Mohon tunggu...
Humaniora

Efek Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan

15 Desember 2017   07:40 Diperbarui: 15 Desember 2017   08:27 2347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti yang kita ketahui, seorang pemimpin adalah manajer puncak. Dimana tingkah lakunya disorot oleh semua pegawai maupun staf yang berada di organisasi, perusahaan maupun lembaga pendidikan. Seorang pemimpin harus mempunyai jiwa kepemimpinan. Pemimpin dan kepemimpinan merupakan sesuatu yang berbeda tetapi tidak dapat dipisahkan. 

Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan, khususnya kecakapan/ kelebihan di satu bidang sehingga dia mampu mempengaruhi orang-orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi pencapaian satu atau beberapa tujuan. Sedangkan kepemimpinan adalah kemampuan seorang manajer untuk menginduksi bawahan bekerja dengan keyakinan dan semangat.

Dalam beberapa tahun terakhir, kepemimpinan telah terlibat sebagai sebuah pendekatan efektif yang baru untuk mengelola karyawan dan organisasi besar. Konsep tradisional Administrasi Kepegawaian secara bertahap telah tergantikan dengan manajemen sumber daya manusia. Ini penting bagi integrasi strategis gaya kepemimpinan baru ke manajemen yang efektif dari karyawan dan meningkatkan kinerja karyawan. Lalu, apakah gaya kepemimpinan berefek pada kinerja karyawan? Jawabannya adalah YA. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Iqbal N, Anwar S, Haider N menyebutkan bahwa masing-masing gaya kepemimpinan mempunyai efek yang berbeda, seperti:

1. Gaya kepemimpinan otoriter. Pemimpin otoriter akan mambuat keputusan tanpa keterlibatan karyawan. Jenis pemimpin ini lebih percaya diri, lebih yakin dan nyaman dengan tanggung jawab pengambilan keputusan untuk rencana strategi dan operasi perusahaan dan pemimpin otoriter memiliki kontrol penuh dari orang-orang di sekelilingnya dan percaya memiliki otoritas yang lengkap untuk memperlakukan mereka seperti yang diinginkannya. 

Nah, gaya kepemimpinan ini memang berguna ketika harus diambil keputusan segera dan cepat untuk kinerja yang diperlukan. Namun, penggunaan kekuasaan yang berlebihan akan mendistorsi produktivitas dalam jangka panjang, membuat karyawan kehilangan kreativitas dan kehilangan motivasi karena mengerjakan tugas yang sama terus menerus. Akan ada banyak konflik juga perselisihan yang terjadi baik antara pemimpin dengan karyawan maupun dengan sesama karyawan.

2. Gaya kepemimpinan demokratis. Pemimpin demokratis membuat keputusan dalam tim, dengan setiap anggota memiliki input yang sama. Dia memiliki berbagai tanggung jawab yang terkait dengan orang-orang, proses dan standar. Jenis gaya kepemimpinan ini dapat dimanfaatkan dalam setelan bisnis, organisasi sukarelawan dan bahkan fungsi rumah. 

Gaya ini berfokus pada menggunakan keahlian, pengalaman, dan ide-ide orang lain. Namun, para pemimpin atau manajer yang menggunakan gaya ini, keputusan masih berada di tangan mereka, bukan karyawan. Efek, gaya kepemimpinan ini adalah karyawan lebih kreatif dan merasa dibutuhkan. Tugas lebih efektif dan efisien serta sosialisasi antara pemimpin dengan karyawan berjalan dengan baik.

3. Gaya kepemimpinan partisipatif. Pemimpin partisipatif jarang membuat keputusan; bagian ini diberikan pada karyawan. Sebagian besar, para pemimpin model ini mendelegasikan tanggung jawab kepada karyawan mereka dan menawarkan bimbingan untuk anggota tim yang terpercaya. Gaya partisipatif ini akan produktif dalam jangka pendek. 

Tetapi dalam jangka waktu lama, gaya ini lebih produktif untuk organisasi. Produktivitas ini meningkat karena perasaan pemberdayaan dan komitmen untuk pekerjaan mereka dalam unit masing-masing. Manfaat utama dari gaya kepemimpinan ini adalah bahwa karyawan lebih puas, termotivasi dan lebih terampil. Hal mengarah pada lingkungan kerja optimis dan terbuka dan juga mendorong kreativitas. Gaya kepemimpinan ini memiliki aspek negatif yaitu lebih memakan waktu lama.

Jadi, gaya kepemimpinan memberikan efek yang sangat berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Kelebihan dan kelemahan pasti ada di setiap gaya kepemimpinan. Meskipun demikian, kita boleh mengadopsi beberapa gaya kepemimpinan, karena situasi dan kondisi yang terjadi. Selama masih tetap dalam prosedur serta mengarah pada tujuan perusahaan maupun lembaga pendidikan.

Semoga bermanfaat. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun