi tubuh kita. Teknologi ini merupakan tes yang sederhana dan non-invasif. Prosedur yang dilakukan kita akan berbaring diam diatas meja yang bergerak masuk dan keluar dari terowongan yang dapat dimiringkan, yang memuat scanner (alat pindai) sinar- X.

3.  PET (Positron-Emission Tomography)

     PET merupakan pemeriksaan imaging medis termutakhir yang memberikan informasi yang rinci mengenai fungsi organ atau sistem dalam tubuh manusia. Dan pada umumnya PET Scan digunakan untuk mengevaluasi mendiagnosis kanker, kelainan neurologis (otak), serta penyakit kardiovaskuler (jantung). Dan selama PET Scan ini dilakukan akan terdapat pelacak radioaktif yang disuntikkan dan gambar tubuh kita akan secara otomatis direkam dengan menggunakan PET scanner.

Teknisnya ada kamera yang mendeteksi emisi yang dihasilkan dari pelacak radioaktif yang disuntikkan, kemudian komputer membuat gambar multi-dimensi dari bagian tubuh yang sedang diperiksakan. Pelacak radio yang disuntikkan, biasanya terakumulasi lebih banyak dalam jaringan penyakit daripada jaringan yang lebih sehat. Kebanyakan PET scanner digabungkan dengan Computerised Tomography (CT) Scan. Kemajuan ini memungkinkan informasi struktural dari CT imaging untuk digabungkan dengan informasi fungsional PET.

PET Scan dalam hal ini berguna dalam mengukur aliran darah, penggunaan oksigen, serta bagaimana tubuh mengolah gula, dan berbagai aktivitas lainnya. PET Scan dapat dikatakan penting karena sebagai prosedur dalam pemeriksaan rawat jalan. Agar kita dapat mengetahui hasil observasi setelah melakukan tes ini.

4.  MRI/FMRI

     MRI (Magnetic Resonance Imaging) merupakan tes non-invasif yang digunakan dokter dalam mendiagnosis kondisi medis pasien. MRI ini dalam teknisnya menggunakan medan magnet yang kuat, pulsa frekuensi radio, dan komputer untuk menghasilkan gambar yang rinci dari struktur tubuh internal manusia. MRI dalam hal ini tidak menggunakan radiasi (rontgen). Gambar MRI yang secara rinci dan detail memungkinkan dokter untuk memeriksa serta mendeteksi penyakit pada tubuh manusia. Sedangkan FMRI (Functional Magnetic Resinance Imaging) menggunakan pencitraan MR dalam mengukur perubahan kecil dalam aliran darah yang terjadi pada bagian otak yang aktif. 

MRI ini berguna dalam mempelajari anatomi otak secara fungsional, membantu menilai efek stroke, trauma atau penyakit degeneratif (seperti halnya Alzheimer) pada otak, memantau pertumbuhan dan fungsi tumor otak, memandu perencanaan operasi, terapi radiasi atau perawatan invansif pada otak lainnya.

5.   MEG (Magnetoencephalography)

MEG ini merupakan rekaman medan magnet yang dihasilkan aktivitas listrik dalam otak dan diukur luar kepala. Teknik ini berkaitan erat dengan EEG yang dikembangkan kurang lebih selama tahun 1960-an serta menawarkan pencitraan yang lebih akurat. Dalam hal ini persamaan MEG dengan EEG adalah tekniknya yang non-invasif dan aman dengan mengumpulkan data melalui elektroda yang ditempatkan pada kulit kepala manusia. Jika dilihat perbedaannya EEG mengukur tegangan listrik, dan MEG berfungsi dalam mengukur medan magnet yang dihasilkan oleh arus listrik pada otak.

6.   TMS (Transcranial Magnetic Stimulation)

     TMS ini merupakan salah satu bidang neurofisiologi yang dapat digunakan dalam membantu diagnosis gangguan saraf maupun yang digunakan dalam terapi/ pengobatan gangguan saraf, dalam hal ini baik gangguan fungsi saraf pusat maupun saraf tepi. Teknis dari alat ini ialah memberikan stimulasi pada sel saraf otak sehingga sel-sel otak yang terganggu dapat bekerja kembali dengan baik. Terapi TMS dilakukan dengan memberikan gelombang elektromagnetik frekuensi rendah atau frekuensi tinggi yang berfungsi untuk memberikan efek inhibisi/ hambatan pada saraf yang terlalu aktif.

7. Micro CT (Computed Tomography Scanning)

     Teknologi pemindai ini merupakan metode diagnosis yang menggunakan prosedur pencitraan (imaging) dengan bantuan X-ray khusus untuk menghasilkan gambar otak secara horizontal. Saat menjalani pelaksanaan pemeriksaan ini, sinar X-ray akan bergerak mengelilingi tubuh kita, sehingga dapat mengambil gambar dari berbagai sudut pandang.

berdasarkan penjelasan di atas mengenai beberapa alat atau teknologi pemindai otak manusia, kita dapat mengetahui segala aktivitas pada otak manusia serta kemajuan dan canggihnya perkembanga teknologi saat ini. Semoga artikel ini dapat memberikan wawasan serta informasi bagi kalian semua,,, jumpa lagi pada artikel selanjutnya.. see you...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun