Mohon tunggu...
Laela Sofrotun Nida
Laela Sofrotun Nida Mohon Tunggu... Guru - Santri Nurul Furqon - Mahasiswa Universitas Brawijaya

Hanya sekedar berbagi. Semoga bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tafsir Al-Qur'an dan Tantangannya

5 Februari 2023   22:20 Diperbarui: 5 Februari 2023   23:44 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perbedaan Tafsir dan Al-Qur'an

Sebelum mengurai penjelasan lebih dalam, mari kita telisik pengertian tafsir itu sendiri.

Menurut Prof. Quraish Shihab bahwa pengertian tafsir sendiri itu berbeda dengan Al-Qur'an.  Tafsir  merupakan produk manusia yang mana bisa benar atau salah. Sedangkan Al-quran adalah wahyu Allah yang sudah pasti benar.

Tafsir merupakan penjelasan tentang maksud firman Allah sesuai kemampuan manusia. Kita tidak mampu menjelaskan secara tuntas dalam segala aspeknya apa yang dimaksud ayat-ayat yang ditafsirkan sebab kemampuan manusia untuk memahaminya sangat terbatas.

Boleh jadi keterbatasan tersebut disebabkan karena memang tidak cerdas atau keahliannya dalam bidang tertentu. Padahal sudah semestinya ayat alquran bisa ditafsiri oleh orang yang sesuai dengan keahlian bidangnya. Tutur Prof Quraish ketika mengisi materi halaqoh tafsir di masjid Bayt Al-Qur'an

Tantangan Pembelajar Tafsir Al-Quran di Masa Kini

Di era yang semakin canggih ini, perubahan teknologi yang semakin pesat tentu menyebabkan banyak perubahan yang berbeda dari era sebelumnya. Hal ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi pembelajar tafsir Al-Qur'an di era kini.

Dengan perkembangan zaman, tentu banyak perubahan yang tidak semua kalangan dapat menerimanya.  Masih ditemukan beberapa kelompok yang belum bisa menerima perubahan atau bahkan menolak perubahan tersebut. Sehingga kebanyakan masih berpegang teguh dengan pemikiran ulama jaman dahulu yang mana tidak semua pendapatnya bisa relevan jika diterapkan pada permasalahan zaman sekarang.

Salahsatu tantangan yang perlu digarisbawahi dalam mempelajari tafsir Al-Qur'an adalah menghadapi sekian banyak pemahaman. Melihat realita di lingkungan kita, penyebab suatu kelompok bersifat apatis atau enggan menerima perubahan atau pendapat boleh jadi dikarenakan adanya kekeliruan pemahaman terhadap pandangan-pandangan masa lalu. 

Mereka boleh jadi keliru membedakan baik buruk dalam pemahaman yang disampaikan. Padahal, cara penafsiran Al-quran juga bisa dipengaruhi oleh segala hal yang bersifat adat, kultur, budaya, lingkungan, atau kebiasaan. Segala baik-buruknya tentu bersifat relatif dan nisbi. Berbeda dengan kerangka ibadah mahdhah yang sifatnya sudah tentu baik.

Pengarang Tafsir Al-Misbah itu juga menegaskan bahwa apa yang dikemukakan ulama-ulama jaman dahulu tetap harus di hormati meskipun sebagian pendapatnya kurang bisa diterapkan pada perkembangan jaman sekarang. Kendati demikian, mereka telah berjasa menjelaskan ayat-ayat tersebut pada masyarakat pada zamannya. Bukti penghormatan kepada beliau bukan berarti kita yang hidup pada zaman sekarang setuju dengan pendapatnya. Sebab pendapat ulama dahulu bisa benar pada masanya, tapi belum tentu cocok dengan zaman sekarang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun